Sepucuk diary rahma

23 3 0
                                    

"Rahma! Selamat ulang taun!!".Teriak seorang gadis yang tengah jongkok dibawah galon didepan kelasnya-dia sedang mengisi botol minumnya dengan air digalon yang tersedia dimasing-masing kelas.

Mataku menengok kearahnya.Tadinya aku sedang sibuk menatap arah gerak- geriknya dari atas namun, terganggu oleh suara nyaring teman beda kelasku ini.

"Ngapa?!".Jawabku dengan kepala mengarah ke cewek disamping kiri yang jaraknya sedikit jauh dari tempat berdiriku.

Cewek itu kembali menoleh.Dan...

"HBD Rahmaaa...cieee ulang tahun..." Matanya membulat seakan terkejut setelah mendengar hari ini adalah hari ulang tahunku.Yaa mungkin saja dia baru mendengar gosip dari teman sekelasku-yang sengaja menyebarkannya-menyebalkan.

"Thanks ya...do'a-in kek buat gua yang baik-baik...apa kek gituu...".Mintaku sambil melirrik gerak cowok berseragam putih abu-abu dari lantai atas.Dia terlihat sendiri diatas lapangan yang luasnya 20 meter persegi.Jalannya pelan sekali.Aku tak tahu entah kemana tujuan dari jalannya kini-kalau disuruh menebak..aku akan mengatakan dia ingin kekantin..entah benar atau tidak-sambil Kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana.

"Gua do'ain semoga elu jadian sama Attir!".

What the hell?!

Kenapa dia bilang gitu? Kenapa harus dengan kata jadian? Gua malu! Gua takut dia denger...gila sumpah malu tapiii gua juga pengen sihh wkwkw.
Dalam hati aku tertawa sendiri.

Ku melirik kearah bawah dan kudapati dia tengah berjalan pelan menuju kantin,ternyata benar dugaan awalku.Tapi mengapa dia ada dibawah? bukannya didalam kelas? Sepertinya dia sedang sibuk dengan tugas OSIS nya.Atau mungkin sedang pergi meninggalkan jam pelajaran-untuk main dikelas temannya.Mungkin?

Dan beberapa detik kemudian dia tersenyum? Hah?! Kenapa ujung bibir kanannya naik sebelah setelah teman cewekku memberi do'a tadi? Yaampun...jujur sekarang aku sedang mengeluarkan keringat dingin karena gugup.

Tenang Rahma...mungkin dia senyum gara-gara hal lain? atau mungkin juga dia tidak mendengar suara teman gue tadi...Tapi apa iya dia gak denger? Padahal temen gue teriak keras? Yaampunn. Keluhku dalam hati.

"Woi Rahma! lu liat Attir gak?!".Teriak suara cowok dan menanyakan dia lagi-lagi.Kuputar kepalaku sembilan puluh derajat dan kudapati cowok yang sedang berdiri tegak dan dibalut baju abu-abu muda.

"Kenapa emang?".
Tanyaku dengan mata menatapnya.

"Pake segala nanya...Kan sekarang kelompok musikalisasi puisi gua tampil! dan si Attir kagak ada! Aahhh...gimana nih Rah?!! Gua bingung nyari si Attir...bantuin gua kek...yaaaa kumohon".
Pintanya demgan wajah yang memelas dan ditambah mata puppy eyes... nahh...Kalau Tono sudah seperti ini, alu tidak bisa mengelak.Apalagi dia sudah pernah menolongku saat aku terlambat.

"Yaudah...Yuk gue bantuin cari Attir".Jawabku sambil berjalan menuju tangga untuk turun kearah kantin.

"Yeayyy makasih Rahma! Ehh bentar gua izin dulu sama gurunya".

Kakinya kembali masuk kedalam kelas yang sekarang diisi oleh pelajaran Bahasa Indonesia.
Yap...aku sekarang sedang ada pengambilan nilai ujian praktek.Dan aku adalah kelompok terakhir namun, lain lagi dengan Attir-dia kelompok pertama-Sekelompok dengan Tono.Namun, yang membuatku miris adalah Tono yang kesulitan mencari attir.Kesihan Tono.Padahal attir terlihat tengah santai saja-lain dengan Tono.

Kutunggu Tono dibawah tangga.Anganku kembali melayang mengingat hal yang tadi terjadi-mungkin dua menit yang lalu.Kenapa dengan Attir? aku bingung.Aku sangat terkejut bukan main setelah melihat bibirnya naik sebelah.Apa maksudnya? Apa dia tersenyum karena mendengar teriakkan dari salah satu tengan cewekku-yang memiliki suara dua oktaf diatas rata-rata? Atau mungkin karena hal lain? Aghh...lebih baik aku buang saja pikiran itu.Dari pada nanti aku menjadi gila.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The story about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang