Yasmin tidak tahu perasaannya saat itu ia senang karena dia tau dia punya kakak yaitu Wulan namun dia juga sedih akan kenyataan bahwa Wulan menderita Leukimia. Yang Yasmin tahu hanya sedikit orang yang sembuh dari penyakit kanker darah tersebut. Kemoterapi dan transfusi darah hanya akan memperpanjang waktu hidupnya saja semakin lama juga tubuhnya akan semakin melemah. Hal itu juga yang di fikirkan Wulan.
"Sudahlah ma.. tidak usah minta tolong pada anak itu.. biarkan saja semuanya berlalu toh hidupku juga tidak akan lama lagi berakhir. Jangan sia-sia kan uang. Selama sisa hidupku ini aku hanya ingin melakukan hal-hal yang belum aku lakukan." Ucap Wulan. Seasampainya di hotel Wulan langsung menelpon mamanya.
"Jangan begitu nak.. setidaknya kita harus berusaha dulu.. kamu bisa sembuh nak.." ucap Mama Wulan yang terdengar menangis.
"Huhh.. baiklah kalau itu mau Mama. Akan kulakukan pengobatannya di sini karena anak itu pasti tidak bisa pulang dan menghentikan pendidikannya kan." Ucap Wulan. Sebagai kakak kandung Yasmin, Wulan tentu saja masih punya rasa peduli.
"Mama juga akan kesana nak." Tambah Mama Wulan.
"Iya Ma." Jawab Wulan singkat. Kemudian Wulan menutup telponnya.
Yasmin duduk sendiri di restoran itu dengan air mata membasahi pipinya. Lalu Yasmin menelpon Bundanya.
"Halo.. assalamualaikum Bunda.." ucap Yasmin yang masih menangis.
"Waalaikumussalam nak." Suara Bunda terdengar cemas. Sepertinya Bunda tahu apa yang sudah terjadi.
Yasmin menanyakan semua hal yang ingin dia dengar langsung dari Bundanya. Dan Bunda Yasmin menjawab semuanya dengan jujur dan terdengar juga menangis.
Jadi pengobatan Wulan akan dilakukan di London dan Yasmin akan menjadi pendonor tiap bulan bagi Wulan. Itulah yang akan terjadi.
Yasmin kembali ke apartemennya dengan wajah datar. Dia bertemu dengan Brooklyn yang sedang duduk dengan Daniel di tangga apartemen. mereka sedang membuat video instagram story baru. Daniel menekan tombol pause pada video tersebut.
"Can I pass?"
"Boleh aku lewat?" Ucap Yasmin dengan senyum tipis di bibirnya.
Berbagilah kebahagiaan dengan orang lain karena orang lain pasti ingin bahagia dan jangan membagi kesedihan dengan orang lain karena mungkin orang tersebut juga belum menyelesaikan kesedihannya sendiri.
Hal itu yang selalu Yasmin percaya. Hal-hal yang menjadi alasan dia tetap tersenyum.
"Oh yeah.." jawab Brooklyn dengan senyum manisnya.
"Have a good day Yasmin.."
"Semoga harimu menyenangkan Yasmin" tambah Brooklyn dibarengi Daniel yang juga tersenyum manis.
"Thank you.. you too"
"Terima kasih.. kamu juga" jawab Yasmin dengan senyum yang agak lebar kali ini.
Kemudia Yasmin masuk ke apartemennya dan merebahkan dirinya di atas tempat tidurnya di nyalakannya music handphonenya dan menenangkan perasaannya saat itu.
_*_
Sementara itu Brooklyn dan Daniel.
"She's not look ok.. right."
"Dia tidak terlihat baik.. kan." Ucap Daniel.
"Yeah.. should we do something.?"
"Yeah.. haruskah kita lakukan sesuatu.?" Tanya Brooklyn.
"What should we do?"
KAMU SEDANG MEMBACA
tHEy
Randomaku wanita yg beruntung dapat menikmati sebagian waktu hidupku bersama mereka. aku tak ingin membayangkan saat hidupku harus berjalan kembali tanpa mereka. mereka secerah mentari dan sesejuk embun pagi.