Empat Belas

1.5K 158 58
                                    

Hening.

Itu adalah suasana saat ini. Satu detik suasana memanas, dan detik berikutnya seperti bom meledak dan membuat semuanya terdiam. Athena bahkan juga terdiam. Aku hanya bisa mendengar deru napas dan dua detakkan jantung yang masih berdetak seperti dipacu adrenalin. Aku masih berdiri mematung, sementara sang alpha masih betah menenggelamkan kepalanya di leherku.

"Aku tidak seharusnya mengatakan itu padamu," suaranya terdengar seperti gumaman. "Tapi entah alasan apa aku ingin memberitahumu,"

"Apa – "

"Shh..." aku mengernyit begitu alpha King memotong ucapanku. Beraninya dia, belum pernah ada yang memotong bicaraku selama ini. "Biarkan aku yang bicara, kau duduk manis dan dengarkan saja,"

Kernyitanku semakin dalam mendengar itu. Alaricus King sudah gila. Aku ucapkan sekali lagi, Alaricus King sudah gila. Sebelum aku membuka mulut, aku merasakan tubuhku yang terangkat, dengan kedua kakiku yang refleks mengalung di pinggangnya yang besar. Aku merasakan kedua tangannya yang menyangga bokongku, membuat mataku membulat dengan mulut terbuka tidak percaya. Ini sangat memalukan, dan aku tidak menyangka ia melakukan ini.

Sebelum aku bisa memprotes, aku merasakan diriku yang mendarat pada permukaan datar, dan menemukan diriku yang duduk di atas meja kerja Caden. Aku melepaskan kedua tanganku yang tidak kusadari mengalung di leher alpha King. Kedua kakiku yang terbuka lebar, dimanfaatkan oleh alpha King untuk berdiri di antara keduanya, dan lagi-lagi ia menenggelamkan kepalanya di leherku.

"Apa yang baru saja terjadi?" pikirku dalam hati, mengabaikan jantungku yang sepertinya bisa meledak kapan saja.

"Kau benar-benar melecehkanku, Alpha King," ucapku dengan napas yang memburu. Ikatan sialan. Aku benar-benar tidak percaya kalau aku merasakan seperti ini.

Aku bisa merasakan darahku yang mendidih karena amarah begitu menyadari kalau respon yang kudapat hanyalah sebuah gumaman. "Aku tidak merasakan apapun pada Angela," gumamnya sebelum mengendus leherku kembali.

Aku mengernyit karena aksinya. Athena jelas sudah menyembunyikan aromaku dengan baik, tapi entah kenapa alpha King betah mengendusi leherku, yang jujur saja semakin membuatku tidak nyaman. Tidak, bukan karena aku tidak menyukainya, justru sebaliknya.

Aku menyukainya.

"Tapi berbeda denganmu, Demetria," aku bisa merasakan jantungku yang semakin berdetak lebih cepat dari sebelumnya setelah mendengar namaku terucap dari mulutnya. Perasaan sialan apa ini? Aku menyukai bagaimana namaku terdengar melalui suaranya. Aku menahan untuk tidak mengeluarkan desahan saat mendengar suaranya yang menyebut namaku. "Aku merasakan sesuatu padamu, dan sialannya aku menyukai aromamu walau aku tidak bisa mencium apapun," gumamnya dengan kepala yang semakin ditenggelamkan di leherku.

"Hubunganku dengan Angela hanyalah sebatas bisnis," ungkapnya sebelum akhirnya terdiam. Aku berharap ia kembali berbicara, tapi hanya keheningan yang kudapatkan.

Hanya sebatas bisnis, ya? Aku mengerti sekarang. Tidak jarang ada antar pack yang melakukan perjanjian seperti itu. Tanpa mengatakan lebih lanjut, aku tahu apa yang terjadi antara alpha King dengan Angela. Kasusnya kurang lebih adalah perjodohon.

Alaricus King adalah penerus Silent Dawn pack, yang artinya ia harus segera menemukan pasangannya dan mempunyai keturunan agar pewaris Silent Dawn tetap ada. Namun, lamanya alpha King menemukan pasangannya membuat pihak keluarganya merasa resah dan takut alpha King tidak menemukan pasangannya. Aku tahu itu kedengarannya buruk, tapi aku tahu mereka lebih memilih bermain aman.

Sama seperti Angela Flemming, yang kuyakini berasal dari kalangan atas -- entah ia adalah anak dari seorang alpha atau beta. Orangtuanya menukar Angela dengan gantinya adalah sebuah aliansi, atau mungkin kekuatan yang lebih besar untuk pack itu sendiri. Sama saja artinya dengan mereka menjual Angela Flemming, dan menukarnya dengan kekuasaan untuk alasan yang egois.

King's LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang