Chaeyoung menutup teleponnya setelah manajer menumpahkan seribu kata emosi akibat ulahnya dan sekarang ia hanya menunggu manajernya akan menjemputnya di rumah Jongin.
Chaeyoung hendak kembali menyusuli kedua Pria masih berada di dapur tetapi dirinya hampir dibuat kaget oleh kemunculan Jongin tiba-tiba dengan membawa dua kantung plastik hitam besar.
"Oh? Manajermu sudah mendongeng?" Pertanyaan Jongin membuat kedua mata Chaeyoung beputar.
"Kau ke ruang tamu saja, Chanyeol sudah menyelesaikan cuciannya."
"Lalu, kau mau kemana?"
Jongin mengangkat kedua kantung plastik hitam yang dibawanya. "Aku membuang sampah dulu. Minggirlah nanti kau akan di gigit monster sampah ." Jongin mendahului kakinya setelah mendapat tatapan tajam oleh Chaeyoung.
Chaeyoung kembali duduk sendiri di sofa ruang tamu banyak berserakan tumpukan kertas dan dokumen lain yang Chaeyoung bisa menebak Jongin sangat sibuk menjadi polisi. Tetapi, Chaeyoung terfokus pada ketiga anjing lucu yang berbeda warna tertidur pulas di tempat tidur anjing. Jika dilihat ketiga anjingnya tidak jauh berbeda dengan kepribadian Jongin yang sangat menyukai warna coklat.
"Manajermu akan menjemputmu?"
Kepala Chaeyoung menoleh pada Chanyeol yang baru saja duduk di sebelahnya. Tentu itu membuat Chaeyoung terkejut kedua kalinya oleh Chanyeol dengan wajah tanpa merasa salah bahkan Pria itu sedang memakan es krim melon.
"Lain kali, kau jangan sering muncul seperti hantu." Chaeyoung memundurkan duduknya sedikit menjauhi Chanyeol. "Dan kau gila sekali makan es krim di cuaca dingin seperti ini."
Chanyeol mengluarkan es krimnya di dalam mulutnya. "Apakah ada aturan memakan es krim?" Chanyeol mengigitkan es krim setengah. "Lalu bagaimana dengan idol perempuan yang bisa tidak dijaga oleh satupun bodyguard."
"Ya! Kau mengejekku?!"
"Oh? Kau seorang idol? Kupikir kau hanya orang lewat." Ejek Chanyeol yang masih menikmati es krimnya mendapat lemparan bantal dari Chaeyoung.
Chaeyoung tidak mengerti pada sifat Chanyeol sangat cepat berubah seperti roller coaster walaupun masih sama membuat emosi Chaeyoung tak berkaruan oleh Chanyeol. Chaeyoung mengalihkan mukanya dari Chanyeol yang lebih baik ia melihat ketiga anjing milik Jongin daripada Pria di sebelahnya.
Seketika hening karena kedua orang di ruang tamu sibuk bepikir sendiri. Chanyeol menurunkan pelan tangannya masih memegang es krimnya lalu diam-diam melihat Chaeyoung yang masih membelakanginya sehingga Chanyeol hanya bisa melihat rambut panjang milik Chaeyoung yang sudah pasti sangat wangi dan tetap lembut jika mengusap kepalanya seribu sekalipun.
"Hei, kau marah?" Tanya Chanyeol dan tentu saja pertanyaannya tidak akan dijawab oleh wanita itu.
"Chaeyoung." Panggil Chanyeol kembali tidak dijawabnya lalu Chanyeol mendekati Chaeyoung pelan tanpa disadarinya. "Hei?"
"Apa?" Jawab Chaeyoung cukup geram dengan Chanyeol terus menerus memanggilnya dan beharap manajernya cepat menjemputnya.
"Kau mau es krim?"
"Aku bukan orang bodoh sepertimu makan es krim di cuaca dingin."
Chanyeol hampir tertawa oleh ejekan Chaeyoung. "Aku serius ini sangat enak."
"Aku tidak menyukai rasa melon."
"Kau tidak menyukainya karena kau belun mencobainya."
Chaeyoung menghela nafas kesal. "Aku bilang tidak,ya tidak. Jangan mengganguku!"
"Aku akan terus menggangumu sampai kau mencicipi es krim ini."
Chaeyoung menoleh kepalanya kesal dan melihat Chanyeol di sebelahnya yang sudah memberikan es krimnya padanya. "Itu bekasmu, aku tidak mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall | Chanrose
FanfictionWanita memiliki wajah anggun cantik dan suara merdu khas yang dikenalnya sebagai penyanyi bintang sukses di masa muda. Kehidupannya terlihat sempurna hampir memiliki segalanya. Tetapi, Park Chaeyoung selalu menghindari dari namanya cinta ataupun hu...