Keesokan harinya Taeyong kembali pada rutinitas nya sebagai pengantar koran, bersiul dan tak jarang menyapa para asisten rumah tangga yang ia kenal.
Mungkin itu sudah menjadi kebiasaan Taeyong saat melakukan pekerjaannya.
Saat akan mengantarkan koran ke kediaman Bayi Mark, Mata doe pemuda itu sedikit memincing saat melihat ayah Mark tengah berdiri bersandar pada gerbang dengan tangan yang bersedekap pada dada bidang nya.
"oh akhirnya kau datang juga" Ujar pria tegap itu saat menolehkan pandangannya pada Taeyong.
Taeyong sedikit mengeryitkan dahi nya, orang didepannya ini tidak kehilangan kewarasannya kan? Kenapa dia aneh sekali?
"aku butuh bantuanmu, ah dan perkenalkan namaku Jung Jaehyun" ujar pria itu lagi seraya mengangkat tangannya ingin menjabat tangan Taeyong sebagai bentuk perkenalan.
"Lee Taeyong" jawab singkat pemuda Lee itu seraya menerima jabatan dari Jaehyun.
"bisakah kau membantuku? Dari semalam Mark selalu rewel. Bahkan saat bangun tidur tadi anak ku masih saja rewel"
"Lalu?"
"aku memintamu untuk menenangkannya, entah itu menggendong atau memeluknya terserah. Asal jangan beri obat tidur pada anak ku"
Dan Taeyong semakin mempercayai jika pria di depannya sudah kehilangan kewarasannya
°Baby Jung°
Dapat Taeyong lihat saat ini Mark tengah menangis dengan wajah yang sudah memerah padam pada ranjang khusus bayi nya. Nampak beberapa wanita tengah menenangkan bayi itu. tapi sekali lagi, Mark masih menangis dengan keras.
Dengan insting nya, Taeyong pun bergegas mendekati Mark. Membuat beberapa wanita tadi menyingkir dan keluar dari ruangan.
"Hey Mark, kita bertemu lagi" ujar Taeyong seraya mengangkat Mark serta membawa bayi itu dalam gendongannya.
Dan seolah mengerti, Mark akhirnya menghentikan tangisannya dan menatap Taeyong dengan hidung yang memerah serta mata yang masih berair.
Taeyong yang melihatnya pun tertawa gemas melihat wajah lucu Mark.
Berbeda dengan Jaehyun yang mematung melihatnya. Entahlah tapi dia merasa perasaan hangat yang menjalar saat melihat Mark yang berada dalam gendongan Taeyong.
"kenapa kau rewel heum? Apa ada yang mengganggumu?" tanya Taeyong yang dijawab tawa riang dari Mark.
Namun suasana itu berganti tatkala kedua orang dewasa itu mendengar suara perut lapar dari Mark.
Mendengarnya pun Taeyong kembali tertawa akan tingkah Mark.
"jika berkenan aku akan menyuapi Mark" Ujar pria mungil itu seraya menatap Jaehyun yang masih berdiri di ambang pintu.
"oh silahkan"
°Baby Jung°
"aku.."
Taeyong menoleh pada pria Jung, menunggu kata-kata selanjutnya yang akan terdengar dari bibirnya.
Bahkan kegiatannya menyuapi Mark terhenti akibat Jaehyun.
"aku mempunyai tawaran pekerjaan jika kau mau" lanjut pria Jung itu dengan menatap ke arah Taeyong
Sedangkan yang ditatap hanya bisa mengerutkan dahinya bingung.
"tawaran pekerjaan?"
"ya, menjadi pengasuh Mark. Ku rasa Mark juga menyukaimu"
Tak mendapat bayaran apapun dari Taeyong membuat Jaehyun sedikit gelisah mengingat Taeyong bisa saja menolak tawarannya.
"boleh saja asal mendapat bayaran setimpal" Jawab Taeyong dan melanjutkan acara menyuapi Mark.
"kau bisa menyebut nominal apapun sebagai bayarannya"
"kau serius?"
"Ya"
"baiklah aku mau"
Dan jawaban Taeyong membuat lengkungan senyum pada bibir Jaehyun dengan dua dimples yang menghiasi pipinya. Membuat Taeyong sedikit terkesima dibuatnya.
"kau bisa memulai pekerjaan mu besok
Dan sekaligus akan ku beritahu tentang aturan disini"
Taeyong mengangguk dengan masih menyuapi Mark, sesekali bayi itu akan tertawa saat Taeyong menggodanya dengan menoel pipu Gembulnya.
Oh mungkin ini akan menjadi pekerjaan menyenangkan selain mengantar koran.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jung • Jaeyong✔
FanfictionMark Jung need some mommy who's loving him so much