Fake

594 80 3
                                        

[07:58 PM. Resto euphoria]

Nayeon kembali ke resto dengan perasaan bercampur antara kesal dan senang. Ia senang karena kalungnya kembali namun, ia harus menjadi pacar dari seorang pria yang menyebalkan.

"Nayeon?" sapa jimin ketika ia melihat nayeon berjalan dengan wajah lesu.

Nayeon berjalan, ia tak menyadari tuannya menyapa. Tubuhnya memang di resto, namun fikirannya amburadul. Jimin mendekat dan menepuk pundak nayeon dari belakang. Nayeon terkejut, dan ia pun menolah.

"Hem? Tuan jimin?" tanya nayeon.

"Baru saja aku menyapamu, namun kau tak mendengarku. Ada apa?" tanya jimin.

"Ah, aniyo. Aku tidak apa2, aku akan kembali bekerja" kata nayeon berusaha ceria di hadapan tuannya dan pergi begitu saja.

"Jangan membohongiku, aku sangat mengenalmu" gumam jimin.

~~~~

Beep beep~
Sebuah pesan masuk ke ponsel nayeon, ia yang mengetahuinya pun segera mengambil ponsel di saku celananya.

'Chagi, Ayo kita kencan malam ini, aku akan menjemputmu jam 8 malam'

Sebuah pesan yang ternyata dari taehyung

"Ini membuatku ingin muntah, menjijikkan" gumam nayeon.

~~~

[07:58 PM. Resto Euphoria]

"Yaa, nayeon-ah. Seseorang menunggumu diluar" kata salah satu seorang karyawan di resto.

"Seseorang? Siapa?" tanya nayeon.

"Dia pria yang menemui mu tadi pagi" jawab karyawan tersebut.

'Sudah jelas, itu Taehyung'~ Batin Nayeon.

"Katakan padanya, aku sudah pulang duluan karena tidak enak badan" suruh nayeon.

"Tapi nay...."

"Katakan saja kubilang!"

"Katakan apa?" taehyung mendatangi nayeon yang sedang berada di dapur.

"Kenapa kau disini? Aku tidak bisa kencan denganmu" tolak nayeon.

Taehyung tersenyum sinis dan menarik nayeon keluar resto. Namun ternyata jimin mengetahuinya, ia mencegah taehyung membawa nayeon lagi secara diam-diam.

"Sampai sekarang kau masih tidak punya etika. Kau sangat mirip dengan ayahmu" jimin berdiri menyender di pintu mobil taehyung.

"Minggirlah!" suruh taehyung.

"Lepaskan dia" kata jimin dengan wajah kesal

Nayeon hanya terdiam menyaksikan taehyung dan jimin.

Taehyung tersenyum sinis dan berkata
"Aku tidak mau"

Jimin semakin geram, ia mengepalkan tangannya dan...

Jimin mendaratkan pukulannya tepat di wajah taehyung. Nayeon berteriak karena terkejut, ia tak menyangka tuannya menjadi pria yang kasar.

Jimin menarik kerah taehyung, ia berbisik dan mengancamnya
"Aku tidak ingin kehilangan dia lagi. Jauhi dia! Atau kau yang akan mati" jimin pergi membawa nayeon kembali ke resto. Sedangkan taehyung hanya melihat mereka pergi sembari mengusap darah dari bibirnya.

~~
Nayeon berjalan dibelakang jimin, ia mencoba menyapa jimin yang masih terlihat kesal.

"Tu..tuan?" sapa nayeon dengan gugup.

Jimin menoleh dan menjawabnya dengan tersenyum.
"Waeyo?"

"Apakah tuan tidak apa? Tadi.."

"Kau pasti ketakutan. Maafkan aku" jimin tersenyum dan memeluk nayeon.

"Mulai sekarang aku akan melindungimu dari pria hidung belang seperti taehyung" lanjut jimin dan melepaskan pelukannya.

Nayeon hanya membisu mendengar kata2 manis dari tuannya.

"Ah ya, jangan panggil aku tuan mulai hari ini. Tapi, Oppa" kata jimin seraya tersenyum.

"Oppa? Kenapa aku harus memanggilmu oppa? Ini bkn panggilan yang baik untuk karyawan dan bosnya" nayeon membantah.

"Kau bukan karyawanku. Kau adalah.."

"Tuan jimin?"
Belum sempat melanjutkan perkataannya, salah satu karyawan jimin memanggilnya karena ada hal mendesak. Jimin pun pergi tanpa memberi tahu alasan apapun pada nayeon.

'Sekarang hal apa lagi yang akan kau hadapi? Namun setidaknya, aku harus mempersiapkan diriku untuk hal2 yang akan terjadi'~ Batin Nayeon.

~~~

[08:30 PM. Kediaman Taehyung]

Taehyung merebahkan tubuhnya di atas kasur, seraya tersenyum sinis mengingat kejadian tadi.

"Apa yang kau sembunyikan hyung?" gumam taehyung

"Aku tau, kau akan menjadi sangat protektif pada sesuatu yang sangat berharga untukmu. Lalu, apa hubunganmu dengan wanita itu?" lanjut taehyung seraya berfikir.

~~~

[06:40 AM. Kediaman Nayeon]

"Nayeon? Ireona?!" terdengar suara appa memanggil nayeon dari balik pintu.

"Aku bangun appa" jawab nayeon.

"Seseorang menunggumu diluar, katanya dia adalah pacarmu!" lanjut appa nayeon.

"Mwo?" mata nayeon terbelalak, ia segera membuka pintu dan menghampiri taehyung yang ternyata sedang menunggunya di ruang tamu.

"Taehyung!" sapa nayeon dengan sedikit kesal.

"Ah, nayeon-ah? Padahal kau baru beberapa hari bekerja. Dan sekarang? Kau berpacaran dengan seorang pria kaya raya. Eomma bangga padamu" kata eomma membual.

"Jinjja? Aku sangat tersanjung. Gomawo!" nayeon kemudian keluar membawa taehyung.

"Apa kau dendam padaku? Hah! Kau itu benar2 malaikat maut. Sampai kapan kau akan membuat hidupku menderita? Kau sudah membuatku menjadi.... Pacarmu. Lalu apa lagi?" *seperti biasa, nayeon kang ngomel*

"Lalu? Setelah kau menjadi pacarku, selanjutnya kau menjadi istriku" kata nayeon tersenyum.

"Hentikan! Itu menggelikan. Ah, ya, meskipun kita sudah pacaran, aku Im Nayeon sekalipun tidak punya rasa suka padamu, dan jangan memanggilku dengan sebutan chagi atau semacamnya. Lagi pula aku tau, kau tidak bersungguh-sungguh menjadikanku pacarmu" oceh nayeon.

"Haruskah aku mencium mu agar kau diam? Kau selalu mengoceh" jawab taehyung dengan santainya

"Apa kau ingin ku hajar? Heu?"

"Nayeon-ah? Apa kau tidak bekerja?" suara appa mengagetkan mereka berdua.

"Ya nayeon. Akan ku antar kau ke tempat kerjamu" kata taehyung seraya tersenyum manis.

"Uwah! Kau pria yang baik. Dimana kau bertemu nayeon? Putriku sangat beruntung mendapatkanmu" puji appa nayeon.

"Aku juga sangat beruntung mendapatkan nayeon" jawab taehyung seraya tersenyum jahat pada nayeon.

'Menyebalkan!'~ Batin Nayeon.

~~~~

//Perkataan mu gila, tingkah laku mu gila. Dan aku pun menjadi tergila-gila padamu\\






Not Fake Love [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang