Dave terkejut dengan kedatangan mantan istrinya yang ditemuinya tanpa sengaja beberapa hari lalu ditaman air mancur dekat rumah sakit masih dengan perut yang membuncit karena mungkin kehamilannya sudah menuju tanggalnya. Alexa sudah menunggu sejak tadi hari ini sejak Dave mulai makan siang dia sudah duduk manis di bangku tunggu di lobi.
Saat sang resepsionis menghampiri Dave saat berjalan melewatinya dan memberitahu jika Alexa datang dan menunjuknya lalu Dave menatap Alexa sang mantan istrinya dengan pandangan mencemooh. Wanita seperti Alexa mana mungkin berdandan seperti gelandangan tapi nyatanya memang benar itu adalah mantan istrinya. Resepsionis itu mendekati Alexa dan mengajaknya untuk mengikuti Dave ke ruangan kantornya.
Resepsionis itu mempersilahkan Alexa masuk keruangannya dahulu dan seharusnya ini adalah kantor Alexa dia pamit undur diri karena Dave sudah masuk. Alexa menatap sekeliling ruangan kantornya sedikit berubah interiornya tentu saja Dave berbeda selera dengan dirinya.
"Untuk apa datang? Bukankah urusan kita sudah selesai!."
Perkataan intimidasi itu sontak membuat Alexa tak ingin berbasa-basi lagi.
"Aku kesini hanya ingin menyerahan bayi ini jika dia lahir tolong rawat karena ini anakmu Dave, tadinya aku takkan datang kemari dan membesarkannya seorang diri tapi kupikir lebih baik dia tumbuh dengan ayahnya. Yang mempunyai keluarga lengkap dan bahagia. Aku jujur saja sudah kehabisan uang untuk biaya melahirkan pun aku bingung."
Desah Alexa karena dia tau gundik yang dibawa Dave sudah menjadi istrinya dan melahirkan anaknya duluan.
"Apa kau bilang setelah bangkrut dan jatuh miskin kau datang kepadaku dan mengklaim anak yang kau kandung anakku, kau kan senang bermain dengan laki-laki lain meski kau masih jadi istriku, aku tak mengakui itu adalah anakku."
Perkataan Dave sangat membuat Alexa terluka. Alexa memang sering kencan dengan beberapa pria muda tapi itu untuk membalas kelakuan suaminya yang tak lebih hina darinya buktinya saat pernikahannya dia membawa gundiknya ke dalam mahligai rumah tangga mereka. Alexa tersenyum ketir sambil mengusap sayang perutnya.
"Ini anakmu aku ibunya aku tau siapa ayah anak ini."
"Hentikan omong kosongmu segera pergi atau aku menyuruh satpam mengusirmu."
"Tolonglah Dave, untuk apa aku berbohong aku hanya memikirkan masa depan anak ini, mau jadi apa dia jika masih bersamaku."
Alexa masih mencoba membujuk Dave untuk menerima anaknya. Walau perkataan Dave sangat membuat dirinya terhina.
"Mungkin pelacur sama sepertimu wanita murahan kah kau? sekarang main mengklaim anak yang kau kandung anakku! sangat menjijikkan".
Dengan sengaja Dave mengatakan itu kepada Alexa agar dirinya marah dan mencaci-makinya kembali. Bukan itu yang didapatkan Dave ternyata saat senyuman tipisnya menatap Alexa. Bola mata Alexa berpaling membawa badan ringkihnya pergi menuju pintu keluar ruangan itu. Dengan wajah yang tertunduk dan meneteskan airmata Alexa pergi. Dave masih terdiam dan berpikir Alexa meminta dirinya memelihara anaknya apakah semiskin itukah keadaannya.
Saat berpikir Dave terlalu fokus terdiam membatu memikirkan kehidupan malang istrinya dan tak menyadari jika Alexa sudah hilang dari pandangannya, lalu tiba-tiba resepsionis datang mengetuk pintu ruangan kerja Dave. Membuyarkan semua pikiran gilanya tentang kehidupan Alexa kini. Yang Dave tau Alexa adalah seorang kasir ditempat Laundry, atau tukang cuci baju sekaligus.
"Pak direktur nyonya Alexa dibawah memecahkan air ketubannya. Mungkin dia akan melahirkan aku sudah menghubungi ambulan dan dia akan pergi ke rumah sakit."
"Aku segera ke bawah."
Dave terbelalak kaget dengan ucapan resepsionisnya. Dia dengan kasar melangkahkan kakinya.
"Sialan wanita itu berani mengotori kantor ku dengan anak haramnya." Ucap Dave dalam hatinya.
Persalinan Alexa lancar dan tanpa hambatan, tidak serumit persalinan Wyne. Dave menunggunya dengan sengaja karena mungkin sudah keterlaluan menghina Alexa menyebut anak yang dikandungnya menjadi pelacur. Dan bayi itu kebetulan berjenis kelamin perempuan. Atau dirinya hanya penasaran dengan perkataan Alexa bahwa bayinya adalah miliknya.
"Bayi itu cantik"
Dave kini sedang menatapnya di ruangan bayi. Tanpa disadarinya dia memuji bayi yang dilahirkan Alexa. Lalu ada seseorang yang membuyarkan pandangan Dave.
"Tuan, saya sudah membawa seseorang yang akan memeriksa DNA."
"Oke."
"Saya akan mengusahakan jika besok anda akan menerima hasilnya."
"Baik."
Bayi itu tanpa nama ayahnya yang sedang Dave pandangi dibawa oleh seorang perawat ke kamar ibunya. Dave mengikutinya sampai ke depan kamar itu memandangi dari celah pintu melihat bagaimana senyuman Alexa menghiasi wajah lelahnya setelah melahirkan. Sang suster mengajari cara memberikan asi pada bayinya. Dave berpikir sebaiknya dia pulang dan beristirahat karena hari ini sudah menguras semua tenaganya.
Keesokan harinya seseorang yang berjanji mendapatkan tes DNA dari bayi Alexa sudah memberikannya pada Dave. Terlihat Wyne kini sudah stabil dengan bayinya di depan ruang sarapan keduanya sedang bermandikan cahaya matahari berdua. Dave tersenyum dan berharap jika bayi Alexa bukan darah dagingnya karena hanya menatap Wayne dan William itu adalah kebahagiaannya.
Dave membuka surat tes itu dan membacanya perlahan. Isi dari surat itu membuktikan jika Bayi itu adalah anaknya. Bayi perempuan yang Dave pandangi kemarin malam adalah anak kandungnya. Kepala Dave berdengung sedikit dia mengucapkan hal buruk pada putrinya sendiri.
"Dave ada apa?."
"Aku, aku."
"Kenapa?."
Entah kapan Wyne sudah berada dekat Dave padahal tadi dia berada diluar dengan William. Dave menyimpan kertas itu ke dalam sakunya. Kebetulan hari ini adalah hari liburnya dari kantor dia bergegas mengambil kunci mobilnya untuk menemui Alexa berpikir untuk meminta maaf. Wyne hanya memandangi kepergian suaminya dan kembali menjemur dirinya dengan sang bayi berpikir mungkin Dave ada kepentingan yang darurat.
Sesampainya di rumah sakit Dave bergegas ke kamar Alexa, Dengan berlari secepat kilat. Tapi, saat membuka pintu kamar Alexa nampak kosong dan suster merapihkan tempat tidur Alexa. Tempat yang semalam Dave lihat dari celah pintu saat Alexa memberikan Asi pada bayinya.
"Suster kemana wanita yang berada dikamar ini."
"Dia pergi tuan."
"Pergi?."
"Iya, dia pergi pagi-pagi sekali."
"Kemana?."
"Dia tidak mengatakannya tuan, tapi tunggu dia menitipkan sepucuk surat untuk anda."
Suster itu memberikan sebuah surat kepada Dave, dan kini dia sedang duduk di dekat air mancur tempat dimana Alexa duduk beberapa hari lalu.
Maaf, Dave aku dan bayi ku pergi. Untuk biaya persalinan aku akan mencicilnya ke rekeningmu. Aku sengaja menawarkannya dulu padamu agar aku tak berdosa jika kelak bayi ini bertanya siapa ayahnya aku menjawab dia sudah meninggal tapi setelah aku berbicara denganmu dan kau menolaknya aku lega setidaknya aku sudah memberimu kesempatan untuk merawatnya.
Aku janji akan mencicil uang persalinannya agar aku tak berhutang Budi karena kau membayarkan semua. Selamat berbahagia dengan Wyne dan selamat atas kelahiran anakmu aku sudah meluruskan permasalahan Wyne dengan teman-temanku.
Selamat tinggal
Alexa
Dave tak mengira jika Alexa sudah menormalkan kembali kehidupan Wyne. Beberapa hari ini dia tak menyangka jika semua teman Wyne datang karena memang Wyne melahirkan tapi itu semua adalah perbuatan Alexa. Lalu kini Alexa pergi setelah menawarkan bayinya untuk Dave rawat. Dave menyesal kali ini merutuki anaknya sendiri, menolaknya. Mencari Alexa mungkin takkan mudah kali ini.
Selamat membaca hehehe 😂 maaf ya kalau scenenya tes DNA blabla itu aneh.
Next chapter keadaan 5 tahun kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eraseme
RomanceMempertahankan pernikahan itu tak semudah mempertahankan keperawanan. Alexandra Cruise Wanita itu harus menderita dia yang menyebabkan Prim meninggal. Dave Geraldine