Acara resepsi digelar sebagai mestinya. Acara dilakukan di taman belakang mansion Jung dengan dekor sederhana sesuai permintaan Taeyong.
Yang diundang pun tak banyak, hanya kerabat terdekat dan sedikit dari rekan bisnis.
Ah jangan lupakan Irene yang datang dengan kekasihnya. Saat wanita itu baru saja tiba, ia langsung menyerbu Taeyong dengan cubitan di pipinya. Melupakan Junmyeon -kekasihnya- yang merengut tak suka saat melihat Irene yang sejenak melupakan kehadirannya.
"Ahh aku tak sabar menunggu Jung junior ke dua!"
Wajah Taeyong otomatis memerah mendengar pekikan frontal dari Irene.
~Baby Jung~
Sinar matahari pagi mulai nampak. Membuat sepasang pengantin baru —yang masih asik bergumul di balutan selimut— sedikit mengeryitkan dahi saat sinar hangat mulai menembus gorden dan menerpa wajah mereka.
Si Mungil bangun terlebih dahulu. Bangkit lalu duduk seraya menunggu nyawanya kembali terkumpul.
Mata sayunya mengedarkan pandangan ke penjuru ruang. Berantakan, itulah definisi dari kamarnya sekarang, dengan helaian beberapa pakaian yang tercecer di lantai serta beberapa bantal dan guling yang terjatuh akibat kegiatannya semalam.
Ugh mengingat kegiatannya semalam membuat kedua pipi lelaki mungil itu memerah.
Mengingat betapa gagahnya sang suami saat malam pertama mereka...
Astaga Taeyong! ini masih pagi!
Oke mungkin mandi dengan air dingin dapat menjernihkan pikirannya.
Selesai melakukan kegiatan paginya, Taeyong lantas pergi turun ke dapur. Meninggalkan Jaehyun yang masih setia bercumbu dengan bantal gulingnya.
"Selamat pagi" sapa pemuda Lee saat menemukan Nyonya Jung dan Renjun yang tengah menyiapkan sarapan di dapur.
"Pagi sayang, bagaimana dengan malam pertama hm?"
Uhuk!
Tidak, itu bukan Taeyong. Melainkan Renjun yang entah mengapa bisa tersedak sampai-sampai pemuda itu melotot sambil memegang lehernya.
Melihat sang adik Taeyong lantas bergegas menghampirinya lalu menepuk dengan kencang punggung sang adik.
"Bagaimana bisa kau tersedak sampai seperti ini huh?!" Taeyong mengusap pelan punggung adiknya yang kembang kempis mengais udara yang tadi sempat tersendat.
"Ma-maafkan aku"
"Astaga apa kau kaget karena perkataanku? Kalau begitu aku minta maaf dan akan berhati-hati lagi jika berbicara" Panik Nyonya Jung seraya menyodorkan segelas air kearah Renjun.
Renjun menerima segelas air yang Nyonya Jung beri. Menegaknya pelan takut kembali tersedak.
Mertua kakaknya memang benar-benar spesial.
"Ada apa?" Suara bass menginterupsi kegiatan tiga orang dewasa tersebut. Itu Jaehyun.
"Renjun tersedak" kekeh Nyonya Jung.
"saat ibu menanyakan malam pertama kalian pada Taeyong"
UHUK!!
"Astaga kenapa kau juga ikut tersedak!?"
Setelah ini tolong ingatkan Jaehyun untuk menyumpal mulut ibunya.
"Jadi apa kalian ingin honeymoon?" Tanya Tuan Jung saat mereka selesai memakan sarapan mereka.
Jaehyun menatap Taeyong disebelahnya. Menunggu jawaban yang akan keluar dari bibir tipis pemuda itu.
"aku takut tidak ada yang menjaga Mark" Cicit Taeyong yang membuat senyuman Jaehyun mengembang.
"Tak apa jika kau tidak menginginkannya, kita bisa Honeymoon saat Mark sudah bisa berjalan"
"Tapi bukan kah itu akan lama?" Nyonya Jung menatap penuh harap ke arah Taeyong.
"Tidak pergi Honeymoon pun aku bisa membuatkan ibu cucu lagi disini"
Oh astaga mulutmu.
"Baiklah kalau begitu ibu menunggu kabar dari kalian" Nyonya Jung tersenyum menggoda ke arah Taeyong.
"Jadi itu artinya kita harus segera angkat kaki dari sini agar pengantin baru bisa segera membuat bayi tanpa ada gangguan" Jelas Chaeyeon dengan antusias dan mendapat anggukan setuju dari ayah dan ibu nya.
Tbc...
Ada yang bersedia ngirim foto Jaeyong? Entah itu editan atau real terserah.
Yang penting aku butuh asupan :(And btw
Agak sakit gitu bacanya
*Jan salpok Taeyong! Itu punya saya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jung • Jaeyong✔
FanfictionMark Jung need some mommy who's loving him so much