Papa Jung Sakit

98.2K 12.2K 2.5K
                                    

"IBUU...Astaga ibu pasti akan bahagia mendengar ini.. IBUUUU" Teriak Chaeyeon saat baru saja sampai di rumah nya.

"Ya! Sudah ibu bilang jangan biasakan berteriak di dalam rumah!" Sahut Nyonya Jung yang nampak baru saja keluar dari dapur.

"Ibu! Kau harus mengetahui berita ini!"

"Apa?!"

"Jae Oppa! Dirumahnya ada kakak ipar!"

"Bicara yang jelas Jung Chaeyeon!" Tegur nyonya Jung saat Anak gadisnya mulai berbicara melantur.

"aku melihat lelaki manis di rumah Jae Oppa! Dan aku yakin dia pasti kekasih kakek tua itu!"

"Ke-Kekasih?, astaga kenapa dia tidak bilang?!"

"Ayo ibu, kita ke rumah Jae Oppa!"

"Tidak, jangan sekarang. Kita beri waktu sampai Jaehyun mengatakannya sendiri, baru ibu akan mendatanginya"

"Tapi buu.. Aku ingin bertemu kakak ipar lagii, sungguh! Dia sangatlah manis!"

"Bersabarlah Chaeyeon, ibu juga akan bersabar menunggunya"

°Baby Jung°

"Apa Mark sudah tidur?" Jaehyun menghampiri Taeyong yang baru saja keluar dari kamar Mark.

"Ya" Jawab Taeyong singkat dengan berjalan menuju dapur, ia ingin mencari air dingin untuk menyegarkan tenggorokannya yang mengering akibat menenangkan Mark.

"Maaf kan adikku, sungguh aku tidak menyangka jika yang ia cubit adalah pipimu, padahal biasanya Mark yang menjadi korban cubitannya" ucap Jaehyun tulus dengan wajah menyesalnya.

"Tak apa tuan, lagi pula cubitannya tidak sakit"

Diletakkannya gelas yang sudah kandas ke Counter dapur dan menoleh ke arah tuannya.

"tapi- pipimu memerah"

Jaehyun mengelus pelan pipi Taeyong yang masih ada samar merah disana. Membuat di empu terdiam dilanjut dengan pipinya yang semakin memerah.

"Taeyong! Pipimu semakin memerah!"

"Ta-Tak apa tuan! Saya permisi dulu"

Dan Taeyong langsung saja bergegas pergi dari tempat itu, meninggalkan Jaehyun dengan wajah herannya.

"Apa pipi Taeyong sensitif?"

Oh Tuan Jung, sepertinya kau kurang peka akan keadaan.

Jika Jaehyun saat ini masih betah dengan pemikirannya, berbeda dengan Taeyong yang menyandarkan tubuhnya dibalik pintu kamarnya yang sudah tertutup dengan kedua tangan yang menyentuh dadanya yang berdetak tak karuan.

"kenapa rasanya aneh sekali"

Taeyong menggelengkan kepalanya, mencoba mengenyahkan pemikiran aneh tentang Tuannya. Den segera pemuda mungil itu berjalan menuju kamar mandi, mungkin dengan mandi ia dapat menjernihkan pikirannya.

Keesokan pagi nya seperti biasa Taryong akan menyiapkan berbagai keperluan Mark sebelum bayi itu bangun. Entah itu menyiapkan baju, Makanan, dan Botol berisikan susu.

"Taeyong, bisakah kau membangunkan tuan Jung?" mohon Bibi Kim yang tengah menata sarapan.

"eh? Baiklah"

Baby Jung • Jaeyong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang