15.. INGATAN TENTANG RINDU

1.2K 57 0
                                    


MATURE 18+

Deguban jantungnya terus bergerak cepat, mata yang sayup juga tangisan kepedihan itu menggema dikamar berlampukan pijar.
Pelukan hangat ditubuhnya belum bisa mengembalikan kesucian yang telah direnggut dengan kekecewaan.

"Kenapa lo lakuin ini sama gue?" lirihnya.

"Aku nggak mau kamu tinggalin aku La. Maafkan aku.."

"Sekarang apa Rey? Gue udah hancur gara-gara lo!" tatapan kepedihan itu menatap pada mata penyesalan didepannya.

"La aku udah bilang jangan---"

"Gue nggak peduli! Gue tanya sekarang gimana, gimana? Gimana Rey!?" pria itu menangkup wajah Yula, mengusap airmata yang masih mengalir deras dikedua pipi gadisnya. Rey memeluk kepala Yula seraya mengusap punggung polos kekasihnya itu.

Entah setan apa yang sebelumnya merasuki tubuhnya, melakukan kesalahan fatal dan yang pasti semakin membuat gadis tersebut membencinya.

FLASHBACK ON

"Rey, kita dimana?" tanyanya dengan memegang erat lengan pria disampingnya yang hanya menatap diam.

"Rumahku,"

"Rey."

"Jangan bertanya terus La, sekarang ikuti apa yang aku ucapkan dan jangan membantah karena aku tidak suka." ucapnya dengan membelai rambut Yula, sedangkan gadis tersebut hanya diam tak berkutik. Dia bukan Rey yang sama.

"Kamu dengar aku, Yula." Yula meringis saat tiba-tiba rambutnya ditarik oleh telapak tangan besar itu. Kepalanya mengangguk pelan.

"Lepas semua bajumu,"

"Apa!? Tidak Rey, aku tidak mau!"

Plak!

"Aku tidak suka dibantah bodoh."

"Rey, kamu menyakitiku."

"Lalu apa bedanya denganmu yang juga menyakitiku," Yula benar-benar tidak mengerti, dimana sebenarnya titik masalahnya itu. Jujur saat ini dia hanya butuhkan sebuah pelukan hangat.

Mata itu menatap tajam kearahnya sedikit ada kepedihan bercampur kekecewaan yang dalam.

"Lepas semua bajumu. Atau aku yang akan merobeknya." ucapnya dingin.

Yula menggeleng kuat saat cekalan tangan pria itu berhasil membelah baju atasannya hingga bra putihnya terlihat. Matanya terpejam rapat bersamaan dengan aliran airmata yang mengenang dipelupuk matanya.

"Rey sakithhh!"

"Diamlah! Dan nikmati saja."

"Rey jangan lakukan itu, kumohon." Yula memegang wajah Rey dengan penuh harap. Tatapan mata mereka bertemu, gadis itu tersenyum tenang sembari mengecup kening Rey dengan lembut.

"Aku mengingatmu. Aku merindukanmu Rey-ku.." Rey terdiam menatap mata kekasihnya. Sungguh dia sangat senang karena Yula telah mengingat nya.

"Tapi kamu tidak mencintaiku, La."

"Rey."

"Aku tahu cintamu hanya untuk Grey, maka dari itu aku ingin agar kamu juga mencintaiku. Hanya mencintaiku."

"Rey please, kumohon jangan lakukan ini padaku.." pintanya seraya memeluk tubuh Rey yang berada diatasnya itu, keadaan mereka yang sudah polos tanpa sehelai benang pun, seakan menjadi ujian kuat untuk pria tersebut.

"Aku harus melakukannya."

"Tidak Rey!" Yula menggelengkan kepalanya dengan deras airmatanya pun mengalir. Rey menggelengkan kepalanya dan dengan kasar ia menerobos milik Yula, bersamaan dengan itu pula airmatanya mengaliri kedua pipinya.

Maafkan aku, sayang.

"Akkhhh.. sakitthh Rey!"

"Ah fu*k! Sangat sempit sayang,"

"Uhh.. Please Rey! Please!" Rey terus memompa dibawah dengan gaya cepat. Matanya menatap mata kekasihnya yang terpejam rapat diiringi dengan genangan airmata di pipinya.

"Aku akan menikahimu, sayang. Aku janji." ucapnya lembut bersamaan dengan puncak kepuasan yang menyembur deras ke dalam rahim gadis yang dicintainya itu.

"Aku membencimu Rey, sangat membencimu."

FLASHBACK OFF

"Apa salahku Rey? Sampai kamu tega giniin aku, hikss hikss.." telapak tangannya bergetar mengusap keringat didahi prianya, pria yang sudah megambil kesuciannya.

"Maafkan Yula, bunda. Aku udah gagal menjaga diriku," tetesan demi tetesan terus berjatuhan di bantal putih. Tatapan matanya yang takkan pernah lepas dari wajah pria yang sangat dia sayangi itu dengan sepenuh hati.

"Aku hanya mencintaimu Rey, hanya mencintaimu."

Thing!

"Bunda?"

Yula mengambil semua pakaiannya yang berserakan dilantai dan berlalu kekamar mandi untuk sekedar menyegarkan tubuh dan pikirannya. Setelah lima menit dia melihat wajahnya dikaca dan memandangi bercak-bercak merah di dada juga lehernya.

Usai bersiap-siap, gadis itu menuju ketempat tidur dan memandangi wajah damai prianya yang sedang terlelap dalam waktu singkat walaupun kesucian itu telah hilang tapi kenyataannya bahwa rasa cinta itu tidaklah bisa berkurang.

Cup

"Aku pergi. Dan aku sungguh mencintaimu Rey, pria-ku."

Untuk yang terakhir kalinya tatapan penuh cinta itu nampak di matanya dengan senyuman ketenangan juga kesunyian yang menemani.









..

HEYYY DIAM BAEKK😉😉😉
UDAH MASUK NGISNYA BELOM SI😭 KAYAKNYA MASIH KURANG DEH HEHEH MAAF YA KALAU ADEGANNYA AGAK KAKU GTU SOALNYA KAN DEDEK MASIH KECIL JADINYA HARAP MAKLUM AJALAH😗
KALAU ADA YANG MASIH BINGUNG SAMA ALUR CERITANYA KALIAN BISA BACA DI LAPAK CHIKO&VENAYA DIBAGIAN EPILOG DAN SETERUSNYA #Sekalian promosi😂 DAN YANG JUGA YANG PENASARAN SAMA TEMEN2 YULA YANG TIBA-TIBA MENGHILANG ITU NANTI BAKAL MUNCUL DISAAT-SAATNYA SAJA. DAN CHAP YANG LAINNYA EMANG KHUSUS REY&YULA.TEMEN2NYA HANYALAH PEMERAN PEMBANTU DALAM CERITA.
CEKIDOTT DEH KITA LANJUT HARI SABTU YEE😙

WITH LOVEYOU #Siregar-2- [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang