Lima

2.1K 171 0
                                    

Aku langsung membawa Zena menuju kamarku begitu kami sampai ke Lupus Deus. Mata Zena langsung tertutup tak lama setelah aku menggendongnya. Kuabaikan tatapan penasaran anggota pack-ku yang tertuju pada Zena, bertanya-tanya siapa gadis kecil yang kubawa bersamaku.

Aku tidak heran kalau mereka langsung penasaran saat mereka melihat sikapku yang menghangat pada Zena. Anggota pack-ku tahu kalau aku bukanlah orang yang ramah, aku mungkin alpha yang baik untuk mereka, tapi alpha yang ramah bukanlah diriku. Aku adalah alpha yang mereka hormati, bukan dikagumi karena keramahannya.

Reputasiku terkenal sebagai alpha betina yang memimpin di usia muda, sangat muda malahan. Jika alpha biasanya diangkat secara resmi saat usia mereka tujuh belas tahun, tapi tidak denganku. Aku dinyatakan sebagai alpha beberapa bulan setelah ulang tahunku yang kesepuluh. Untuk memenuhi persyaratannya, aku harus menjalani itu semua dengan usaha yang keras. Salah satunya adalah untuk melawan pria dewasa yang ingin merebut posisiku sebagai alpha dari Lupus Deus Pack.

Kedengarannya memang sangat mustahil untuk bocah sepuluh tahun, menghabisi pria dewasa yang ukuran tubuhnya bahkan dua kali lebih besar darinya. Namun, aku bisa melakukan itu. Aku memanfaatkan amarah dan rasa sedihku, menjadikannya sebagai kekuatan. Begitu semuanya sudah kuhabisi, aku dinyatakan sebagai alpha betina dan mengklaim Lupus Deus sebagai milikku. Lupus Deus sudah menjadi punyaku sejak lahir, dan aku tidak akan berniat melepaskannya begitu saja.

Semuanya tentu tidak berakhir sampai di situ. Setelah pengangkatanku menjadi alpha Lupus Deus, banyak manusia serigala yang menantangku. Mereka menganggap remeh diriku, seorang gadis kecil yang bahkan belum melakukan shift pertamanya.

Mereka salah, aku melakukan shift pertama saat usiaku delapan tahun.

Semakin hari, semakin banyak manusia serigala yang datang hanya untuk menantangku, dan saat itu juga aku merasakan Athena yang sangat marah. Untuk pertama kalinya Athena mengambil kendali tubuhku secara penuh, dan untuk pertama kalinya juga serigala betina itu menghabisi mereka semua yang menantangnya secara langsung.

Kabar diriku yang mampu menghabisi orang dewasa yang menantangnya menjadi kabar burung. Terdengar dari mulut ke mulut. Namun, ada untungnya juga. Tak lama setelah itu, banyak manusia serigala yang ingin bergabung untuk menjadi anggota Lupus Deus, memintaku untuk menjadi alpha mereka.

Lupus Deus, sebuah pack yang tadinya hanya tersisa dua anggota, sekarang menjadi ratusan. Sebelumnya hanya aku dan Caden, tapi tidak lagi. Aku punya keluarga. Lupus Deus tidak lagi sebuah nama atau sejarah, Lupus Deus adalah pack yang tangguh, dan aku bangga memiliki mereka semua. Aku bisa membuktikan kepada ayahku kalau apa yang ayahku lakukan tidak sia-sia, aku mampu membangun Lupus Deus dari nol, membuatnya berjaya seperti dulu.

"Demi," suara Caden terdengar di kepalaku. "Kau mendapatkan sebuah surat." Aku mendesah pelan. Menjadi seorang alpha artinya aku memiliki sedikit waktu untuk beristirahat.

Aku mencium kening Zena, memastikan tubuhnya agar tetap hangat terselimuti. Aku mengambil bantal guling yang tersisa di kasurku, menumpuknya untuk mengelilingi tubuh Zena. Kasurku cukup tinggi untuk Zena, dan aku tidak ingin ia terjatuh selagi tidur. Memastikan Zena nyaman, aku keluar dari kamarku untuk menuju ruang kerja. Aku menekan tombol lift untuk turun ke lantai tiga.

Lupus Deus memiliki rumah lima lantai. Lantai satu adalah aula, ruang tamu, ruang rekreasi, dan ruang makan lengkap dengan dapurnya yang besar. Lantai dua dan empat adalah kamar anggota pack yang ingin tinggal di rumah pack. Ruang rapat, ruang kerja alpha, beta dan gamma berada di lantai tiga, juga dengan kamar para warrior. Lantai empat diisi ruangan untuk jabatan tinggi seperti kepala warrior, beta dan gamma. Kamarku berada di lantai lima, lantai yang dibuat khusus untuk alpha dan keluarganya.

King's LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang