Shanju POV
"Gie sorry, barusan Bunda telepon katanya suruh aku ke kamarnya dulu. Kamu ke kafe mau sendiri apa nunggu aku?"
Aku jadi meresa gak enak ke Selgie karena gak bisa nepatin janji buat nongkrong lagi di kafe yang kemarin malam karena Bunda nyuruh aku ke kamarnya.
"Gak apa-apa Shan, ya udah kalo lo mau ke Bunda lo ya tinggal ke sana. Biar gue ke kafe sendiri aja, udah kebayang sama wedang rondenya nih gue" Jawab Selgie yang untungnya dia gak keberatan.
"Oke deh, nanti kalau misalkan aku udah selesai pasti aku nyusulin ke sana"
"Sip"
Aku melangkah menuju kamar Bunda yang cukup jauh dari kamar penginapan aku. Setelah sebelumnya mengetuk pintu, aku masuk ke dalam kamar Bunda. Aku lihat Bunda sedang melakukan perawatan kulit dengan beberapa krim yang dioleskan di wajahnya.
"Kebapa Bun?" Aku bertanya ke Bunda setelah mengambil duduk di sofa yang menghadap layar TV.
Bunda menghentikan kegiatannya, kemudian dia merubah posisi duduknya menjadi menghadap aku yang sebelumnya sedang menghadap cermin.
Sorotan matanya sudah aku duga kalau Bunda pasti akan mengajak aku berdebat untuk hal-hal yang aku sukai dan hal-hal yang Bunda gak sukai.
"Shanju, Bunda tuh gak ngerti sama jalan pikiran kamu" Bunda mulai lagi dengan kebiasaanya.
"Bunda udah deh, jangan mulai lagi"
"Bukan Bunda yang mulai, tapi kamu yang mulai" Bunda mulai menaikan nada suaranya.
Selalu seperti ini, selalu ada pertengkaran dan perdebatan setiap saat ketika Bunda mencoba mencari cara untuk mempersatukan aku dan Jojo.
Bunda itu sangat ingin kalau aku dan Jojo pacaran bahkan mungkin sampai menikah. Awalnya aku pikir Bunda ngotot menyuruh aku supaya dekat sama Jojo itu karena Bunda sama Mamahnya Jojo saling menjodohkan kita berdua, melihat Jojo juga seperti tertarik denganku. Tapi setelah aku selidiki ternyata bukan itu alasannya.
Aku gak akan bilang apa alasan Bunda yang sebenarnya, cukup aku saja yang tau alasan itu. Yang pasti Bunda sudah sering dan sudah biasa berbuat seperti ini terhadapku.
"Kamu itu gak tau apa, gimana susahnya Bunda nyari waktu yang pas supaya Jojo bisa ikut ke acara ini. Bunda itu udah merangkai semuanya. Tapi apa coba yang kamu kalukan? Kamu malah membiarkan teman kamu itu merubah segalanya"
"Bunda, Bunda udah tau kan kalau aku gak suka sama Jojo. Terus soal temen aku itu, Bunda jangan jadi nyalahin dia. Aku yang mau ajak dia, aku yang ingin kalau dia pacaran sama Jojo, bukan aku"
"Shania!!"
Bunda membentak ku, memanggil namaku dengan nama asli. Dia berdiri dari kursi meja riasnya dan mulai menghampiri aku.
"Bunda itu gak tau lagi harus bersikap ke kamu seperti apa, kamu itu susah sekali diatur"
"Bunda hanya tinggal stop untuk mengatur aku terus, aku udah capek Bun diatur terus sama Bunda. Dari kecil aku terus diatur sama Bunda tanpa Bunda tau kalau aku sebenernya gak suka sama aturan Bunda itu. Bunda maksa aku ikut les piano padahal Bunda tau aku suka banget gitar, Bunda maksa aku les renang padahal Bunda tau aku benci air, Bunda maksa aku jadi model padahal Bunda tau kalau aku gak suka banget sama kamera. Tapi aku mengikuti semua kemauan itu karena aku masih menghargai Bunda kalau Bunda itu orang tuaku yang harus aku patuhi"
Aku ikut berdiri mensejajarkan badan dengan Bunda, "Tapi kali ini aku mohon sama Bunda stop melakukan hal itu apalagi ini soal hubungan aku sama orang lain. Aku itu gak suka sama Jojo Bun, jadi aku mohon sama Bunda untuk gak lagi maksa aku supaya terus dekat dengan dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pursuit of Love (Completed)
Fiksi PenggemarAkhirnya Selgie, gadis yang hiper aktif, absurd dan sedikit gila berada pada titik menyerah dalam mengejar cinta seorang Jojo. Karena Jojo tidak cukup baik yang Selgie kira. Kata-katanya tenyata selama ini menyakiti hatinya, bahkan mampu membuka mat...