Pukul lima pagi dan mentari nampak malu-malu untuk keluar dari persembunyiannya, suasana sejuk serta hawa dingin yang seakan menusuk kulit membuat beberapa manusia masih enggan untuk keluar dari balutan selimut tebal di atas kasur.
Namun berbeda dengan pemuda yang satu ini. Lee Taeyong namanya, pemuda bersurai dark brown itu nampak semangat menggayuh sepeda usang kesayangannya untuk mengantar koran pada rumah di kawasan elit yang terletak tak jauh dari tempat tinggalnya.
Wajah cerah tanpa raut lelah itu dengan ramah menyapa para asisten rumah tangga yang tengah melakukan tugas mereka di area luar rumah. Membuatnya sukses mendapat predikat pemuda manis dengan senyuman manis dari orang-orang yang berada di kawasan komplek itu.
Dengan bersenandung pelan ia berhenti tepat di depan sebuah gerbang rumah megah dengan halaman luas, sedikit berjinjit tanpa turun dari sepeda agar dapat melempar koran melewati gerbang tinggi itu.
Mata bulat pemuda itu memincing saat melihat bayi yang merangkak menuju kolam ikan yang berada di halaman rumah tersebut. Namun di detik berikutnya Taeyong dibuat kalang kabut saat bayi itu mulai menggapai air dan bersiap mencelupkan kepalanya disana.
Dengan segera Taeyong memanjat pagar rumah dengan agak kesulitan mengingat tinggi pagar yang menjulang, saat sampai pada puncak teratas Taeyong segera meloncat dan dengan naas nya pemuda itu malah terjatuh dengan pantat yang mencium paving terlebih dahulu, membuat pantatnya ngilu luar biasa.
Tak merasakan pantatnya yang ngilu Taeyong lantas berlari dan menangkap bayi yang sudah berancang-ancang untuk menceburkan tubuhnya di kolam ikan.
"Astaga, kau hampir membunuh dirimu sendiri dasar bayi!" omel Taeyong yang dibalas pekikan lucu dari si bayi.
Si bayi tampak senang saat bertemu dengan taeyong, itu terbukti dengan jari-jari kecilnya menepuk pelan pipi Taeyong seraya tertawa menampilkan satu giginya yang baru tumbuh di bagian depan. Membuat Taeyong otomatis tertawa melihat tingkah si bayi yang berada digendongannya.
"Mark Jung?!" teriak seorang pria dengan dengan setelan rapi tanpa jas sukses membuat Taeyong serta si bayi menolehkan pandangan, namun begitu tahu siapa yang memanggil si bayi langsung menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Taeyong.
"apa yang kau lakukan pada anakku?" Tanya pria itu seraya memandang Taeyong dengan tajam.
Taeyong yang dipandang seperti itu dengan kikuk menjawab, "Tadi anakmu hampir saja tercebur di kolam ikan"
"kau yang menyelamatkannya?" Taeyong mengangguk.
"baiklah kalau begitu terimakasih"
"ya" jawab Taeyong masih kikuk, well pria di depannya ini sangatlah tampan membuat ia sedikit terpesona dibuatnya. Tapi masih lebih tampan dirinya tentu saja!
Saat Taeyong akan memberikan bayi Mark—nama yang tadi sempat di teriakkan oleh ayahnya— kepada ayahnya, bayi itu tampak enggan untuk melepaskan pelukannya pada leher Taeyong.
Sang ayah pun mengerutkan dahi melihat pemandangan di depannya.
"hey, kau tidak mencuci otak anakku kan?!"
'astaga apa pria ini kehilangan otaknya atau apa?!'
"aku hanya pengantar koran tuan!" gemas Taeyong masih berusaha melepaskan pelukan Mark pada lehernya.
Dengan sedikit paksaan akhirnya pelukan erat bayi itu terlepas, namun yang ia dapatkan selanjutnya malah tangisan histeris dari si bayi yang nampak enggan berjauhan dari Taeyong.
Tak tega dengan suara jeritan dari Mark, Taeyong pun langsung mendekap bayi itu dan menepuk punggungnya pelan "shh.. Kenapa menangis heum"
Dan bayi itu pun berangsur terdiam dan dengan pelan menutup matanya. Taeyong yang melihatnya tertawa gemas melihat tingkah bayi digendongannya kini.
"masuk lah dan taruh Mark di kamarnya" suara husky pria tadi menyadarkan Taeyong dari acara tatap-menatapnya, dilihatnya kini pria tegap itu nampak berjalan dengan angkuh masuk ke rumah, meninggalkan Taeyong dengan pandangan bingung sekaligus tidak suka pada pria itu.
Tbc.
Niat mau tutup akun malah bikin kek gini
Maafkan hambamu ini yang labil
Owkey jan lupa vote and komen yeorobun :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jung • Jaeyong✔
FanfictionMark Jung need some mommy who's loving him so much