BILA (3)

3 1 0
                                    

Sebulan berlalu sejak hari itu.. hari dimana Naila resmi berpacaran dengan Kak Jamie.

"Morning Nai.." sapa Yasmin yang baru datang pagi itu.

"Ohh morning." Jawab Naila datar.

"Hei gadis heboh.. kamu kenapa hari ini lesu begitu?" Tanya Bima yang juga baru datang.

"Enak aja kamu panggil aku gadis heboh.. huhh" jawab Naila sambil memalingkan wajahnya.

"Kamu sepertinya lagi badmood ya Nai.. ada apa sih?" Tanya Yasmin dengan senyum ramah yang di sambut Naila dengan wajah mewek.

"Ehh kamu kenapa sih Nai.. pagi-pagi udah gloomy begitu" ucap Bima.

"Udah mau bel masuk nih.. nanti jam istirahat deh aku ceritain.." jawab Naila.

"Oke deh.. jangan di pendam sendiri loh ya kalo ada yang bikin perasaan kamu gak enak.." ucap Yasmin.

"Iyaa" jawab Naila yang masih murung.

_*_

Pada jam Istirahat Naila, Yasmin, dan Bima duduk di bangku taman dimana mereka selalu menghabiskan waktu bertiga seperti biasanya.

"Jadi kamu kenapa Nai?" Tanya Yasmin.

"Hiks.. hiks.. aku.. akuu.." Naila mencoba mengutarakan perasaannya sampai hampir menangis.

"Kenapa?" Tanya Bima dengan lembut.

"Huaa.. aku udah gak tahan lagi.. jadi tadi malam aku mutusin kak Jamie.. huaa.. tapi aku.. aku.. sebenernya gak mau putus sama kak Jamie.." Jelas Naila yang akhirnya menangis.

"Hahh kamu mutusin kak Jamie??!!" Ucap Bima dan Yasmin yang kaget bersamaan.

"Aku di terror.. aku gak tau siapa.. tapi ada SMS masuk ke HP aku dan ngancam-ngancam aku supaya aku mutusin kak Jamie.. dia seperti cctv.. selalu tau apa dan dimana aku bicara dengan kak Jamie.. aku takut.. aku tau bakal begini karena kak Jamie itu populer.. akhirnya aku sadar kalau aku sungguh gila mau nerima kak Jamie waktu itu.. hahh" lanjut Naila lagi.

"Jadi kamu maunya gimana sekarang?" Tanya Bima.

"Udah lah aku gak mau ngapa-ngapain kak Jamie lagi.. bantuin aku move on dong gaes.." jawab Naila.

"Bener nih gapapa?" Tanya Yasmin.

"Aku bakal gapapa asal kalian selalu sama-sama aku.. hehe" jawab Naila sambil menghapus air matanya.

"Uhh Nanai sayang.. iya kami gak bakal ninggalin kamu.. tenang aja deh.. iya kan Bim.." ucap Yasmin.

"Humm iya iya" jawab Bima sambil mengunyah roti yang sebelumnya sudah di beli nya di kantin.

"Huaa aku sayang kaliaan.." ucap Naila sambil memeluk Yasmin.

_*_

Beberapa bulan setelah itu sampai hari kenaikan kelas.

"Wah wahh.. lihat si ranking 1 dan juara umum kita.. kebesaran piala pak?" Ucap Naila yang menggoda Bima.

"Apaan sih kamu.." jawab Bima dengan agak malu. Dan Yasmin yang sepertinya semakin memahami kedua sahabatnya itu hanya tertawa kecil.

"Kamu ranking 1 dan juara umum Bim.. dan kamu ranking 2 nya Yas.. hahh.. aku ini bodoh sekali ya dibandingkan kalian." Ucap Naila sambil menepuk dahi nya.

"Hush.. Naila kamu ini ngomong apa sih.. kamu kan masuk 5 besar juga.." jawab Yasmin.

"Iya aku ranking 5 nya😔" gerutu Naila lagi.

(Plakk)
Bima menepuk dahi temannya yang biasanya berisik itu.

"Hoee pak jenius.. kamu kenapa lagi?" Ucap Naila kesal.

"Kamu itu jadi terlihat memang bodoh kalau menganggap dirimu bodoh begitu." Ucap Bima datar.

"Apaa?!" Jawab Naila denga wajah super kaget dan tidak terimanya.

"Nahh bagus.. kalau kamu gak terima di bilang bodoh ya jangan bilang dirimu sendiri bodoh." Lanjut Bima yang kemudian langsung masuk ke kelas untuk membereskan barang-barangnya untuk segera pulang.

"Dia.. dia jadi begitu bijak Mimin.. aku jadi merinding" ucap Naila dengan ekspresi aneh.

"Humm.." jawab Yasmin yang mengangkat kedua bahunya sambil tersenyum dengan rasa maklum.

Liburan semester pun di mulai. Naila lebih banyak menghabiskan waktu liburannya dengan Bima yang diisi dengan membeli buku di toko buku, membaca dan meminjam buku di perpustakaan dan sedikit jalan-jalan yang dirasa Naila kurang seru.

"Hahh aku tidak percaya ini.. baru kali ini liburan pun aku belajar terus begini.." gerutu Naila di dalam perpustakaan.

"Kamu tau ini perpustakaan kan.. kalau kamu terus berisik begitu kamu bisa di usir." Ucap Bima yang tidak melepas pandangannya dari buku yang ia baca.

"Ihh.. kenapa Yasmin harus liburan ke luar negeri sih.. harusnya kan aku bisa jalan-jalan sama anak manis itu sambil makan ice cream di taman." Lanjut Naila yang masih menggerutu.

"😒" bima hanya merespon dengan ekspresi datar.

Setelah Yasmin pulang dari Swiss, 2 hari setelah itu Yasmin, Naila, dan Bima menyempatkan waktu untuk jalan-jalan bertiga di hari terakhir liburan mereka.

"Mimin.. aku kangen kamu tau.. bosen banget liburan bareng tuan profesor ini.. belajar mulu.." gerutu Naila sambil memeluk Yasmin.

"Siapa juga yang suruh kamu ikut aku." Ucap Bima.

"Huhh dasar tuan jenius." Ejek Naila.

"Sepertinya semakin banyak saja ya nama panggilan untuk Bima dari kamu Nai.. haha" ucap Yasmin sambil melirik Bima.

"Anak ini memang bikin kesal saja." Ucap Bima sambil menunjuk Naila.

"Sudah sudah.. kita mau jalan-jalan kan.. jangan berantam dong." Ucap Yasmin membujuk dua sahabatnya itu.

Mereka bertiga menghabiskan waktu jalan-jalan sambil makan ice cream di taman, pergi nonton bioskop dan belanja beberapa pasang pakaian di mall.

"Hari ini aku senang banget loh.." ucap Naila.

"Humm iya aku juga.. sepertinya aku baru kali ini menghabiskan waktu liburan dengan sangat bebas begini." Lanjut Bima.

"Yee tuan profesor kayak kamu ya memang cocoknya ngurung diri di dalam buku.. mana sempat jalan-jalan begini." Ejek Naila.

"Naila.. kamu ini nakal ya.. terus saja mengejek Bima begitu." Ucap Yasmin sambil tertawa kecil.

"Menyebalkan." Ucap Bima yang tidak melirik Naila sedikit pun.

tHEyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang