"Sepertinya Jongin menyukai seorang desainer tekenal itu." Ujar Baekhyun sambik memakan kentang goreng yang sudah tersedia bersama Chanyeol, Sehun dan Junmyeon yang hanya sedikit meminumkan wine yang ikut memehartikan sahabatnya tengah berusaha mendekati seorang wanita yang barusan mereka bertemu tadi.
"Kupikir Jongin adalah pria gay karena sejak dulu tidak pernah pacaran." Tanpa disadari Baekhyun, Sehun maupun Chanyeol mengeryitkan alisnya pada Junmyeon.
"Jangan dendam pada adikmu." Ujar Baekhyun yang sekarang sudah menghabiskan sepiring kentang goreng sedangkan Junmyeon memandang bingung. "Nama depan kalian bukankah sama-sama 'Kim'?"
"Aku tak menyangka jika humormu buruk seperti Junmyeon" Sehun menimpali yang tak dasar jika kedua rekan kerja itu melototi Sehun.
"Kau kenapa? Matamu hampir jatuh karena kau pelototi seperti itu." Tanya Sehun bingung pada Chanyeol yang hanya diam saja tapi matanya melihat sesuatu sehingga wajahnya sangat serius lalu ia menghela nafasnya.
"Apa kau mengenali pria itu?" Tanya Chanyeol menunjuk seorang pria berjas abu-abu yang asyik minum yang entah Sehun tidak dapat melihat bersama siapa pria itu karena tertutup orang di depannya.
"Minho, manajer utama di perusahaan China." Jawaban Sehun membuat Chanyeol menenguk winenya dengan cepat habis sekali teguk.
"Apakah ia punya kekasih?" Tanya Chanyeol yang sontak ketiga sahabatnya terkejut.
"Apakah sekarang kau gay?!" Tanya Baekhyun terkejut yang langsung ditatap tajam oleh Chanyeol.
"Jika memang iya, aku mengucapkan selamat." Junmyeon sekali membuat tatapan Chanyeol semakin tajam yang hampir saja melempar gelas yang dipegangnya dilempar ke kedua orang itu.
Sehun menghela nafasnya. "Belum. Kenapa memangnya?" Tanya balik Sehun tapi Chanyeol hanya diam saja dan melihat Minho bediri dan membopong seorang wanita terlihat pingsan yang Chanyeol kenal siapa wanita itu.
"Aku ke toilet." Chanyeol menaruh gelasnya lalu pergi mengikuti Minho tanpa memperdulikan Sehun dan Baekhyun terus-menerus memanggilnya. Chanyeol sekarang mulai mengetahui Chaeyoung di klub malam milik kekasih Sehun dan Chanyeol bepikir jika Chaeyoung adalah wanita yang unik selama ia bertemu wanita lainnya yang berusaha mendapat hatinya. Dan tentu saja, Chanyeol tak semudah itu langsung memiliki perasaan pada Chaeyoung si wanita penggila klub malam itu.
Chanyeol langsung mengerti dibawa kemana Minho yang memasuki lift untuk menuju ke lantai bawah dan sialnya Chanyeol tertinggal karena pintu lift sudah tertutup. Chanyeol awalnya bingung melakukan apa tapi ia mendapatkan ide dan langsung saja ia membuka pintu darurat dan menuruni tangga dengan cepat.
Dari tiga puluh lantai, Chanyeol tiba di lantai dua puluh lima yang hanya dua puluh menit lebih cepat daripada lift yang baru saja sampai lalu Minho keluar yang masih membopong Chaeyoung pingsan. Memang, insting pengacara bisa ditebak benar dan juga sejak dulu Chanyeol selalu mengejar-ngejar deadlinenya sejak dirinya masih menjadi awal pengacara, seolah dirinya polisi yang mengejar pencuri bersembunyi dibalik batu bersama udang.
Chanyeol melihat Minho dengan emosi yang hampir memucak. Melihat wajah pria itu tenang tersenyum seperti menyusum rencana apa yang Chanyeol tidak ingin dipikirkan ditambah pria itu sepertinya sengaja mengambil kesempatan dalam waktu kesempitan seperti ini, bukankah curang mengajak perempuan yang tengah tidak sadar diri ke tempat kamar hotel ditambah perempuan itu adalah Chaeyoung. Ditambah, Chanyeol tak menyukai cara Minho membopong Chaeyoung. Lihat saja, tangan kirinya dengan segaja memegang paha mulusnya Chaeyoung yang memang makai dress sangat minim.
Chanyeol mendekati Minho dengan tenang walaupun dirinya sudah siap ingin melayang pukulan di wajah Minho. Sebelum Minho memasuki kamar, dengan cepat Chanyeol menghalanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall | Chanrose
FanfictionWanita memiliki wajah anggun cantik dan suara merdu khas yang dikenalnya sebagai penyanyi bintang sukses di masa muda. Kehidupannya terlihat sempurna hampir memiliki segalanya. Tetapi, Park Chaeyoung selalu menghindari dari namanya cinta ataupun hu...