Tiga

2.7K 193 1
                                    

Geraman Athena menggema di hutan yang sepi sehabis pertarungan. Apa yang ada di depan Athena membuatnya sangat marah. Gigi taringku memanjang seiring dengan kemarahan Athena. Kedua tanganku mengepal kuat, Athena tidak sabar untuk menghabisi rogue yang ternyata masih tersisa satu lagi.

"Lepaskan dia!" Athena melotot tajam, mata ungunya menatap galak rogue yang terlihat seperti tunawisma. "Dan aku akan membuat kematianmu lebih cepat,"

Athena tersenyum miring melihat rogue yang gemetar, tatapan takut terlihat di matanya. Tubuh gadis kecil yang ditahan oleh rogue itu gemetar hebat, air mata membanjiri pipinya yang memerah. Tangan besar rogue itu melilit leher kecil milik gadis itu dari belakang, membuat kepala gadis kecil itu mendongak dan susah bernapas.

Athena melirik gadis kecil itu, lalu matanya melihat kaki telanjang rogue yang menahannya. Gadis kecil itu melirik arah pandang mata Athena dengan susah payah. Athena mengangguk meyakinkan, gadis itu pintar dan langsung mengerti apa yang diinginkan Athena.

Gadis kecil itu menatapku dengan penuh kepercayaan, dan dengan cepat ia menginjak kaki telanjang rogue itu dengan seluruh tenaganya. Rogue itu tidak menduganya, ia melepaskan lilitan tangannya lalu mengaduh kesakitan. Gadis kecil itu menggunakan kesempatannya untuk berlari menjauh, Athena dengan cepatnya menghampiri rogue yang mengutuk kesakitan. Suara patahan terdengar bersamaan dengan Athena yang mematahkan leher rogue itu dengan mudah. Tubuh lemas tak bernyawa itu seketika jatuh lunglai di tanah.

Tubuhku membeku saat merasakan kedua tangan kecil yang melingkar di kakiku, memelukku seperti hidupnya bergantung untuk itu. Isak tangis pelan membuatku langsung tahu kalau gadis kecil itu yang memelukku.

Athena merileks sedikit, hembusan napas keluar dari mulutnya. Aku sudah lupa kapan terakhir kali Athena merasa setenang ini. Perasaan posesif untuk melindungi sesuatu seketika merasuk ke dalam tubuhku. Aku bisa mendengar apa yang dipikirkan Athena, dan aku tidak suka satupun dari itu.

Keheningan kurasakan dengan jelas. Aku tahu bukan hanya gadis kecil dan diriku yang ada di sini, mungkin ada Caden, Beta Carson dan beberapa orang lainnya, tapi aku tidak mendengar suara apapun kecuali hembusan napas yang mereka keluarkan. Mereka menunggu reaksiku, menunggu apa yang akan Athena lakukan.

Napas terkesiap terdengar di belakangku saat Athena memutar tubuhnya untuk membungkuk lalu berlutut, menyamai tinggi badanku dengan tubuhnya yang kecil, walau aku masih lebih tinggi darinya. Gadis kecil itu langsung mengalungkan lengan kecilnnya ke leherku, kedua kakinya melingkar di pinggangku.

Athena merangkul tubuhnya dengan posesif, kedua tangannya memeluk tubuh kecil gadis itu dengan lembut. Keterkejutan terdengar di belakang kami saat melihat apa yang dilakukan oleh Athena. Bisikan-bisikan pelan dan lembut Athena berikan untuk gadis kecil itu, suara isak tangis tergantikan dengan sesenggukan. Gadis kecil itu menenggelamkan kepalanya di ceruk leherku. Satu tanganku mengelus bagian belakang gadis itu, sementara satunya lagi memegangi bokongnya selagi aku berdiri.

"Zena," Athena menggeram saat Beta Carson mendekatinya. Ia melangkah mundur melihat reaksi Athena, tidak menduganya sama sekali. Sama sepertiku, aku tidak tahu Athena akan bersikap seperti itu.

Hembusan napas yang hangat terasa pelan dan tenang di leherku, sesenggukan sudah tidak terdengar lagi. Zena tertidur, mungkin ia kelelahan sehabis menangis. Athena melewati orang-orang yang yang menatapku dengan penuh tidak percaya, mulut mereka terbuka lebar penuh terkejut. Bukan hanya dari Crescent Red Pack, tapi juga dengan anggota pack-ku, terutama Caden. Athena berjalan menuju rumah pack Crescent Red berada, masuk seperti ia adalah tuan rumahnya. Begitu aku melangkah masuk, Athena memberikan tubuhku untuk kukontrol kembali.

King's LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang