"Selgie?"
Seseorang memanggil nama gue. Gue pun menoleh ke seseorang itu.
"Kak Kevin?" Gue bertanya dengan pelan lebih ke menggumam.
Gue melihat Kak Kevin berjalan menghampiri gue yang baru saja masuk area hotel.
Melihat dia gue jadi ingin menangis lagi padahal gue udah gak kelaparan, bahkan pulang dengan selamat sampai ke tujuan. Tapi percayalah kejadian ini benar-benar membuat gue frustasi.
"Lo gak kenapa-kenapa Gi?" Tanya Kak Kevin setelah benar-benar berada di depan gue.
Kaki gue terasa melemah, seperti tidak ada tulangnya. Air mata gue pun memenuhi pelepuk mata.
Gue menggelengkan kepala sebagai jawaban bahwa gue gak apa-apa.
"Lo tuh ada ada aja, kenapa di telepon gak nyambung terus?" Tanyanya lagi.
"Abis batre"
"Terus cara lo balik ke sini gimana?" Tanyanya sambil mengambil alih tas gendong gue yang hanya gue sampirkan di sebelah bahu.
"Panjang ceritanya" jawab gue.
Melirik ke arah belakang Kak Kevin, gue melihat kehadiran orang yang gue benci.
"Gi?" Sapa dia.
Gue langsung mentap dia dengan nyalang, gue harus terus waspada.
"Gi, saya mau bicara sama kamu" ucapnya.
Gue gak mau, jelas-jelas gue gak mau. Gue pun langsung beringsut ke ke arah Kak Kevin untuk sedikit menjauh dari Jojo.
"Sebentar aja" lanjutnya.
Gue langsung bersembunyi dibalik punggung Kak Kevin yang cukup kecil, bahkan gue sendiri pun gak tertutupi oleh badannya. Tapi setidaknya gue memiliki pelindung.
"Gi, please!" Katanya memohon. Tapi sorry, gue gak mau.
Gue menggeleng-gelengkan kepala sambil menarik-narik baju Kak Kevin kayak anak kecil untuk meminta bantuan kepadanya yang sekarang udah menghadap ke arah Jojo dan membelakangi gue.
"Udah Jo, kalau lo mau ngomong nanti aja. Dia gak mau dan jangan dipakasa, oke?" Ucap Kak Kevin menyelematkan gue.
"Lagian sekarang mending kita biarin dia istirahat dulu" sambungnya sekarang sambil membalik badannya kembali ke arah gue.
Gue menatap Jojo dengan dingin, gue rasa gak ada lagi yang harus dibicarain. Toh selama ini pun dia gak pernahkan merespon dengan baik ketika gue ingin ngobrol sama dia. Yang gue dapatkan apa? Hanya kata-kata pedas dan tajam.
"Nih Gi, minum dulu" Kak Ginting yang sedari tadi ada diantara kita memberikan gue sebotol air mineral kemasan yang baru saja dia buka sendiri segelnya.
Gue memang cukup haus, karena banyak sekali energi yang gue keluarkan hari ini. Maka gue dengan senang hati mengambil air itu dan meminumnya.
"Makasih" ucap gue tulus sebelum meminumnya.
Sekarang gue duduk di sofa yang tersedia di lobby hotel hanya berdua dengan Kak Kevin. Gue menolak kalau Jojo ada di deket gue. Maka dari itu hanya Kak Kevin yang sekarang sedang mewawancarai gue, sedangkan Kak Ginting dan manusia gak beradab itu menunggu di luar lobby.
"Gue gak bakal ngasih tau kejadian ini sama Kakak Lo, karena kalau tau dia pasti panik ya meskipun lo akhirnya selamat. Tapi gue janji, kejadian ini cuma kita berempat yang tau" ucapnya memberikan janji ke gue dan gue sangat senang dengan hal itu karena dengan sendirinya Kak Kevin mengerti akan kemauan gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pursuit of Love (Completed)
Fiksi PenggemarAkhirnya Selgie, gadis yang hiper aktif, absurd dan sedikit gila berada pada titik menyerah dalam mengejar cinta seorang Jojo. Karena Jojo tidak cukup baik yang Selgie kira. Kata-katanya tenyata selama ini menyakiti hatinya, bahkan mampu membuka mat...