Chaeyoung membuka matanya yang tersilau akibat terik matahari memasuki kamarnya. Hendak ingin bangun tetapi dirinya sangat pusing karena banyak meminum alkohol. Pelan-pelan Chaeyoung terbangun sambil memegang kepalanya serasa dibentur ke dinding. Mata Chaeyoung melihat sekeliling kamarnya yang tidak mirip di kamar Apartementnya ataupun hotel.
Perlahan mata Chaeyoung mengerjapkan matanya. Ia sadar dirinya berada di kamar rumah orang tuanya dan pakaiannya sudah diganti dengan pakaian tidurnya. Tidak mungkin jika Minho yang mengantarnya kesini karena pria China itu tidak tahu alamat rumahnya. Dan tidak mungkin juga si Lisa yang mengantarnya karena perempuan itu ogah mengantar pulang orang mabuk apalagi teman-temannya sendiri. Chaeyoung mengingat kembali kejadian semalam, tapi sialnya dirinya semalam sangat mabuk berat jadi tidak mengingat apa pun.
Tedengar suara tertawa yang sepertinya dari ruang tamu. Chaeyoung langsung mengambil kimononya lalu keluar menuruni tangga dan melihat Ibunya sedang asyik bercanda bersama seorang laki-laki, Chaeyoung tak yakin laki-laki itu karena dibelakanginya.
"Oh, Chaeyoung? Kau sudah bangun rupanya." Sapa Ibunya yang sadar jika anaknya bediri disana. "Ini kita kedatangan calon suamimu."
Mata Chaeyoung membulat sempurna setelah mendengar Ibunya dan melihat laki-laki itu membalik tubuhnya lalu memberi senyumnya.
"Apa?! Calon suami?!"
Chaeyoung melangkah cepat mendekati Ibunya yang bingung.
"Kata Chanyeol, kalian sudah lama menjalin kekasih? Kok kamu nggak kasih tahu Ibu?" Tanya Ibunya yang langsung tersenyum genit pada Chanyeol. Chaeyoung menatap tajam pada Chanyeol.
"Dan, semalam Chanyeol meminta izin pada Ibu untuk melamarmu."
Sontak suasana semakin membingungkan di sekitar Chaeyoung bahkan ia ingin sekali beteriak pada seluruh dunia ini sampai ia pingsan.
"Sepertinya kalian butuh waktu untuk bicara. Ibu siapkan sarapan untuk kalian dulu." Ibunya langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
"Are you crazy?!" Tanya Chaeyoung walaupun wajahnya sudah menahan amarahnya tapi ia pelankan suaranya sedangkan Chanyeol memasang wajah seperti anak kecil yang tengah tidak mengerti apa-apa.
"Sedang apa kau disini!?" Tanyanya lagi.
"Aku ingin melihat keadaan calon istriku yang semalam hampir memuntahkan alkohol di mobilku dan diperkosa pria asing itu." Jawaban Chanyeol semakin membuat Chaeyoung terkejut.
"Diperkosa?!"
Chanyeol mengangguk kepalanya. "Siapa namanya? Minho?" Kedua alis Chanyeol sengaja terlihat memikirkan sesuatu dan tentu saja ia tahu nama pria semalam itu dari Sehun lalu ia mencari nama pria itu di internetnya.
"Walaupun aku sedih melihatmu berciuman bersama pria brengsek itu apalagi ia menbawamu ke hotel, membuatku hampir mematahkan tulangnya jika tidak ingat kalau istriku hampir memuntahkan di mobilku."Chaeyoung tidak mengerti mengapa Chanyeol ingin memancing emosinya--yang memang sudah memancing emosinya sejak tadi. Ia lebih baik terbangun bersama Minho di hotel daripada disini dan emosimya memuncak karena Chanyeol.
Melihat jawaban dari Chanyeol yang sangat santai membuat Chaeyoung kembali pusing di pagi hari.
"Lalu mengapa kau harus mengaku dan meminta izin pada Ibuku!?" Beralih-alih sebelum ia benar-benar memanggil saptam rumahnya hanya untuk mengusir pria ini.
"Karena memang faktanya jika aku calon suamimu."
Chaeyoung mengacak pinggangnya dan melotot. "Aku tidak mengenalmu! Bahkan aku tidak mau menjadi calon suamimu! Jadi tolong cukup buat aku emosi karenamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall | Chanrose
FanfictionWanita memiliki wajah anggun cantik dan suara merdu khas yang dikenalnya sebagai penyanyi bintang sukses di masa muda. Kehidupannya terlihat sempurna hampir memiliki segalanya. Tetapi, Park Chaeyoung selalu menghindari dari namanya cinta ataupun hu...