Setelah sehari akhirnya Chaeyoung melepaskan sepatu tingginya yang membuat kakinya hampir lecet padahal selama Chaeyoung menjadi artis ia tidak pernah memakai sepatu yang sangat tinggi dan kali ini ia harus dipaksa memakainya.
"Kakimu tidak apa-apa?" Tanya Chanyeol keluar dari kamarnya mengambil kotak obat. Malam ini, orang tua Chaeyoung memaksakan Chaeyoung tidur di Apartement Chanyeol yang lebih luas dari Apartementnya yang hanya ditinggal Chanyeol sendiri. Chaeyoung tidak nenyangka jika Chanyeol merupakan pengacara muda yang sangat sukses sekarang. Chaeyoung terkagum dengannya selain banyak alat musik di ruang santainya yang sama sekali wanita itu tidak pikir jika Chanyeol bisa memainkannya bahkan menyanyi.
"Mau kuobati?" Tanya Chanyeol mengalihkan pandangan Chaeyoung masih terkagum pada Apartement mewah. Chaeyoung menggeleng kepalanya karena cukup canggung pada suasana sekarang hanya berdua.
Chanyeol menggeleng kepalanya dan membuka obat luka. "Tidak jadi, aku akan mengobatimu."
"Tadi kau menawari?"
Chanyeol mengangkat bahunya asal. "Aku memaksa." Kemudian Pria itu mengoleskan obat luka dengan pelan. Chaeyoung memperhatikan mata Chanyeol terlihat sangat fokus di balik helaian rambut tebal hitamnya bahkan alis matanya terlihat menyatu.
"Mengapa wajahmu seserius itu? Padahal tinggal oleskan saja." Ejek Chaeyoung mentertawakan Chanyeol yang baru saja menyelesaikannya.
"Ya, sama-sama. Terima kasih pujianmu Nona Park." Chanyeol memasukkan obatnya kembali ke dalam kotak tanpa memperdulikan Chaeyoung yang terfokus pada sebuah gitar terletak begitu saja di atas sofa abu-abu dekatnya.
"Kau bisa memainkan gitar?" Tanya Chaeyoung membuat Chanyeol ikut melihat gitar akustiknya di dekatnya.
"Kenapa?" Tanya Chanyeol langsung mengambil gitarnya. "Mau kumainkan?"
Chaeyoung mengangkat alisnya. "Kau bisa?"
Chanyeol tersenyum miring lalu mengambil posisinya dan memetik senar gitarnya pelan.
Saying I love you
Is not the words I want to hear from you
It's not that I want you
Not to say, but if you only knewKini tidak diragukan lagi permainan gitar oleh Chanyeol sangat bagus ditambah suara berat dari Chanyeol membuat pikiran Chaeyoung tertuju padanya. Malam ini Chanyeol menunjukkan sisi yang selama ini selalu disembunyikan di balik sifat dinginnya.
How easy it would be to show me how you feel
More than words is all you have to do to make it realChanyeol masih mengenakan kemeja outih yang tangannya digulung hingga ke siku dan rambutnya turun ke bawah berantakan dan wajahnya memperlihatkan kokoh yang tegas dengan bahu yang lebar membuat pikiran Chaeyoung hampir liar.
Then you wouldn't have to say that you love me
'Cause I'd already knowChanyeol mengakhiri satu petik senar gitar teakhir kemudian ia mengalihkan pada Chaeyoung terdiam dengan wajah kagum padanya. Chanyeol tersenyum remeh kemudian meletakkan gitarnya.
"Dilihat dari pandanganmu, sepertinya kau memikirkanku?" Tanya Chanyeol membuat Chaeyoung di depannya mengalihkan wajahnya.
"A-ku mau tidur saja! Dimana kamarku?"
Chanyeol menunjukkan sebuah pintu putih di belakangnya kemudian ia mendapatkan pukulan dari Chaeyoung.
"Itu kamarmu! Aku tahu!" Kesal Chaeyoung mengingat sebelumnya Chanyeol mencari kotak obat di kamar yang ditunjukkan Chanyeol. Tentu saja ia tidak akan pernah tidur satu ranjang dengan Pria aneh ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall | Chanrose
FanficWanita memiliki wajah anggun cantik dan suara merdu khas yang dikenalnya sebagai penyanyi bintang sukses di masa muda. Kehidupannya terlihat sempurna hampir memiliki segalanya. Tetapi, Park Chaeyoung selalu menghindari dari namanya cinta ataupun hu...