Chaeyoung memasuki ruang yang berbeda dari sebelum pertama datang yang ditunjukkan pengacara Mark setelah persidangan selesai yang diputuskan Hakim disangka Chaeyoung tidak bersalah dalam permasalahan ini, sedangkan Seungwan juga tidak menerima hukum apa pun terkeculi hujatan dari orang lain yang heboh di dunia sosial media, membuat mau tak mau perusahaan yang menaungi Seungwan memberi permintaan maaf ditambah menghiatuskan jadwal Seungwan untuk sementara kini. Chaeyoung menghela nafas lega karena skandal masalahnya sudah selesai sekarang.
"Nona Chaeyoung, terima kasih sudah mau bekerja sama saya." Ujar Mark setelah memberikan tempat duduk di sofa hitam di ruangan yang sangat besar dan ada tiga meja yang saling berhadapan dengan meja utama besar. Chaeyoung tak tahu ruangan siapa yang pasti disini sangat nyaman untuk ruang kerja.
"Tidak, seharusnya aku beterima kasih pada anda berkat kerja keras anda." Balas Chaeyoung dengan senyum senangnya pada Mark yang juga tersenyum lega.
"Tidak, ini berkat senior Pengacara Park yang membantu saya tadi pagi."
Kerutan diantara kedua alis mata Chaeyoung terlihat setelah mendengar kalimat jujur dari Mark. Pengacara muda itu yang seolah tahu arti wajah Chaeyoung, hendak ingin memberi jawabannya tetapi tedengar suara pintu ruangan terbuka membuat kedua orang di dalam tersebut menoleh pada Chanyeol yang baru memasuki ruangan.
"Mengapa kau disini?" Tanya Chaeyoung bingung dan tidak suka pada Chanyeol karena bepikir Pria itu selalu mengikutinya kemanapun berada bahkan Pria itu langsung duduk bersebelahan Mark tanpa mengetuk pintu sama sekalipun ataupun permisi. Mendengar pertanyaan Chaeyoung, Mark langsung tersenyum kikuk ditambah Chanyeol menatap padanya tanpa menjawab pertanyaan Chaeyoung.
"Uhm Nona, sebenarnya ini ruangan senior Pengacara Park." Jawab Mark memberitahu pada Chaeyoung terkejut melotot tidak percaya pada Chanyeol.
Chaeyoung terkejut mendengarnya karena melihat seisi ruangan bisa ditebak Chanyeol bekerja sangat keras sebagai Pengacara yang terbukti ada lima puluh ataupun lebih dari itu, figuran piagam penghargaan tertempel di dinding ruangan sini. Chaeyoung rasa harga dirinya sudah telempar jauh karena sudah mengejek Chanyeol dengan bodoh yang kenyataannya sangat berbalik. Dan sekarang Chaeyoung berusaha menghindari wajahnya dari tatapan Chanyeol sebelum Pria itu merasa kemenangan untuk sekarang.
"Mark, aku sudah bilang bukan? Jika hari ini kau bekerja sangat keren sebagai Pengacara. Aku mengagumimu." Ujar Chanyeol pada Mark tersenyum senang mengabaikan Chaeyoung. "Kau bisa kembali ke kantormu. Terima kasih."
Setelah Mark menutup pintu ruangan Chanyeol kini hanya mereka berdua. Chanyeol menatap heran pada Chaeyoung menundukkan kepalanya seperti menghindari kontak langsung padanya.
"Kau kenapa?" Tanya Chanyeol.
"S-seharusnya aku bertanya kenapa Mark membawaku kesini?" Tanya Chaeyoung masih menghindari kontak pandangannya ke Chanyeol walaupun wajahnya tidak lagi menutupinya.
"Aku sengaja menyuruhnya karena aku ingin mengembalikan handphonenmu tertinggal di mobilku kemarin." Chanyeol mengluarkan handphone putih dari saku jas hitamnya. Chaeyoung melirik sebentar dan benar saja handphone putih yang dipegang Chanyeol adalah miliknya. Lalu cepat Chaeyoung ingin mengambilnya tetapi tangan Chanyeol menjauhinya sehingga Chaeyoung hampir terkejut karena perlakuan Chanyeol.
"Jika ingin mengambil handphone ini, wajahmu menatapku dan bilang 'terima kasih oppa'."
Mata Chaeyoung melebar pada Chanyeol lalu ia kembali mengalihkan pandangannya. Chaeyoung hampir mengumpat Chanyeol kesal tetapi ia sangat membutuhkan handphone itu sejak kemarin. Chaeyoung bepikir mencari jalan keluar untuk mengambil handphonenya tetapi sayangnya pikiran di otaknya sangat buntu ditambah ia tidak akan selalu menang lawan Chanyeol yang digarisi besar sangat pintar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall | Chanrose
FanfictionWanita memiliki wajah anggun cantik dan suara merdu khas yang dikenalnya sebagai penyanyi bintang sukses di masa muda. Kehidupannya terlihat sempurna hampir memiliki segalanya. Tetapi, Park Chaeyoung selalu menghindari dari namanya cinta ataupun hu...