Telat!

19 3 0
                                    

   Haiii !!! semoga kalian suka bagian ini ya...kl yang baik bolehlah ditekan bintangnyaa dan comment jg yaaa...bye...

"Eh gila! gue telat woy!"

"Mel! Meli...lo dimana?!"

"Bu! liat Meli gak?".Teriakku histeris yang sekarang sudah keluar dari kamar.

"Neng Meli udah berangkat dari tadi, emangnya kunaon?" jawab wanita paruhbaya yang sedang memegang sapu ditangan kananya.

"Yang bener Bu?!".

"Buat naon Ibu bohong, ya bener Neng".

"Kok dia gak bangunin saya ya Bu?".

"Kalo ieu teh Ibu gak tau Neng".

"Ck, yaudah Bu makasih".

"Sami-sami".Jawabnya yang terdengar samar karena aku sudah lebih dulu berlari meninggalkannya.

"Aduh...gue belum mandi lagi..."

Langkahku sangatlah cepat saat ini, mungkin mengalahkan langkah kaki Jessy yang lebih cepat dariku.

Tanganku menyambar mengambil handuk putih dijemuran dan berlari menuju kamar mandi.Aku melewatkan shampoan, hanya gosok gigi, sabunan, dan lari ngacir kekamar memakai seragam dengan kilat.

Rambut yang dikuncir satu dan wajah yang tidak memakai make-up menghiasi pagi menegangkan ini.

Seutas tali tas kutarik dari meja belajar.Untung saja tidak ada PR, kalau ada pasti sudah menambah beban ketelatanku kini.

Sambil menenteng sepatu hitam kulewati tangga putih.Dengan cepat aku berada dilantai bawah sekarang.

Ya ampun...kalo gue naik angkot telat, apalagi jalan kaki.Terus gimana dong...gak ada super hero ya, yang bisa bantuin gue?.Hanya kelesalan dalam hati yang kurasakan dipagi ini.Hayalan menemui super hero dan diberi pertolongan sangatlah mustahil.

"Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam,bentar!".

Yaelah udah tau lagi bingung mau naik apa, eh...malah ada tamu.Dengan cepat aku menarik gagang pintu dan melihat siapa tamu penambah kebingungan.

"A...ada Meli gak?"

"Eng...engak".

"Oh...yaudah makasih".

"Emang kenapa?".

"Eng...enggak".

Baru saja ingin bernafas normal karena kedatangannya yang membuat jantung maraton, sesosok cowok yang berada diatas motor yang dia kendarai bersuara.

"Eh! ada Rahma! lu gak sekolah Rah?!".

"Hm, sekolah".

"Kok belom berangkat? emang gak bareng Meli?!"

"Meli udah berangkat duluan, gue baru mau berangkat".

"Oh...naik apa?"

"Hm...gak tau deh.Palingan naik angkot".

"Hah! naik angkot, sekarang? pasti lu bakal telat...mending bareng kita aja gimana?".

Aduh...gimana nih? kalo gue nolak pasti gue telat.Tapi...kalo nerima gue pasti canggung kalo ada Attir.Dalam hati aku berbicara.

Sangat bingung pilihan ini, mana yang aku pilih? menerima atau menolak.Sebaiknya menolak.

"Rah gimana?".

"O...oh...gue sendiri aja".

"Oh iya, gua lupa ngomong sama lu.Gak ada PENOLAKAN".

"Dih kok gitu?!".

The story about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang