Pagi ini kediaman Jung kedatangan tamu, sepasang Ibu dan Anak yang selalu merecoki Tuan Rumah untuk segera menikah. Siapa lagi kalau bukan Nyonya Jung dan Chaeyeon.
Kedua wanita beda usia itu kini tengah berada di dapur, merecoki Taeyong yang tengah menyiapkan bubur untuk Mark dengan kata-kata menikah.
Nyonya Jung bahkan menceritakan betapa bahagianya saat ia menikah dengan suaminya, dan jangan lupakan wanita tua itu juga menceritakan malam pertama mereka, membuat Taeyong sedikit bergidik membayangkan malam pertama orang lain.
Tak jauh dengan Nyonya Jung, Chaeyeon juga tak luput menceritakan betapa ia sangat ingin segera menikah, dan Bibi Kim yang sengaja menguping-atas suruhan Jaehyun- sedikit mencibir.
'jika ingin cepat menikah ya cari pasangan! bukannya mempengaruhi Taeyong!'
"Apa Nyonya lapar? aku bisa memasakkan Nyonya sesuatu" tanya Taeyong mengalihkan pembicaraan.
Jujur saja ia sedikit lelah mendengar ocehan dari kedua wanita ini.
"Jangan memanggilku Nyonya astaga! Panggil aku ibu!"
Taeyong terkekeh setelahnya.
"Jadi Ibu mau kubuatkan sesuatu?"
"Oh aku ingin sesuatu"
"Apa?"
"Buatkan aku cucu"
Dengan tidak elitnya Chaeyeon menganga mendapati betapa frontalnya ibunya ini.
"Dengan Jaehyun tentu saja" Nyonya Jung menyengir.
"Ayo kita pulang!" Merasa malu akhirnya Chaeyeon mulai menggeret Nyonya Jung untuk segera pulang.
Berbenda dengan Taeyong yang wajahnya sudah memerah sepenuhnya.
~Baby Jung~
"Kau tak apa?" Tanya Jaehyun memastikan karena sejak tadi Taeyong selalu termenung duduk di sofa ruang keluarga. Bahkan pemuda Lee itu membiarkan Mark melahap Jarinya dan menggigitinya. Ugh jari Taeyong penuh dengan liur!
"Ya" Jawab Taeyong seadanya. Well sebenarnya ia tidak sepenuhnya melamun karena ia merasakan gigitan gigi kecil Mark pada jarinya dan itu membuat dada nya sedikit tergelitik.
"Jangan pikirkan perkataan Ibuku"
Jaehyun mendekat lalu melingkarkan lengan kekarnya pada perut Taeyong, meletakkan dagunya pada bahu pemuda Lee.
Ya, Dia mengetahui nya dari Bibi Kim saat melapor tadi, bahkan wanita tua itu mengatupkan bibir nya rapat demi menahan pekikan akibat ke-frontalan Nyonya Jung.
"Bagaimana jika kita mengabulkan permintaan Ibu?"
Taeyong terkekeh dibuatnya, "Apa kau baru saja melamarku?"
"Katakanlah seperti itu"
"Ck, tidak romantis!" Bibir tipis pemuda Lee mengerucut.
Mendengarnya lantas Jaehyun melepas kontak diantara mereka dan berpindah tempat menjadi berlutut di hadapan Taeyong.
Menggapai tangan berjari lentik itu dari kunyahan mulut kecil Mark lalu mengelusnya pelan. Pandangannya terangkat, menatap Taeyong hangat penuh cinta.
"Lee Taeyong, maukah kau menikah dengan ku? Menjadi ibu Mark dan calon anak kita nanti, Menjadi sandaran ku dikala lelah dan menjadi penyemangatku untuk menjalani hidup?"
Pemuda Lee terdiam mencerna perkataan Jaehyun. Berkali-kali diotaknya berpikir bahwa ini sebuah mimpi.
"Taeyong?"
"A-apa kau serius?"
Jaehyun tersenyum lalu bangkit mengecup pelan bibir tipis milik Taeyong.
"Untuk kali ini aku tak akan main-main dalam ucapanku. Jadi Taeyong, apa kau bersedia?"
Mata Taeyong berkaca dengan senyuman yang mengembang. Dengan semangat dianggukkan kepalanya yang membuat Jaehyun ikut tersenyum lebar.
Digapainya tubuh mungil itu dan membawanya ke pelukan erat dengan Mark yang nampak rusuh ditengah kedua orang dewasa itu.
Anakmu sesak Jung!
"Jaehyun! Mark tak bisa bernafas!"
Pekikan Taeyong membuat Jaehyun langsung melepas pelukannya dan dihadiahi tangisan dari Mark.
Ah dia lupa jika ada Mark di pangkuan calon istrinya.
Melihat wajah memerah Mark, Jaehyun malah terkekeh dibuatnya.
"Jadi, Minggu depan kita menikah?"
"PIKIRKAN ANAKMU DULU JUNG!"
Tbc....
Kepencet kan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jung • Jaeyong✔
FanfictionMark Jung need some mommy who's loving him so much