Chaeyoung menutup pintu mobilnya setelah ia memarkirkan di depan rumah mewah yang merupakan tempat tinggalnya. Chaeyoung mendapatkan teleponnya setelah ia mengaktifkan handphonenya kemarin dan Ibunya menyuruh untuk pulang ke rumahnya, yang bisa Chaeyoung tebak Ibunya meminta penjelasannya berita buruk tentang dirinya kemarin. Chaeyoung bisa melihat di depan pintu rumahnya sudah ditunggui oleh Ibunya.
"Chaeyoung, Where have you been? I miss you so much." Ibunya langsung memeluk erat kepada anak tersayangnya.
"Mom please, nanti banyak orang melihat dan menyebarkan berita buruk lagi." Ujar Chaeyoung yang akhirnya terlepas pelukan dari Ibunya.
"Oh aku hampir lupa. Masuk dan ceritakan tentang berita itu." Ibunya menarik anaknya untuk memasuki rumahnya. Chaeyoung sudah lama kembali pulang ke rumahnya semenjak ia debut dan menetap pindah ke Apartementnya. Tata letak perabotan dalam rumah dan bahkan warna cat dinding rumahnya masih sama seperti dulu. Chaeyoung duduk bersebelahan Ibunya di sofa dan langsung saja Chaeyoung menceritakan kejadiannya. Karena, Ibunya selalu menbela dirinya dalam kondisi masalah apa pun karena itulah Chaeyoung selalu menyayangi Ibunya walaupun ia sangat jarang menunjukkan di depan publik karena baginya rasa kasih sayang tidak perlu ditunjukkan di depan umum.
"Ternyata wanita itu masih menganggumu?" Tanya Ibunya yang terdengar sangat emosi walaupun raut wajahnya tidak terlihat emosi. "Kenapa kau tidak melaporkan pada Polisi saja?"
Chaeyoung memutarkan bola matanya. "Tidak bisa, Mom. Karena, Seungwan sudah mengambil Pengacara dan lagipula aku tidak mempunyai bukti apa pun"
"Bagaimana kalau Ibu saja yang melaporkan? Ibu tak bisa duduk diam jika ada seorang menjatuhkan anak kesayangan Ibu."
Chaeyoung menggeleng kepalanya dan mencoba menganggam tangan Ibunya yang sedikit bekeriput. "Aku tidak ingin menperlibatkan Ibu karena aku sudah besar dan aku akan menyelesaikan masalah ini."
Ibunya hanya mampu mengehela nafasnya. "Apa kamu mau makan siang disini? Ibu barusan memasak makanan kesukaanmu."
Chaeyoung tentu saja rindu masakan Ibunya dan bahkan sudah lama ia memasak rumahan. "Tapi, apakah Papa nanti pulang?" Tanya Chaeyoung pelan tapi Ibunya bisa mendengar dan memaklumi.
"Papa nanti ada rapat penting. Makan dulu sebentar ya?" Tanya Ibunya lembut menbuat mau tak mau Chaeyoung menurutinya.
Sembari menunggu Ibunya mengambil masakan di dapur, Chaeyoung duduk di meja makan sambil menbuka handphonenya baru aktif kemarin yang sekarang penuh notifikasi Manajernya yang penuh mengirim pesan emosinya akibat berita skandalnya semakin banyak dan tak hanya itu saja, pesan masuk dari Lisa pun juga memenuhi karena sahabatnya khawatir dengan dirinya dan teakhir ada pesan dari orang tak mengenalinya dan langsung saja Chaeyoung menbaca.
Unknown
Kemarin
|Selamat Pagi, saya Park Chanyeol dari Pengacara Seungwan untuk mengunjungi rumah anda jam delapan nanti untuk menyelesaikan konflik masalah kalian. Saya sudah berusaha menghubungi anda tapi handphone anda tidak aktif.
|Halo? Apakah anda berada di pendiaman Apartement anda?Hari ini
|Selamat Siang, saya Park Chanyeol yang kemarin saya mengunjungi Apartement anda. Hari ini saya ingin menemui anda lagi hari ini, tapi Pembantu anda mengatakan jika anda tak sedang berada di Apartement.
|Saya ingin menbicarakan sangat penting. Bisakah kita bertemu? Hubungi saya nanti.Chaeyoung mengeryitkan alisnya. Pikirannya sekarang sudah rumit memikirkan Pengacara Chanyeol ini dan Wanita gila itu yang selalu menganggu kehidupannya dari kemarin. Bisakah mereka tidak menganggu kehidupan Chaeyoung? Rasanya ingin Chaeyoung mencekik leher kedua orang itu. Lalu dengan cepat Chaeyoung menbalas pesan Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall | Chanrose
FanfictionWanita memiliki wajah anggun cantik dan suara merdu khas yang dikenalnya sebagai penyanyi bintang sukses di masa muda. Kehidupannya terlihat sempurna hampir memiliki segalanya. Tetapi, Park Chaeyoung selalu menghindari dari namanya cinta ataupun hu...