Alvin And The Chipmunks

60.8K 6.9K 1.3K
                                    

Taeyong terdiam, nampak menatap layar televisi di depannya dengan lekat. Disamping pemuda manis itu ada Mark yang juga ikut menatap lekat layar lebar didepannya.

Mereka tengah menonton kartun tiga tupai yang bisa berbicara dan bernyanyi, Alvin And The Chipmunks.

Kedua bayi itu sesekali tertawa ketika melihat adegan lucu, bahkan Mark sampai mendusal ke ibunya karena tertawa terbahak-bahak.

Jaehyun yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya mendekati mereka karena suara tawa yang terdengar sampai ruang kerja.

"Pah! Upai! Upai!" pekik Mark saat mendapati Jaehyun berjalan mendekat kearahnya.

"Itu Bajing tanah sayang, bukan Tupai' jelas Jaehyun lalu duduk disamping Mark dengan tangan yang ia tenggerkan pada pundak Taeyong.

"Ajing?"

"Bajing sayang"

"Ajing" pekik Mark penuh binar.

"Ba-"

"Shuutt!!" Desis sang Mama yang mampu membuat keduanya langsung terdiam. Wajah Taeyong mendelik lucu ke arah Jaehyun.

"A-aku diam" dan ruang keluarga itu kini menjadi hening.

"A-aku diam" dan ruang keluarga itu kini menjadi hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Film kartun pun selesai. Mark sudah tertidur sedari tadi, sedangkan Taeyong masih setia menahan kantuk walau ia sudah menguap beberapa kali.

Jaehyun bangkit, menggendong Mark dan membawa anak itu ke kamarnya. Taeyong ikut mengekor dibelakangnya.

Saat selesai meletakkan Mark, lengan Jaehyun harus kembali menahan beban akibat Taeyong yang bergelayut di sana.

"Papa~"

Oh nada mendayu itu, sepertinya bayi satu ini menginginkan sesuatu. katakan lah Jaehyun hafal dengan nada seperti itu.

"Mau sesuatu sayang?"

Taeyong terkekeh lalu menempelkan pipi semi gembul nya pada lengan kekar sang Suami.

"Mau Tupai"

"Hah?"

"Mama mau pelihara tupai!"

"Enggak, ngga ada Tupai-tupai"

"Ih tapi mama mau tupai!" sungut Taeyong dengan delikan mata.

"Pokonya ga ada tupai"

Jaehyun pergi meninggalkan Taeyong yang mematung di tempatnya, baru kali ini permintaan nya tak dipenuhi oleh Jaehyun.

Bibir tipis itu bergetar melengkung kebawah, mata bulatnya mulai berair dan meloloskan satu air mata dari sana.

Dengan kasar Taeyong mengusap air matanya lalu berjalan menuju kamarnya.

Hal yang pertama ia lakukan adalah, Tidur. Bukan tidur secara harfiah melainkan tidur tanpa memejamkan mata.

Mata Doe itu kembali meloloskan satu kristal bening. Ia kesal, karena Jaehyun tak mau menurutinya.

"Papa!" Teriak si mungil saat mendapati Jaehyun yang berjalan mendekatinya.

"Hiks.. mau Tupai Pa!" Tangis yang sedari tadi ia tahan pun lolos, pipinya saat ini nampak basah akibat deraian air mata.

"Mama mau melihara Tupai hikss.."

Sedikit menghela nafas Jaehyun pun mendekati Istrinya yang sesenggukan dengan tubuh telentang di atas ranjang.

"Sayang, dengerin papa"

Jaehyun menarik nafasnya pelan. " Bukannya papa ngelarang, tapi papa takut kamu bunuh itu tupai, ga inget kejadian waktu kamu pengen melihara burung? Kan waktu itu saking gemesnya kamu cekik itu burung sampai mati" bahkan Jaehyun sempat membayangkan jika 'Burungnya' ikut dicekik oleh Taeyong. Ughh ngilu!

"Hiks.. Yongie Janji ga nyekik Tupainya"

"Kalo kamu ingar janji gimana?"

"Papa hukum Yongie"

Oh lihatlah bayi Jaehyun satu ini. Bibirnya mengerucut dengan pipi dan hidung yang memerah serta deraian air mata yang masih mengalir. jemari lentiknya memilin ujung kaos yang dikenakan.

"Yaudah besok kita ke toko hewan"

"Hikss.. Janjiii??" Si mungil mengangkat jari kelingking nya di hadapan Jaehyun.

Jaehyun menerimanya dan mengaitkan jari kelingkingnya dengan milik Taeyong"Janji, sekarang tidur ya? Udah malem"

"Mau dusel Pa"

Oke lebih baik kita skip saja adegan ini.

Paginya Taeyong sudah siap dengan setelan sweater milik Jaehyun di padu dengan celana selutut berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Paginya Taeyong sudah siap dengan setelan sweater milik Jaehyun di padu dengan celana selutut berwarna putih. Cukup untuk menutupi perutnya yang membuncit. Wajah manis itu berbinar senang saat berputar mengelilingi mobil Jaehyun yang sedang terparkir di halaman rumah.

Ia terlalu bersemangat hanya untuk pergi ke toko hewan.

"PAPA KOK LAMA!!" Pekiknya seraya menendang gemas ban mobil. sebenarnya ia juga ingin menendang Jaehyun gemas akan lambatnya gerak pria tua itu. Tapi tidak, dia masih sayang suami. Mungkin saat calon anaknya lahir ia bisa mencobanya sesekali.

"Iya ini selesai, ayo berangkat"

Perjalanan menuju Pet Shop diwarnai dengan ocehan Taeyong tentang nama apa yang akan ia beri pada tupai barunya. Untung saja Mark tidak ikut, bocah itu dititipkan pada neneknya. Jika saja Mark juga ikut, mungkin telinga Jaehyun akan pengang menedengar ocehan dua bayi sekaligus.

"Nah sudah sampai" Jaehyun melepas seatbeltnya lalu turun dan memutari mobil guna membukakan pintu untuk Taeyong.

Bucin detected.

Didalam Pet Shop, Taeyong nampak memilih diantara tupai-tipai yang berada di kandang, celinguk kesana-kemari lalu mengurucutkan bibir.

"Tupainya ga ada yang warna pink?" tanya polos Taeyong pada penjaga wanita disana. Sedangkan Jaehyun memijat pelipisnya, pening akibat ke polosan Taeyong. Dengan sedikit dibumbui rasa malu tentu saja.

"Emm maaf tuan, tidak ada tupai yang berwarna pink" jawab kikuk penjaga itu.

Pundak Taeyong otomatih merendah, bibir tipisnya semakit mengerucut.

"Tapi Yongie mau yang pink" 

Mengerti akan adanya siaga satu Jaehyun lantas berbisik pada Taeyong, pemuda manis nampak mengangguk setelahnya dengan binaran pada kedua mata.

"Tolong siapkan satu tupai beserta makanan dan tempat tinggalnya" ujar Jaehyun pada penjaga toko dan langsung dingguki olehnya.

Taeyong mengulum senyum, tanda ia merasa senang karena ide yang tadi Jaehyun berikan.

Entah sebuah ide buruk atau ide baik. Kita lihat saja nanti.

"Mari mengecat Tupai!" pekik Taeyong lalu sedikit berlari ke arah kasir.

Tbc...

Hope you like it^^

Baby Jung • Jaeyong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang