..
Rangkaian kata tidak sepenuhnya memikat masanya, dimana saat kata itu bersemi ia hanya mampu menatap tak bersuara.
"Hay?" senyuman tulus itu terbit beriringan dengan duduknya seorang pria di hadapannya.
"Hay kak,"
"Jangan kak. Cukup Grey saja, aku dan Rey saudara kembar jadi kamu taulah." gadis itu nampak mengangguk pelan.
"Apa Rey ada menghubungimu?"
"Iya Grey, baru saja." Grey tesenyum tipis. Ini tidak sama seperti tahun lalu tatapan mata itu berbeda sama seperti saat terpejamnya mata tersebut.
"Kamu mau melihat sesuatu?" tawarnya.
"Sesuatu?" Grey tersenyum sembari mengangguk, tangannya turulur mengajak gadis tersebut yang masih bingung menatap tangannya.
"Jangan takut, aku tidak akan macam-macam, bisa-bisa aku di penggal oleh Rey." Yula sedikit tertawa lalu menyambut uluran tangan pria tersebut. Langkah kakinya mengikuti sampai didepan sebuah pintu emas yang masih terlihat baru dan juga bersih, seperti ruangan istimewa yang selalu dijaga dan dirawat disetiap detiknya.
"Ini ruangan apa Grey?" Grey tersenyum lalu dengan gerakan pelan di menekan jari jempol tangannya ditengah gagang pintu. Terlihat akses yang mengatasnamakan Grey dan Rey. Apa ini sebuah ruangan pribadi kedua saudara tersebut tapi, tapi mengapa Grey mengajaknya? Pikir Yula yang hanya menatap cengo saat pintu itu terbuka lebar menampilkan sorotan cahaya dari dalamnya.
"Ini bukan ruangan kami. Lebih tepatnya ini kamar Rey,"
"Kamar Rey? Tapi ..."
"Kamu pasti bingungkan, ya aku dulu juga begitu, dia meminta papa untuk membuatkan ruangan besar ini untuk kamarnya. Awalnya papa tidak mau mengabulkan permintaanya namun ada suatu alasan yang membuat aku mengerti juga papa dan mama." Grey menatap Yula yang juga menatapnya dengan diam, menjadi pendengar yang setia demi rasa penasarannya.
"Rey bilang kalau ruangan ini akan dia jadikan tempat rindunya, dia merindukan satu orang wanita yang namanya persis sama dengan namamu. Yula, jangan berpikir bahwa Rey hanya mencintaimu karena melihatmu seperti masa lalunya, itu salah, sangat salah."
"Rey menjemputmu dan dia telah berjanji pada dirinya juga bersamaku. Yula Anantasiya Firdaus." Grey terdiam sambil memperhatikan Yula yang sedang memegangi kepalanya sambil bertumpu pada pintu. Penglihatannya kabur selintas demi selintas rangkaian itu bersuara lalu terdiam kembali. Kesakitannya tidak berlangsung lama saat tubuhnya lunglai dan tepat jatuh didalam pelukan hangat yang telah lama ini dia rindukan dan mimpikan.
.REY.
Mataku memanas menatap kedepan. Mengapa harus cepat terjadi, kepalaku menggeleng pelan memandang pria yang sama pertumbuhannya denganku yang juga menatapku dengan tenang dan dingin.
"Seharusnya bukan begini caranya Grey!" desisku sembari menatap kekasihku yang masih terbaring lembut dipelukanku.
"Aku tahu Rey. Tapi, kau terlalu lama mengulur waktu, dia pasti akan meninggalkanmu! Kamu harus tau itu!" baru sekarang Rey melihat mata Grey yang memerah padam juga kepalan tangannya yang menguat. Grey yang beraura dingin juga tenang seketika berkoar dan itu secara langsung membuat Rey kecewa. Sangat kecewa.
"Grey. Aku percaya bahwa rasa dihatimu untuk Yula telah hilang. Dan aku percaya bahwa keikhlasan mu padaku itu benar-benar, tapi sekarang ... kamu membukanya dan sekarang juga aku tidak akan pernah melepaskan Yula apapun resikonya." Grey menatap lurus pada Rey yang sudah berlalu pergi dengan menggendong Yula dalam pelukannya.
"Aku tidak mencintainya lagi, Rey." tubuhnya berbalik memasuki ruangan besar tersebut lalu menutupnya dari dalam.
"Apa yang harus kita lakukan sayang?"
"Membantu Grey.."
"Apa!? Itu salah, kita harus membantu Rey, ada apa denganmu." usapan lembut diwajah wanitanya itu sekian melemah.
"Biarkan Rey untuk saat ini berjalan sendiri, dia sudah memutuskannya saat meninggalkan rumah."
"Tapi dia membawa---"
"Kebahagiaannya."
..
HAYY AUTHOR CAMBEKUMM GUYSS😘😘😘
MAAF YA KALAU LAMA,DAN JUGA MAAF KALAU KATANYA KURANG PANJANG SOALNYA MENGEJAR WAKTU JUGA.
CERITANYA KITA SMBUNG HARI KAMIS YEE😉😉😉
BYEBYE
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH LOVEYOU #Siregar-2- [COMPLETED]√
Teen FictionWARNING⚠ PLAGIAT🚫 ''Hai.. Aku Rey Aan Siregar, kalian bisa memanggilku Rey. Kalau kalian membaca nama belakangku itu artinya kalian tahu siapa ayah dan ibuku. Yap! Mereka pasangan yang tak terduga dalam nama cinta atau kalian bisa bertemu mereka di...