Fake (3)

560 71 1
                                    

[Saturday, 15:10 PM. Resto euphoria]

"Baiklah, ini hari sabtu, kita tutup awal. Aku yakin kalian ada rencana malam ini" seru jimin.

Semua karyawan pun beres2 dan bersiap untuk pulang. Tak terkecuali nayeon, namun sebelum pulang ia mencoba menghampiri jimin, karena sedari tadi jimin tak pernah menghampirinya.

"O..oppa?" sapa nayeon.

Jimin menoleh namun tak mengucapkan sepatah katapun.

"Mianhaeyo, apa kau marah padaku?" tanya nayeon.

"Aniyo" jawab jimin dengan sangat dinginnya.

"Kau pasti marah" gumam nayeon seraya merundukkan kepalanya.

Jimin tersenyum dan mengangkat dagu nayeon.

"Jangan merasa bersalah, aku tidak apa2. Jadilah gadis yang baik. Aku tidak apa jika kau menjadi kekasih taehyung. Namun... Jauhi keluarga eunha" kata jimin menasehati nayeon.

"Wae?" tanya nayeon.

"Gwaenchana, jauhi saja." jawab jimin sembari memeluk nayeon.

Nayeon mengangguk meskipun ia tak tau apa alasan jimin menyuruhnya untuk menjauhi keluarga eunha.

Mereka berjalan keluar dari resto dan mendapati taehyung menunggu nayeon di luar.

"Sudah kuduga, hari sabtu pulang awal" kata taehyung seraya merangkul nayeon.

Mereka akhirnya pergi menggunakan mobil taehyung. Sedangkan jimin hanya berdiri melihat mereka berlalu.

"Jaga dirimu" gumam jimin.

~~

"Wae? Sesuatu terjadi?" tanya taehyung saat ia melihat nayeon terlihat murung.

"Aku harus menjauhi keluarga eunha. Apakah mereka berbahaya?" tanya nayeon.

"Mwo? Kenapa harus begitu?" tanya taehyung dengan wajah bingung.

"Aku tidak tau" jawab nayeon dengan singkat.

Mendengar jawaban nayeon, Taehyung pun mempercepat laju mobil dan sampai di sebuah rumah yang sangat besar dan mewah.

"Turunlah" suruh taehyung.

"Kenapa kita disini? Bukankah seharusnya kau mengantarku pulang? Dan ini rumah siapa?" tanya nayeon.

"Tutup mulut mu! Turunlah" perintah taehyung.

"Jawablah dulu, eoh? Apa kau ingin..." mata nayeon terbelalak seraya menutup badannya dengan tangan.

"Yaa! Aku bahkan merasa jijik untuk menyentuhmu. Berhenti berfikiran negatif. Seseorang menunggumu di dalam, ia ingin menemui mu. Masuklah!" ucap taehyung dg nada sedikit tinggi.

"Padahal aku hanya berjaga-jaga" gumam nayeon.

Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah besar itu.

Ckrek~

"Uwah! Rumah ini sangat mewah. Tunggu, bukankah itu dirimu?" tanya nayeon sembari menunjuk salah satu foto di rumah tersebut.

"Seharusnya kau tau ini rumah siapa" jawab taehyung.

"Ini rumahmu" tebak nayeon.

"Ayo ke atas" ajak taehyung.

'Sekarang aku harus menemui siapa lagi? Aku benar2 tidak mengerti alur cerita tuhan. Entah bangkai atau permen yang akan aku dapatkan'~ Batin Nayeon.

Mereka berjalan mengikuti anakqq tangga dan berakhir di sebuah kamar yang tidak diketahui milik siapa.

Ckrekk~

"Grandma?" panggil taehyung sembari membuka pintu.

"Eoh? Taehyungie, kau disini?" ucap eunha tersenyum.

"Eunha? Kenapa kau disini?" tanya taehyung dengan penuh keheranan.

"Ah, tadi appa mu menelfon ku untuk menjaga nenek mu. Dia baru selesai makan dan kemudian istirahat. Lalu, kenapa dia disini?" tanya eunha seraya berjalan menghampiri mereka berdua.

"Aku.. Aku" jawab nayeon dengan gugup.

"Pergilah, tugasmu sudah selesai." perintah taehyung.

"Kau mengusirku? Yaa, bagaimana bisa kau mengusir calon tunanganmu ini?" tanya eunha dengan nada mengejek.

"Jangan membuatku kesal. AKU TIDAK AKAN PERNAH MENJADI TUNANGANMU! bahkan jika appa mu mengancam ingin membunuhku, aku akan memilih kematian itu" jawab taehyung dengan nada kesal.

"Kenapa kau berkata seperti itu?" tanya eunha bingung.

Karena cukup kesal, taehyung membawa eunha keluar dari rumahnya dan mendorongnya hingga terjatuh.

"Ah!! Kenapa kau menjadi kasar seperti ini padaku?" ucap eunha kesakitan.

"Ayo kubantu" kata nayeon sembari membantu eunha berdiri.

"Lepaskan!" bentak eunha seraya berusaha berdiri tanpa bantuan nayeon.

"Apa kau yang menghasut taehyung? Kemarin jimin yang mengasari ku, sekarang calon tunanganku juga memperlakukanku seperti itu. Kau itu, benar2 wanita jalang! Kau merayu semua pria dan..." ketus eunha.

Ctarr~

Nayeon menampar eunha dengan mata berkaca-kaca

"Aku, bukan wanita seperti itu. Meskipun eomma tidak pernah memperlakukan ku sebagai anaknya, dia tak pernah mengatakan hal seperti itu. Siapa kau? Kau bersekolah di luar negeri tapi kau tidak bisa menjaga ucapan dan etika mu. Kurasa kau lah yang pantas disebut jalang" umpat nayeon.

"Appa mu akan merasa gagal, ia akan kecewa membesarkan anak seperti mu. Sadarlah, Bahkan sahabat dan calon tunanganmu merasa jijik untuk berada di sampingmu" lanjut nayeon.

"Aku pergi, belajarlah lagi!" lanjut nayeon seraya tersenyum dan pergi meninggalkan taehyung juga eunha.

"Saekkia!!!" teriak eunha.

"Wah, ini pertama kalinya. Seorang eunha membisu" ejek taehyung sembari tertawa.

"Aku pergi, belajarlah lagi" lanjut taehyung sembari mengikuti kata2 dari nayeon dan pergi mengejar nayeon.

"Kau akan mati nayeon!" eunha mengepalkan tangannya.

~~
"Nayeon-ah?" teriak taehyung sembari memutar bola matanya mencari nayeon.

"Kau disana rupanya" taehyung tersenyum dan menghampiri nayeon yang sedang duduk di bangku pinggir jalan.

"Kau keren" puji taehyung.

"Hentikan!" jawab nayeon dengan wajah datar.

Nayeon menghela nafas, dan menyenderkan kepalanya di bahu taehyung.

"Sudahlah, lupakan ucapan eunha. Kau, lebih baik dari dia" lirih taehyung sembari mengelus rambut nayeon.

~~~~

Not Fake Love [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang