Setelah pernyataan cinta

84K 10.6K 2.6K
                                    

Canggung.

Yah, itulah suasana yang terjadi saat ini.

Taeyong amatlah gugup saat melihat Jaehyun walau dalam radius satu kilo meter sekalipun.

Namun entah kesialan atau apa, saat ini Taeyong sudah berdiri di depan pintu kamar majikannya. Bibi Kim yang menyuruhnya untuk membangunkan Jaehyun.

Astaga dia belum siap bertemu dengan Jaehyun!

Dengan segenap kemantaban hatinya, Taeyong mulai mengetuk pintu sang majikan.

Namun di ketukan ke tiga Jaehyun belum juga muncul atau menyahutinya.

Ingin memastikan keadaan akhirnya Taeyong membuka pintu itu perlahan dan menemukan Jaehyun masih bergumul dengan selimut tebalnya.

"Tuann.. Bangun Tuan.." Panggil Taeyong tetapi nihil, Jaehyun tidak bergerak sama sekali.

Sekali lagi ia mencoba dengan mengguncang bahu Jaehyun, siapa tahu dengan ini ia bisa langsung terbangun.

"Tu—YAAA!!"

Teriak Taeyong menggema di ruangan saat tangan kekar tiba-tiba menariknya dan membuat ia terjatuh dan berakhir di ranjang.

"Tu-Tuan" Taeyong gugup saat menyadari keadaannya yang terjatuh diatas Jaehyun dengan lengan pria itu yang melingkari pinggang nya.

"Kenapa kau menghindariku hm?"

Taeyong membeku saat pertanyaan Jaehyun mengalun di pendengarannya.

Taeyong terdiam.

Jaehyun juga terdiam.

Bahkan Bibi Kim juga ikut terdiam, tapi detik berikutnya wanita paruh baya itu bersin dan kembali melanjutkan tugasnya.

Oke mulai ngelantur.

"Taeyong?"

"M-maaf"

"Aku tak butuh maaf, aku butuh penjelasan dan jawabanmu"

Jantung Taeyong berdetak kencang, bingung jawaban apa yang akan ia lontarkan. Tangannya mulai mendorong dada Jaehyun agar ia bisa lepas, namun satu yang baru ia sadari. Jaehyun tengah bertelanjang dada saat ini. Pipi Taeyong semakin memerah.

"Jangan berharap kau lepas sebelum menjawab pertanyaanku"

Dan Taeyong semakin bingung dibuatnya.

"Jadi?"

"A-aku juga"

Dahi pria Jung mengkerut. "Juga apa?"

"Juga.. Menyukai Tuan"

Pemuda manis itu menunduk dengan pipi yang memerah. Membuat Jaehyun yang berada di bawahnya gemas bukan main.

Jadi, Dia diterima?!

Entah karena terlalu senang atau apa, Jaehyun menempelkan bibir nya pada milik Taeyong. Membuat pemuda bersurai coklat itu melebarkan matanya karena terkejut.

Detik berikutnya, ciuman itu berubah menjadi lumatan lembut penuh cinta. Taeyong yang terbuai menutup matanya, sedangkan Jaehyun mengubah posisi mereka dengan Taeyong yang berada di bawahnya.

Lumatan mereka beelangsung beberapa menit hingga sebuah suara pekikan seorang wanita menyadarkan mereka.

Jaehyun reflek menolehkan pandangannya pada asal suara dan menemukan Chaeyeon dan Ibunya menganga kaget di daun pintu.

°Baby Jung°

"Jadi, Taeyong itu pengasuh Mark?"

Jaehyun mengangguk membalas peryanyaan ibunya

"Sekaligus kekasihmu?"

Dan Jehyun kembali mengangguk.

Mereka—Ibu, Chaeyon, Jaehyun, dan Taeyong tengah berkumpul di ruang keluarga. Oh, Dan juga Mark yang berada di pangkuan Chaeyeon.

Taeyong menunduk dalam, takut karena sedari tadi Ibu Jaehyun terus menatapnya.

"Lalu?" wanita paruh baya itu kembali bersuara.

"lalu apa?" Jaehyun mengerutkan dahi bingung.

"Kapan kau menikahinya?"

Mendengarnya Taeyong sontak mengangkat pandangan lalu menatap Nyonya Jung kaget.

"Ibu, kamu belum sehari menjadi kekasih!"

"Belum sehari menjadi kekasih tapi sudah berani melakukan hal itu? Yang benar saja Jung! Ibu tidak mau tahu, kau harus cepat menikahi Taeyong"

"Tapi Bu–"

"Tidak ada tapi-tapian"

"Bagaimana dengan Taeyong?!"

"Taeyong tentu mau, benarkan sayang?" Nyonya Jung menatap Taeyong lembut, membuat pemuda yang ditatap sedikit takut jika menjawab tidak.

Takut menyakiti hati Nyonya Jung nantinya.

Pemuda manis itu menoleh pada dominannya, meminta pertolongan agar Jaehyun saja yang berbicara.

Jaehyun menghela nafasnya, sedikit merutuki sifat Ibunya "Baiklah, tapi beri kami waktu setidaknya sebulan"

"Oke, Ibu tunggu kabar dari kalian" Nyonya Jung tersenyum cerah dan bangkit dari duduk nya.

Nyonya Jung berjalan menghampiri Taeyong lalu memeluk nya.

"Ibu menunggu Jawabanmu Taeyong"

Dan Taeyong terdiam seketika.

°Baby Jung°

"Maafkan Ibuku" ujar Jaehyun seraya menggenggam kedua tangan Taeyong.

"Tak apa tuan"

"Hey berhenti memanggilku tuan!"

Taeyong terkekeh, ekspresi Jaehyun yang kesal sedikit mengalihkan pikirannya dari perkataan Nyonya Jung tadi.

Oh ngomong-ngomong mereka saat ini berada di taman belakang dengan Mark. Dengan tikar yang tadi sempat di siapkan Jaehyun sebagai alas, ketiga manusia itu kini duduk berhadapan dengan Mark yang duduk menyender pada dada Taeyong.

Sedangkan Nyonya Jung dan Chaeyeon, mereka sudah pulang sedari tadi.

"A! Pfftt...!!" Ocehan Mark memecah keheningan diantara keduanya.

"Taeyong" Panggil Jaehyun yang tengah menatap Mark

"Hm?"

"Soal tadi, apa kau menerimanya?"

Taeyong terdiam, lalu menghela nafasnya pelan.

"Aku takut mengecewakan Nyonya Jung jika tidak menerimanya

Kalau kau?"

"Tentu saja menerimanya!" Jaehyun sontak menjawab dengan semangat. Lalu ia menggaruk tengkuknya malu karena terlalu antusias.

Astaga canggung sekali!

Tbc..

Baby Jung • Jaeyong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang