19.. KAMU HIDUPKU

1.6K 60 0
                                    

..

Ketukan sepatu itu semakin terdengar nyaring bersamaan dengan terpaan nafas tak beraturan yang dia ciptakan. Mungkin inilah sekarang waktu bahagianya, bibirnya tersenyum hangat namun itu berakhir saat ruangan yang dia dapati hanyalah sebuah kegelapan juga keheningan. Tidak ada tanda-tanda seseorang di dalam ruangan tersebut. Apakah terlambat?

Dia menyeka airmata yang menetes di pipinya, menatap keatas namun aliran tersebut semakin deras beriringan dengan isakan ketakutan kepedihan dalam dirinya.

"Kamu pergi Rey, tapi kenapa?"

"Apa karena aku. Dia merindukanmu.." pandangannya semakin buram saat dengan derasnya airmatanya mengalir, dan tidak sengaja mata itu menangkap sesuatu dibalik kain putih yang terbentang di dinding putih ruangan tersebut. Langkah kakinya bergerak mendekat sejejar dengan pandangannya.

Sreett!

"Oh Tuhan!"

"Rey, hiks hiks.." tubuhnya bergetar menahan isakan, mengusap wajah yang selalu menjadi tempat rindunya dan sebuah foto dan itu dirinya yang terlukis rapih dan indah, dirinya tersenyum bahagia bahkan rasa bahagia itu kini telah menempati rasa sedih serta lukanya.

"Kamu dimana?"

"Yula," suara itu. Tubuhnya berbalik dan...

"Oh..ternyata kamu Jore."

"Memangnya kamu pikir aku siapa?"

"Maaf hanya saja aku terus memikirkannya. Aku tidak bisa jauh darinya terlalu lama lagi Jore, dia adalah hidupku. Aku tidak bisa." matanya berkabut dan sekali lagi setitik airmatanya jatuh.

"Aku mengerti La, tapi kamu harus pergi."

"Kenapa? Kenapa aku harus pergi,"

"Karena Jeny berhasil melarikan diri dari penjara. Aku takut sampai dia melukaimu juga anakmu dan Rey." Jore menatap serius kearah Yula yang masih terlihat bingung.

"La kita tidak punya banyak waktu!" dengan gerakan cepat Jore segera menarik tangan Yula hingga di ambang pintu Jore merasakan pedih di ulu jantungnya. Mata kabut hitam tersebut menatap jelas siapa pelakunya.

"Kamu penghianat, Jen."

..

.REY.

Selama perjalanan pikiranku hanya tertuju padanya disetiap kali aku mencoba menghadang itu sungguh menyakitkan dalam jiwaku. Aku akan sedikit mencoba menepis tentangnya sejenak sampai kini aku berdiri tepat didepan sebuah rumah sakit dimana tempat mama ku melahirkan adik baruku.

Setelah tadi papa menelponku aku terburu-buru menuju ke alamat RS yang papa kirimkan hingga aku melupakan bagaimana rupa wajahnya Uul saat Bayu yang benar-benar datang. Aku sudah menebak dan pastinya gadis imut itu akan memarahiku habis-habisan. Dan aku tidak perduli karena menurutku itu benar.

"Permisi. Ruang rawat inap atas nama Venaya Siregar dimana ya mbak?" tanyaku kepada resepsionis di RS bersalin itu.

"Sebentar ya mas," aku mengangguk sembari menunggunya. Dan tak berapa lama kudapatkan jalannya dengan cepat aku menuju ke ruangan dimana mama ku sayang berada setelah mengucapkan kata terimakasih pada resepsionis tadi.

Senyumanku hampir terangkat sempurna saat mendengar candaan tawa dari balik pintu ruangan tersebut, rupanya putra dari kakakku itu kini sedang memainkan aksinya bersama papa. Aku ingin memberikan mereka semua kejutan dan...

Aku tersenyum setelah merapatkan pintu dan berakhirlah dengan terjangan ketiga kurcaci kecilku itu.

"Hei, Boy handsome and girls-girls beautiful!" seruku seraya menciumi wajah mereka satu-persatu.

"Hei uncle Rey yang tampan!" aku terkekeh geli saat mendengar pujian imut dari mereka, setelah beberapa menit meladeni tiga kurcaci itu akupun mendekati mama setelah menurunkan Alig, Mara dan Mora yang tadi berada dipelukanku.

"Pa, ma, kak."

Kucium pipi mama ku dan dibalas oleh malaikat surgaku itu dengan senyumannya yang sedari dulu selalu manis. Dan aku berharap semoga papa tidak mendengar apa yang hatiku ini bicarakan. Kemudian aku beralih mencium kedua pipi papa lalu aku menatap pada Hana, kakak iparku yang sudah lebih terlihat sehat setelah pengobatannya di Belanda. Dan jangan lupakan Grey, kakak ku itu menatapku tajam saat aku semakin mendekatinya dan mencium kedua pipinya dengan sangat manis, aku tahu Grey pasrah dan aku sebenarnya malu.

"Kembar lagi pa?" tanyaku pada papa yang hanya menatapku tanpa ekspresi.

"Kamu masih bisa melihatnya kan nak, itu adikmu." jawab papa yang memang ada benarnya.

Aku mendekati box bayi kedua adikku dan memandangi wajah serupa mereka itu.

"Sama seperti mama dan juga papa. Siapa namanya pa?"

"Yang perempuan namanya Raiyara dan yang laki-laki namanya Farda." mama yang menjawab serupa senyuman hangatnya.

"Sangat cocok sekali. Aku harap aku akan segera tahu siapa nama anakku." aku menghela nafas pelan dan aku tahu kini suasana hatiku sungguh tidak bisa diajak kompromi. Dahiku mengernyit dalam saat suara ketiga kurcaci didalam ruangan terdengar tengah mendebatkan sesuatu diantara box bayi Raiyara dan Farda. Entah perdebatan tentang apa yang berhasil membangunkan kedua bayi mungil itu hingga menangis dan membuat semua orang termasuk aku juga harus segera siaga menenangkannya.

Aku berjalan disamping Grey, saat ini kami sedang berjalan-jalan disekitaran taman RS dengan membawa Farda. Farda yang sedari tadi hanya diam entah atau perasaanku saja bahwa adik kecilku itu sedang menatapku dengan mata bulatnya dan juga Grey yang sama diamnya.

"Rey," aku menoleh pada Grey yang tiba-tiba menatapku. Grey duduk dengan memangku Farda dan aku juga duduk disampingnya.

"Iya kak?"

"Apa kamu mencintai dia?" aku sedikit tersenyum tipis lalu menatap balik pada Grey.

"Kenapa kamu menanyakan hal yang sudah kamu ketahui Grey. Lebih dari sekarang aku sangat mencintainya." ucapku seraya menatap keatas, aku tahu airmataku sudah hampir menetes dan aku tidak inginkan itu.

"Rey. Namanya Rey sama seperti daddy nya.." aku mengernyit, apa itu namaku?

"Pulanglah sekarang. Aku akan membawa Farda kembali pada mama, sepertinya adik tampan kita ini merasa haus." aku mengecup kedua pipi pria kecil Siregar tersebut seraya terkekeh pelan. Dan aku tidak menyadarinya bahwa inilah untuk yang ketiga kalinya aku meneteskan airmataku. Aku menangis.









..

YESSSS BESOK TERSENYUM LAGI GUYSS🙆
PERLAHAN LAHAN AKHIRNYA UDAH MAU FINISH JUGA, MASIH STRONG YEAAA💪 SEMANGAT NAIK BULAN OYY TANGGAL TUA MENURUN😂
SEBENERNYA CHAPTER INI MAU DIKETIK DI LAPTOP TAPI KARENA DI LAPTOP MASIH BELUM ADA APS NYA WP, SUSAH DOWNLOAD NYA. ADA YANG TAHU GAK YA GIMANA CARA DOWNLOAD MUDAH DI LAPTOP?
JADINYA DEH HANYA BISA MENGETIK DI PONSEL ITUPUN RASANYA KRAM DEH NIH JARI HIHII😍😍😍
NEXT KITA YAKK.. MAU SAMPE SERIBU KAGA KUAT AUTO😊
BYEBYE😆😆😆

WITH LOVEYOU #Siregar-2- [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang