Selgie POV
Sekarang gue ini baru sampai di depan rumah Shanju menggunakan travel dari Bandung. Gue cukup terpana melihat kemewahan rumah Shanju dari luar, rumahnya luar bisa besar dan bagusnya.
Gue langsung disambut oleh Shanju yang udah standby di depan rumah setelah gue tadi memberitahukan kalau gue sebentar lagi akan sampai.
Jujur gue datang ke sini ini itu dapet ngerayu Ayah sama Ibu. Mereka awalnya gak ngasih izin ke gue untuk ikut acara arisan Bundanya Shanju, katanya mereka belum kenal sama yang namanya Shanju Shanju itu siapa. Terus mereka juga masih parno gara-gara terakhir gue liburan sama Kakak gue ke Pulau H, pulang-pukang gue malah luka.
Jadi mungkin itu alasan mereka gak ngasih izin. Tapi dengan rayuan maut milik gue akhirnya mereka berdua ngasih izin juga, ya meskipun dengan berbagai syarat yang harus gue penuhi.
"Haaaai, selamat datang di rumah aku" Shanju dengan antusiasnya menghampiri gue dan memeluk gue dengan hangat setelah turun dari mobil travel sebagai salah satu bentuk penyambutan.
Gue membalas pelukan Shanju gak kalah hangatnya, "Iya".
Shanju melepas pelukan, "jam berapa kamu berangkat dari Bandung, kok jam segini udah sampe. Aku kira nanti jam sepuluh malah"
"Jam empat pagi" jadi gue berangkat dari rumah sengaja ngambil waktu subuh-subuh soalnya gue menghindari yang namanya macet.
"Seriusan?" Shanju keliatan kaget banget.
Gue menganggul mantap, "Iya, sengaja jam segitu takut macet. Jakartaaaa".
Gue dan Shanju tertawa, kemudian setelah itu gue diajak masuk ke dalam rumahnya. Gue gak tau harus ngomong apa lagi, pokoknya gue sibuk liatin desain interior rumahnya. Gila banget pokonya.
"Kenalan sama Bunda aku yuk?" Shanju ngajak gue untuk kenalan sama Bundanya, gue mengikuti Shanju ke sebuah lorong dengan lebar sekitar dua meter yang dindingnya itu penuh sama foto-foto keluarga. Gue kurang tau gue ini mau di bawa kemana, soalnya gue baru pertama kali ke sini.
Setelah menyusuri lorong dan sedikit berbelok-belok, gue akhirnya sampai disebuah gazebo di pinggir kolam renang. Hebat yah, di rumah punya kolam renang. Mirip rumah Uwa Irna yang di Banyuwangi.
"Hai Bun" Shanju menghampiri Bundanya yang lagi nyemil cookies dan smoothies di kursi gazebo sama beberapa orang yang gue gak tau itu siapa. Gue hanya mengekori Shanju dari belakang.
"Hai" ujar Bundanya menjawab sapaan anaknya.
"Ini ada temen aku yang aku bilang tadi" Shanju memperkenalkan gue ke Bundanya.
"Halo tante, aku Selgie temennya Shanju" gue memperkenalkan diri sebaik mungkin supaya dapat first impression yang baik di mata mereka.
"Oh hai, iya tante udah denger soal kamu dari dia. Cantik kamu ya, manis" ujar Bundanya Shanju.
Setelah dipuji gitu gue langsung mengeluarkan senyuman maut gue.
"Ya udah kamu istirahat aja dulu di dalam, berangkatnya nanti masih lama" sambung Bundanya Shanju.
Setelah selesai berkenalan dengan Bundanya dan beberapa orang tadi, gue diajak Shanju untuk ke kamarnya. Katanya supaya gue beristirahat.
Memasuki kamar Shanju, lagi-lagi gue terpana. Luas kamarnya sama kayak luas kamar gue dan Kakak gue yang disatuin. Kasurnya ala-ala permaisuri, ada meja rias yang penuh sama perabotan make up, lemarinya gede pake banget, terus ada lemari khusus buat tas sama sepatu.
Pantes aja dia kemarin ngasih gue hadiah tas yang bisa gue bilang cukup lumayan mahal, toh ternyata dia sendiri pengoleksi. Jadi mungkin bagi dia tas yang dikasih ke gue gak seberapa karena gue lihat ada beberapa koleksi tas punya dia yang sangat tercengang kalau kalian tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pursuit of Love (Completed)
Fiksi PenggemarAkhirnya Selgie, gadis yang hiper aktif, absurd dan sedikit gila berada pada titik menyerah dalam mengejar cinta seorang Jojo. Karena Jojo tidak cukup baik yang Selgie kira. Kata-katanya tenyata selama ini menyakiti hatinya, bahkan mampu membuka mat...