Fall | Chanrose

31 : Don't Dare You...

 Sebelumnya saya memberitahu jika ada sedikit bagian dewasa dan bahasa typo...

Tebakan apa yang dipikirnya sebelumnya sangat tepat sasaran tetapi dirinya tidak bisa menyembunyikan wajah terkejut saat ia baru saja memasuki apartement di ruang tengah sudah ditunggu oleh dua orang termasuk Chaeyoung yang sekarang wajahnya terlihat berseri saaat melihat kedatangan Chanyeol setelah cukup menghabiskan waktu memaksa sang suaminya untuk ke apartement cepat.

Beda dengan Chaeyoung menyambuti dirinya, seoang Pria lebih tua darinya hanya duduk menikmati teh buatan Chaeyoung. Sebenarnya alasan Chanyeol tidak membahas tentang permasalahannya bukan melarikan diri dari masalahnya, ia ingin sekali membantu keluarganya walaupun memliki masa lalu yang kelam. Tapi hanya saja, hatinya tidak tahu mengapa sangat menyakitkan sejak ia mendengar dirinya disangka mengirim uang korupsi dan ia sebenarnya bingung tetapi Chanyeol sangat merasa bersalah sekali membuat suasana keluarganya semakin menjauhi.

"Duduk dulu." Sapa Chaeyoung dengan lembut menarik lengan kanan Chanyeol tetapi tidak berhasil karna ditahankan Chanyeol.

"Maksudmu apa, Park Chaeyoung?"

Pertanyaan tekanan penuh dari Chanyeol cukup mengejutkan Chaeyoung ditambah kalimat akhir menekankan nama panjangnya pertama kali. Chaeyoung memandang tidak percaya pada Chanyeol tetapi wanita itu berusaha menutupi reaksi wajahnya karena hari ini ia harus menyelesaikan masalah kedua kakak beradik hari ini ditambah ia memang mudah terpengaruhi perasaan emosi tapi Chaeyoung harus menghindari suasana yang akan semakin buruk.

"Akan kujelaskan nanti setelah kamu sudah duduk." Jawab Chaeyoung menunjukkan senyum kecil paksa. Dengan pelan Chaeyoung mencoba menarik pria tinggi itu untuk duduk di sofa. Walaupun cukup berhasil membuat Chanyeol menururti duduk besebrangan dengan Kakaknya tetapi raut wajahnya masih menatap tajam pada dirinya seolah ia akan siap-siap membunuhi sang istrinya sendiri.

"Kuperingatkan sekali lagi, apa yang kau lakukan?" Tanya Chanyeol matanya tidak lepas dari Chaeyoung duduk di sofa sebelah berhadapan kedua Pria kini. Entah mengapa Chaeyoung merasa seperrti suasan sang adik yang harus memaksa meminta maaf pada sang kakaknya. 

Belum Chaeyoung menjawabkan tujuan pertemuan hari ini, tiba-tiba suara dentingan gelas teh dengan meja kaca terdengar nyaring oleh pelaku yang sepertinya sengaja melakukannya yang berhasil kedua mata Chaeyoung terkejut.

"Terima kasih atas kebaikanmu, mungkin saya harus pamit sekarang."

"Tidak---tunggu!!" Panik Chaeyoung dengan cepat ia menghalangi langkah Hendry menuju keluar dari apartementnya. Masalahnya belum saja mulai, sudah membuat wanita blonde itu cukup pusing melihat mereka saling bertolak belakang terus-menerus.

"Chae..." Hendry berusaha menggeser langkahnya tetapi Chaeyoung di depannya selalu menghalangi dengan mengangkat sebahu kedua tangan untuk tidak mencoba-coba Hendry berniat pergi sebelum masalah mereka diselesaikan.

"Sudah seharusnya aku memang pulang sekarang, Chaeyoung." Tegas Hendry sama seperti reaksi Chanyeol sebelumnya yang untung saja berbeda tidak menekakan kalimatnya. Chaeyoung menggelengkan kepalanya cepat.

"Bisakah kembali ke tempat duduk setelah itu silahkan pulang setelah masalah kalian selesai." Tegas Chaeyoung tidak mau kalah dan langsung menoleh pada Chanyeol yang masih duduk di tempatnya. "Kalian sudah kubilang jangan seperti anak kecil menghindari masalah seperrti ini seterusnya!"

"Apa kalian tidak resah sama sekali saling egois satu sama lain?! Bersikaplah dewasa! Kalian adalah adik kakak kandung sudah seharusnya menyelesaikan masalah bersama!"

Sontak reaksi wajah kedua pria dalam apartement membulatkan kedua matanya setelah mendengar emosi dari Chaeyoung. Seolah tusukan panahan dari hawkeye selalu menusuk tepat termasuk kedua pria di depan ini sama-sama tidak membuka mulutnya sama sekali. Chaeyoung semulanya mengatur nafas karena emosinya hampir memuncak memaksa Hendry kembali ke tempat posisi duduknya.