01.. YULA

7.4K 201 2
                                    

..

Tiada hari tanpa kantin sekolah. Itu sih menurut Dia yang saat ini sedang mengunyah sepotong sosis tahu dengan ditemani mie spesial dari ibu kantin, jangan lupakan minuman segar berbatu dingin di pagi hari.

Matanya mengerjap melihat notifikasi yang berasal dari ponselnya, isi pesan itu dari teman sekelasnya.

Yula, ada ibu matematika

X Deala.

"Uuhh.. Ibu ngapain masuk segala sih, masih mau nyantai gini."

"Kenapa La?" ia menyorongkan ponselnya pada sahabatnya yang bernama Uul lalu meminum minumannya.

"Udah gue prediksi, nih guru pasti masuk, udah ayok buruan. Gue nggak mau bolos nih." ucapnya dengan memberikan ponsel tersebut pada pemiliknya.

"Bentar napa Ul, masih tanggung nih." Uul menyipitkan matanya menatap layar ponsel ditangan Yula lalu tiba-tiba mencubit tangannya hingga Yula meringis pelan.

"Ongek, sakit tauk!"

"Najis banget sih lo La, inget ada Azab."

"Ul, ini namanya misi mencari pasangan hidup, ya nggak guys!"

"Okelah, la!" seru keempat sahabatnya dengan menertawakan wajah masam Yula.

"Eh, kalian pada tahu nggak?" Kasih menyondongkan tubuhnya kedepan.

"Nggak!"

"Itu lho, tentang sosialisasi yang akan diadakan disekolah kita.."

"Emangnya ada apaan?"

"Selama dua minggu terakhir, kita bakalan sarapan enak tau nggak." ucap Kasih dengan wajah gembiranya dan hanya ditanggapi oleh Ul yang sudah berliur.

"Beneran, Sih."

"Iyalah, masa gue bohong. Kalian pasti nggak percaya deh sama yang nanti bakalan ngisi sosialisasi selama itu. Ituloh, yang pemilik perusahaan deket kosan kita!"

"Siapa?"

"Rey! Rey Aan Siregar. Ceo tampan itu loh guyss!"

"Terus Sih, makanan enaknya apa aja?" kata Lui langsung mendapat tatapan sengit keempat sahabatnya.

"Lo dari tadi nggak ngerti maksud gue Lui?"

"Ngertilah, kan kata lo selama sosialisasi kita bakal makan enak, ya nggak Ul?"

"Top, Lui.."

"Udah Sih, sabar.." ucap Kin dengan mengusap punggung Asih.

"Habisin makanan kalian, kita harus masuk kelas." kata Yula yang sedari tadi hanya diam dengan tegasnya.

"Assalamualaikum, buk."

"Waalaikumsalam." jawab ibu Kaela yang berprofesi sebagai guru matematika, matanya memutar menatap kelima mahasiswanya yang baru masuk dengan wajah tanpa dosa.

"Kalian telat satu jam. kerjain tugas ini didepan tiang bendera, sekarang juga." kata ibu Kaela sambil menunjuk lima soal berakar rumus hitungan yang tertulis dipapan tulis.

"Apa!? "

"What?"

"Astagfirullah!"

"Innalillahi wainailahi rojiun.."

"Cuman lima soal aja buk?" semua mata permusuhan menatap padanya dengan tajam.

"La.." desis Kin dengan garang.

Dan tanpa memperdulikan tatapan dari ibu Kaela dan semua teman sekelasnya, ia lalu berjalan santai kedepan meja guru, mengambil spidol dan menuliskan sesuatu dipapan tulis dengan bahasa yang hanya dimengerti oleh keempat sahabatnya. Ralat, ketiga sahabatnya karena Uul bukan lover bahasanya.

WITH LOVEYOU #Siregar-2- [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang