"Alexa."
"Al???."
"Mamanya Rosieee."
"Iyaaaaaaaa, sebentar bunda."
Seorang wanita paruh baya memanggil nama Alexa. Alexa sedang memotong daun-daun dari tanaman di pot.
"Makan dulu jangan terlalu serius."
Alexa menghentikan kegiatannya dan menaruh guntingnya. Bergerak mendatangi wanita itu dan seorang anak manis yang sedang makan cemilan.
"Rosie kalau sudah besar mau jadi apa?."
"Hmm Dokter nek."
"Bagus anak pintar."
"Seperti om Luke."
Wanita paruh baya bernama Elle itu mengusap sayang pada Rosie. Luke adalah anak Elle dia adalah seorang dokter. Lalu Alexa datang menghampiri mereka yang sibuk dengan cemilan serta secangkir teh.
"Ada pekerjaan untukmu Al? Mengasuh anak seumuran Rosie, bayarannya lumayan loh dan dia Duda lalu anak yang akan kamu asuh sekolah di tempat yang sama dengan Rosie."
Alexa langsung memakan cemilannya, wanita yang menawarkan pekerjaan itu adalah wanita yang menolongnya saat dulu membawa Rosie kecil dengan lemah dan tanpa uang sepeserpun karena Alexa kabur dari rumah sakit setelah melahirkan. Bukan kabur tapi pergi tanpa persiapan apapun.
"Boleh sih Bun, kerjanya tapi fleksibel kan ya? Biar aku tidak meninggalkan Rosie?."
"Tentu saja."
"Bunda harus pergi ke kebun mawar melihat pekerja dulu."
"Baiklah aku akan pulang dahulu bersih-bersih dan membawa Rosie ke rumah dan ke rumah yang akan memperkerjakan aku."
Alexa dulu bekerja di perkebunan mawar milik Bunda Elle tapi setelah Rosie masuk TK dirinya sangat kewalahan antara bekerja dan mengurusi Rosie. Rosie kecil dulu sering dititipkan pada Bunda Elle, tapi tahun ini bunda Elle sangat ketat waktu dalam bekerja karena bosnya yang menjadi bos Alexa untuk mengasuh anaknya akan tinggal di daerah perkebunan.
Setelah Elle pergi Alexa kembali ke rumah pondoknya. Rumah kecil itu adalah tempat Alexa dan Rosie berteduh dan berlindung dikala cuaca hujan dan panas. Alexa melewati tahun demi tahun penuh dengan kesabaran dan jauh dari keluarganya. Terkadang Alexa merindukan adiknya dan keponakannya. Jika saja dia dahulu meminta bantuan Shasha mungkin kehidupannya akan sedikit lebih baik.
"Tidak!."
Alexa menggelengkan kepalanya dia tak bisa mengikutsertakan adiknya dari peperangan dirinya dengan Dave. Bukankah keluarga mereka kini sudah saling berperang, Alexa mengetahuinya karena Erika selalu memberinya kabar. Alexa teringat kembali pada Dave dan kenangan lamanya, serta hinaanya tentang Rosie. Alexa terbuai oleh ingatannya dan tak sengaja melukai tangannya saat mengiris bawang.
"Auchhh."
"Mama tidak apa-apa?."
Rosie memberikan sebuah perban tempel bermotif kepada Alexa. Tangan Alexa berdarah tapi itu terhenti karena dirinya langsung mengisap darah itu. Dan sambil menahan perih mengambil perban dari tangan mungil Rosie yang tadi sedang menggambar di ruangan televisi. Membalutnya ke luka irisan pisau tadi, mengingat Dave memang membahayakan kehidupannya.
"Makasih sayang."
Alexa mengusap sayang kepala Rosie.
"Iya mama."
Rosie tersenyum dan kembali lagi ke tempatnya semula. Alexa tersenyum dan mengikuti Rosie sejak tadi Alexa mulai memasak Rosie belum selesai mengerjakan pekerjaan rumah pertamanya. Alexa sedikit penasaran dengan pekerjaan rumah yang ditentang Rosie untuk dibantunya.
Alexa dalam diam melihat sebuah lukisan khas anak-anak. Rosie menggambar sebuah keluarga seorang wanita dewasa bermata biru dan berambut coklat yang di akui Alexa adalah dirinya, seorang anak kecil berambut pendek seperti Rosie dan sialnya Rosie memiliki rambut emas ayahnya dan mata berwarna hijau milik ayahnya.
"Bagus sekali gambar putri mama."
Alexa mendekati Rosie yang menutupi gambarnya.
"Ma...maa janan lihat duyu kan belum celesai."
Alexa menggelitik perut Rosie yang kini pasrah dan diciuminya dengan penuh rasa sayang.
"Putri mama pintar, cantik dan berbakat."
Setiap ruang wajah dan rambut Rosie diciumi oleh Alexa, lalu Rosie memeluk Alexa.
"Aku sayang mama."
"Mama juga sayang, sudah selesai menggambarnya?."
"Heem."
Rosie mengangguk.
"Mama buatkan Sup ayam kesukaan Rosie."
"Yesssss."
Alexa bangkit dan kembali memasak makan siang mereka berdua. Karena setelah makan siang mereka berdua berencana ke rumah bos baru Alexa yang memperkerjakannya sebagai pengasuh.
"Mama aku boleh menggambar om Luke disebelahku."
"Em oke."
Alexa takkan pernah sudi jika Dave lah pria disamping Rosie dalam gambar itu, mungkin saat ini Luke lah yang bisa menjadi figur seorang ayah untuk Rosie. Meski diantara Alexa dan Luke hanya sebuah pertemanan biasa saja.
Luke adalah anak dari Elle dia seorang dokter di daerah itu bertugas menjadi dokter utama puskesmas sekitar. Kehidupan di desa membuat Alexa sangat menyukainya, kehidupan itu sangat berbeda 360 derajat dengan kehidupan di kota. Alexa senang dengan udaranya yang menyejukan dan teduhnya pepohonan masih mendominasi daerah sekitar.
Roseandra G Cruise
Nama yang tertulis di tas Rosie Alexa melewati tas itu dan semua pekerjaan rumah Rosie selesai Alexa simpan ditas berwarna merah itu. Mereka berdua pergi menuju sebuah rumah yang sangat mewah Alexa pikir jalan buntu di dekat kebun mawar itu tak ada apa-apa namun ternyata ada sebuah villa yang sangat indah. Alexa menyesal tak pernah berjalan ke sekitar tempat itu sejak dulu dirinya masih aktif menjadi pekerja di kebun mawar.
Rumah itu hanya 15 menit berjalan kaki dari rumahnya yang berada dikawasan rumah Elle. Alexa mengetuk pintu rumah itu dan rupanya pemiliknya sudah datang karena dia melihat sebuah mobil hitam sudah berada di garasi.
"Permisi."
Alexa kembali mengetuk pintu dan tak lama pintu itu terbuka. Alexa kagum dengan pintu yang otomatis terbuka pasti rumah ini sangat canggih sama seperti rumahnya dulu dengan Dave dikota. Dan mengapa hanya karena pintu dia mengingat lagi mantan suaminya. Alexa masuk ke dalam dengan Rosie dalam genggamannya.
Seorang pria dengan menggendong seorang balita berumur 3 tahun sedang menatap api unggun ruangan itu.
"Permisi apakah tuan saya yang melamar posisi pengasuh di tempat tuan."
Pria itu tersenyum dan membalikan badannya tepat dihadapan Alexa.
"Kau!."
Alexa tampak ketakutan saat melihat wajah itu. Wajah yang diingat hari ini sejak tadi siang karena dipikirkannya. Takdir macam apa ini mengapa harus bertemu kembali dengan pria brengsek yang kini dibencinya.
"Aku tidak jadi melamar disini."
Alexa menggendong Rosie dengan cepat membalikan badannya. Tapi tangan kekar Dave sudah mengunci lengan Alexa yang hendak pergi.
"Kau berhutang uang padaku Alexa."
TBC!

KAMU SEDANG MEMBACA
Eraseme
RomanceMempertahankan pernikahan itu tak semudah mempertahankan keperawanan. Alexandra Cruise Wanita itu harus menderita dia yang menyebabkan Prim meninggal. Dave Geraldine