Curhat

11 3 0
                                        

   Sayup-sayup suara dentingan ponsel terdengar.Tanganku mulai meraih kebawah bantal, seperti biasa aku menyimpan ponsel dibawah bantal.Kelopak mata yang tadinya tertutup rapat, kini terpaksa terbuka karena pesan masuk.Pikiran yang melalui alam mimpi harus meninggalkan semua mimpiku dan kembali kealam nyata.

"Siapa sih ngirim pesan malem-malem gini?".
Aku yang menggerutu tak habis-habis dikagetkan dengan nama kontak pengirim pesan.

Meli? kenapa ngirim pesan malem-malem? gak biasanya nih anak.Dercakku dalam hati.

Dengan rasa malas untuk membalas pesannya, aku segera menelponnya.Padahal, jarak kami sangatlah dekat, aku dikamar atas dan dia dikamar bawah.

"Halo Mel, kenapa?".

"Halo Rah, gue engga bisa tidur.Bisa kesini sebentar"

"Yaelah, hitung kambing aja, entar juga tidur lo.Nih kayak gini nih cara cepet tidur, 1 kambing 2 kambing 3 kambing 4 kambing 5 kam...bing 6 ka...kambing 7 ka...

Tidak ada suara lagi dariku.Menghitung kambing  mampu membuat matabini  tertutup dengan sempurna.

"Halo Rah?"

"..."

"Rah!"

"...

"Rahmaaaa!".

"A...apa!" aku teriak ditelepon sambil membuka mata dengan terpaksa.

"Ih...kok lo tidur sih?!".Gerutu nya.

"Ya...abisnya lo gak mau tidur, yaudah gue aja yang tidur".

"Hiks...hiks...Rah sini dong...gue butuh curhat..." dengan suara yang menyerupai orang yang menangis dia meminta tempat untuk curhat.

Ya, menurut Meli curhat adalah cara yang ampuh mengatasi rasa gelisah.Namun, menurutku curhat hanyalah perbuatan yang dapat membuang waktu.Aku tidak pernah curhat kesiapa-siapa kecuali Bunda.Dan saat terakhir aku curhat adalah dimana saat aku dan Bunda ditinggal Ayah dinas, waktu itu cepat sekali berputar.Sampai-sampai hal itu menjadi kenangan.

"Ck...Iya gue kesitu, tunggu bentar"

"Oke"

Kutekan tombol merah dilayar ponsel untuk mematikan sambungan telepon.Setelah menutup pintu kamar, kaki melangkah dengan malas namun mau bagaimana lagi memang sudah seharusnya teman saling menolong bukan begitu?.

Masih dibalut piyama aku menuruni tangga.Rambut yang digerai menampar udara  disini.Tanganku memeluk kencang guling yang bergambar kartun kesukaanku, cars.

Tok...tok...tok...

"Mel, meli! buka pintunya!".
Aku mengetuk pintu yang bertuliskan, 'kamar cewek'.

"Iya bentar!".

Seorang wanita keluar dari kamarnya.Piyama berwarna pink yang kini dia kenakan.Senyum mengembang yang nampak darinya.

"Nah...gitu dong.Eh, tapi ngapain lo bawa guling kesini?"

"Hm...minggir Mel, gue mau tidur". 

"Ih...kok jadi tidur sih! kan gue mintanya temenin curhat, bukannya tidur bareng".

"Bodo ah!".
Aku mendorong tubuh Meli hingga dia mundur beberapa langkah.Tubuhku masuk kedalam ruangan yang ukurannya tidak begitu besar.Kurebahkan tubuh dan memeluk guling dengan erat.

Dan sekejap mata ini tertutup dan pikiran mulai menuju alam mimpi.

"Rah! bangunnn!".Tangannya menyembar ketubuhku, seketika selimut yang tadinya menutupi tubuh ini dianggatnya.

The story about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang