Prov Attir.
Rintik hujan mengguyur sekolah dan hati.Seakan ada angin sejuk menerpa.Sungguh, hati ini berbunga dibuatnya.Aku tidak terpikir sama sekali kalau dia mampu membuat hati terikat.Hati ini terikat dari awal sepasang mata yang memikat.Pertemuan pertama yang tak terduga ternyata menyeret beberapa cerita dihidupku.Serasa bagaikan air sungai yang mengalir tenang begitu saja mengikuti alur sungai.
Entah apa yang aku rasakan saat ini namun, hati terasa gugup saat bertemu dengannya.Rindu dihati jika tak ada dia dihariku.Kusendiri bingung dengan rasa ini.Rasanya begitu cepat jika aku mengatakan bahwa aku telah dibuatnya jatuh cinta.ku kesal dengan sikapku terhadap rahma karena, saat aku bertemu dikos-kosannya aku gugup bukan main namun, saat tadi pagi pas ditaman aku justru merasakan kehangatan bila bersamanya.Aku masih bingung dengan rasa ini.Jika kukatakan aku mencintainya apa itu salah? namun, jika aku mengatakan hanya perasaan yang biasa saja apa itu benar?
Aku mungkin mengcintai rahma.Terdengar rintik hujan membasahi atap kelas.Awalnya terdengar kecil namun, sekarang justru bertambah besar.Hujan yang mengguyur disertai kilat menambah rasa malasku untuk pulang kerumah.Aku malas sekali untuk pergi mengambil motor diparkiran.Mataku melirik kearah cewek disatu tempat.Aku melihat dia tengah kedinginan, matanya kosong.Kesihan.Ingin sekali hati ini memberikan jaket yang melekat ditubuh untuknya namun, aku tahan takutnya ada saja berita simpang siur melandaku.
"Tir, pulang yok".Tono mengajakku dengan sedikit tarikan yang dia berikan.
"Lu duluan aja".
Jawabku malas.Mataku tak menatapnya melainkan membelok kearah luar jendela."Oh oke".
"Attir entar gua pulang bareng ya!".Teriak seorang siswa gemuk dari arah belakangku.Aku menoleh dan hanya menjawabnya dengan anggukkan.
Sebenarnya, aku sangat malas untuk mengendarai motor, jika ada kawanku yang ingin nebeng denganku, kusuruh dia yang mengendarai motorku.Dan, aku hanya duduk manis.
Namun tidak untuk sekarang.Sekarang aku lebih memilih mengendarai motorku sendiri karena, kalau dia yang membawa pasti menabrak sesuatu—apapun itu.Dari pada motorku lecet dibuatnya, lebih baik aku yang membawa motor.17.25
Kulihat kearah jam.Ternyata sudah satu jam aku menunggu hujan reda.Sepertinya hujan sudah berhenti sekarang.Lebih baik aku segera pulang takutnya,aku dikhawatirkan oleh orang dirumah.
Langsung saja tangan ini menyambar mengambil jaket biru yang ada diatas meja.Aku memberi kode kepada temanku yang ingin nebeng tadi, memberi kode untuk siap-siap pulang.
Kini, dikelas hanya ada beberapa anak yang bertugas piket saja yang masih berada disekolah.Bola mataku mencari dimana rahma.Apakah dia sudah pulang atau belum? Aku khawatir dengannya.Namun, aku tidak mendapati nya.Mungkin sudah pulang.
Langkahku santai sekali menuju parkiran diikuti oleh temanku tadi.Aspal sekolah yang tadi siang kering sekarang sudah dibasahi oleh air hujan yang jarang sekali datangnya sekarang.Diparkirang terdapat beberapa temanku.Aku hanya memberi tos-an yang mengakhiri percakapan pendek kami.Aku kemudian menaiki motor ninja yang sudah kupegang gagang stir nya daritadi,Diikuti dengan temanku.
Tangan ini segera memutar arah stir motor kearah luar parkiran.Terlihat beberapa siswi yang menunggu jemputan atau ojek online.Mereka menunggu ditempat biasa—dipos satpam.Arah mataku lurus kedepan, kulihat ada seorang gadis disamping kiriku.Sepertinya kenal.Tak kusangka ternyata itu adalah rahma.Terlihat dia tengah membawa payung berwarna ungu yang sedang digenggamnya.Bukannya dipakai justru payung ungu itu hanya dipegang saja bukannya dipayungi diatas kepalanya.Dasar gadis tomboi, sok-sok an kuat rahma ini.Aku melihatnya dengan kondisi seragam lepek menjadi kasihan.Lebih kasihannya lagi dia sendiri.Aku melihatnya lekat dan dia pun menatapku.Aku bisa membaca bola mata itu, terlihat sekali kalau dia sangat bosan menunggu dijemput.Sungguh, aku ingin sekali mengajaknya pulang bersama namun, bagaimana lagi? sudah ada orang yang aku boncengi.
![](https://img.wattpad.com/cover/146791056-288-k485553.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The story about us
Teen FictionKisah gadis yang hidup dengan kehangatan keluarga harus hilang begitu saja karena keegoisan Ayahnya. Kehidupannya dimulai dari dia menempati sebuah kos-kosan yang sederhana. Pertemuan dua gadis yang saling bertolak belakang.Mampukah mereka be...