*ini untuk yang kemarin kecewa naena nya di skip yhaAAAAA
"Jaga kesehatanmu Taeyong, jangan sampai sakit lagi" Tutur Nyonya Jung saat akan keluar dari mobil.
Mereka saat ini berada di kediaman Tuan Jung, mengantar Sang mertua yang lupa jika ia berangkat menggunakan taksi. Salahkan saja tingkah bar-bar nya itu.
Taeyong menatap sendu mertuanya, jujur ia juga kecewa karena tak bisa memberikan cucu lagi untuk sang mertua.
Raut kecewa Nyonya Jung masih nampak, namun wanita paruh baya itu berusaha menutupinya dengan senyuman lembut.
"Jaehyun, Jaga Taeyong baik-baik. Ibu masuk dulu" Pria Jung mengangguk sebagai balasan.
Diraihnya Tangan Taeyong yang saat ini duduk disampingnya. Mengusapnya lembut demi mengurangi perasaan sedihnya.
"Ibu pasti kecewa" cicit Taeyong.
"Tidak sayang"
"Bagaimana jika aku tak bisa hamil, Jaehyun?"
"Hey Dengarkan aku"
Jaehyun menarik bahu Taeyong untuk menghadap kearahnya, menatap manik hitam itu dalam.
"Kita bisa mencobanya lagi oke? Untuk saat ini jangan pikirkan Ibu dulu"
Wajah Taeyong memerah, disusul setetes cairan bening yang meluncur dari kelopak matanya.
"Hikss.. Jaehyun~"
Taeyong mendekap Jaehyun erat, mengusak kepalanya pada dada Jaehyun yang langsung diterima oleh si empu.
"Hey kenapa menangis Sayang, kita bisa membuatnya lagi"
"Hiks— B–bagaimana jika gagal?"
"Oh kita bisa melakukannya setiap hari atau bahkan setiap saat agar usaha kita berbuah"
"Dasar" Cibir Taeyong menepuk pelan dada Suaminya dan mendapat kekehan pelan sebagai jawabannya.
"Ayo nanti malam kita mencoba lagi" Bisik Jaehyun di telinga Taeyong dan membuat Pemuda itu otomatis bergidik ngeri mendengar bisikan nya.
~Baby Jung~
"Nghh–Ah!" Tubuh mungil itu terhentak-hentak mengikuti gerakan brutal Suaminya yang sibuk menumbuk lubang anal nya.
Keringat membanjiri tubuh kedua sejoli itu, menambah aroma khas percintaan diantara keduanya.
Taeyong semakin mengeratkan pelukannya di leher Jaehyun saat sang Dominan menambah kecepatan tumbukannya.
"Ja–Jaehyunnh!" pekik Taeyong saat pria Jung kembali mengenai prostatnya.
Sang dominan menyeringai saat melihat istrinya yang pasrah terhentak-hentak akibat gerakan brutalnya.
"Ah! Aahh–Jaeehh.."
Geraman Jaehyun terdengar saat Taeyong merapatkan lubangnya, mencoba menggoda Jaehyun.
"Taeyong kau–Arrgghh.."
Jaehyun semakin mempercepat gerakannya, bahkan ranjang yang mereka tempati pun ikut berderit mengingat seberapa brutalnya gerakan Jaehyun.
Desahan Taeyong semakin keras, air mata mulai meluncur dari ujung matanya karena menahan nikmat yang berlebih. Jari kakinya semakin menekuk ke dalam.
"Jaeehh! Sampai–Nghh.. Sampaii!"
Dicengkeramnya erat lengan Jaehyun saat pelepasannya. Beberapa tusukan setelahnya Jaehyun menyusul. Menyemburkan cairannya di dalam dan berdoa agar usahanya kini berbuah manis. Tubuh kekarnya seketika ambruk di atas Taeyong namun masih sedikit ia tumpu dengan sikunya.
Wajahnya ia kuburkan di ceruk leher Taeyong, mengecupi leher yang sudah dipenuhi bercak merah karena ulahnya.
Pria Jung sedikit menaikkan tubuhnya, sehingga ia dapat melihat Wajah kelelahan Taeyong. Dikecupnya dahi sang istri dilanjut hidung, bibir, dagu, dan turun sampai ke perut datarnya.
"Tumbuh lah dengan baik nak" Bisik Jaehyun pelan di depan perut Taeyong.
Kepalanya mendongak, menatap Taeyong yang kini sudah tertidur pulas karena kelelahan. Kembali ia kecup Dahi sang istri dan bergerak ke samping untuk menidurkan tubuhnya. Menarik Taeyong kedalam pelukan dan mengikuti jejak Taeyong menjelajah dunia mimpi.
"Aku mencintaimu Jung Taeyong" Bisik nya lagi dan akhirnya mata sayu itu tertutup perlahan.
Keesokan paginya Taeyong terbangun dengan tubuh yang dibalut sempurna oleh Selimut. Sudah pasti jika itu ulah Jaehyun.
Mata doe nya mengedarkan pandang mencari sang suami, namun nihil. Mungkin pria itu sudah bangun dan berada di lantai bawah atau kamar Mark.
Dilarikannya sepasang kaki jenjang itu menuju kamar mandi. Sedikit kesusahan akibat selimut yang ia geret dan rasa sakit di bagian bawahnya.
"Ughh dasar!" bibir tipis itu mencebik lucu menggerutu sang Suami.
Selesai melakukan aktivitas paginya, Taeyong lantas menuju Kamar Mark, namun ia tak menemukan anaknya disana. Dahinya mengkerut lalu ia berjalan menuju lantai bawah dan akhirnya menemukan Mark dengan Sang Papa yang tengah menyuapinya.
"Pagi Mama" sapa Jaehyun saat ia menemukan Taeyong yang berjalan kearahnya.
Mark yang melihat Mamanya mendekat memekik seraya menghentakkan tubuhnya di atas kursi makan khusus bayi.
"Nana!" Pekik Mark kembali saat Taeyong menyerbunya dengan kecupan.
"Mama, Papa juga ingin" Jaehyun mengerucutkan bibirnya dan itu membuat Taeyong sedikit meringis ngeri melihatnya.
"Oh lihatlah sekarang siapa yang bayi huh?!" Dan akhirnya Taeyong juga menghujamin wajah Jaehyun dengan kecupan halusnya.
Tbc...
Ku ucapkan terimakasih untuk fambest yang sudah bersedia meng halu bareng bikin adegan ranjang😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jung • Jaeyong✔
FanfictionMark Jung need some mommy who's loving him so much