"Naila.. ka.. kamu.. mau gak jadi pa.. pacar aku?" Kejadian yang terjadi pada Naila hari itu.
"Hahh.. pacar?? Aku jadi pacar kak Jamie? Serius? Tapi kenapa aku?" Naila sedikit merasa tidak yakin sebab orang yang memintanya menjadi seorang pacar adalah ketua OSIS di SMA mereka, Jamie cowok paling populer yang dikejar-kejar mayoritas cewek satu SMA itu.
"Humm.. karena kamu itu cewek yang asik di ajak bicara dan sifat kamu yang periang itu bikin nyaman tau.." Jamie mengutarakan pendapatnya.
"Tapi kak Jamie.. kalau di bandingkan aku bukannya cewek-cewek lain banyak yang lebih baik hehe.." Naila tertawa dengan agak canggung sambil menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
"Lalu gimana kalau aku nyamannya cuma sama kamu Naila.." jawab Jamie.
Saat itu Yasmin dan Bima sedang berjalan menuju vanding machine di sudut sekolah dan tidak sengaja melewati tempat Naila dan Jamie yang sedang bicara.
"Bim.. itu Naila yang dari tadi kita cariin" ucap Yasmin sambil menunjuk Naila.
"Ehh itu kan kak Jamie.. ya kan bim.. lagi apa mereka ya?" Lanjut Yasmin.
"Dari gerak-gerik dan ekspresi wajah sepertinya itu..." ucap Bima menebak.
"PERNYATAAN CINTA!!" Yasmin dan Bima serentak.
"Wahh Naila memang cewek yang keren sih ya" ucap Bima dengan lembut.
"Iya dia punya daya tarik tersendiri dengan sifat periangnya itu haha" sambung Yasmin.
"Kita tanyakan saja nanti apa yang terjadi.. sekarang biarkan saja dulu" lanjut Bima.
"Ahh ya kamu benar.. ayo kita lanjut beli minum bim.." jawab Yasmin.
"Humm Oke.." ucap Bima.
Bima cowok introvert yang hanya peduli pada pelajaran saat itu merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya.
"Hahh kenapa aku begini.. rasanya sesak melihat Naila dan kak Jamie tadi.. huhh nggak nggak.. nggak mungkin aku.." batin Bima yang membuatnya refleks menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Bim.. kamu kenapa? Gak enak badan?" Tanya Yasmin.
"Ahh nggak aku gapapa kok Yas hehe.." jawab Bima.
"Yakin.. muka kamu nampak merah loh" lanjut Yasmin.
"Hahh nggak kok.." bantah Bima.
"Humm.. iya loh.. iih hayoo kamu lagi mikir apa sampai muka kamu merah begitu hihi" canda Yasmin.
"Nggak ada kok.. mungkin karena harinya panas" jawab Bima sambil memalingkan wajahnya.
"Humm iya sih memang harinya panas.. aku mau minum yang bersoda deh.. kamu?" Yasmin mengalihkan pembicaraan yang dia tau sepertinya membuat Bima tidak nyaman.
"Ahh aku suka teh dingin." Jawab Bima.
"Oke hari ini aku teraktir kamu deh" ucap Yasmin sambil tersenyum.
"Ahh kamu gak perlu repot-repot Yas.." ucap Bima.
"Gapapa Bim.. Kita kan teman" jawab Yasmin.
"Aduh.. aku jadi gak enak nih.. kapan-kapan aku ganti deh.." ucap Bima.
"Ahh gak perlu kamu ganti loh haha" jawab Yasmin.
_*_
Saat Yasmin dan Bima kembali ke kelas di sana sudah ada Naila yang duduk tersenyum-senyum sendiri.
"Wahh ada apa nih Nai.. kok kamu senyum-senyum sendiri begitu.. hehe.." ucap Yasmin sambil menepuk pundak Naila.
"Ehh apa sih.. kamu bikin kaget aja.." jawab Naila sambil memalingkan wajahnya yang memerah.
"BTW tadi kami liat loh.. hehe" canda Bima.
"Apa.. liat apa kalian?" Naila mulai terlihat khawatir.
"Aduh Naila.. gak biasanya loh kamu bertingkah kayak begini.. jadi siapa nih yang nyatain perasaannya.. kamu? Atau kak Jamie?" Ucap Yasmin dengan setengah berbisik.
"Sstt jangan berisik.. kalau banyak yang tau kayaknya aku bakal dapat masalah besar." Ucap Naila yang benar-benar khawatir.
"Jadi.. tadi ituu.. kak Jamie nyatain perasaannya sama aku.. duhh kak Jamie.. kenapa aku sih.. kan gawat kalo dewi-dewi angkatan itu tau bisa habis aku di bully haahh" jelas Naila sambil membicarakan tentang beberapa gadis cantik seangkatan mereka yang rumornya juga anak-anak orang kaya, tidak mau bergaul dengan selain mereka dan di tambah lagi salah satu dari mereka tertarik pada kak Jamie.
"Kamu ini apa apaan sih.. dilihat bagaimanapun kamu itu jauh lebih baik dari mereka.. dewi angkatan apaan" gerutu Bima.
"Hahh serius kamu.." ucap Naila yang kaget mendengar kata-kata Bima itu.
"Eemm aku cuma berpendapat." Jawab Bima sambil mengalihkan pandangannya.
"Humm sepertinyaa.." Yasmin mulai menebak-nebak.
"Kamu kenapa lagi Yas.." tanya Naila.
"Ahh nggak kok gapapa hehe" jawab Yasmin.
"Kita kan teman.. jadi kamu bisa cerita apa aja sama kita Naila.. kan kamu yang bilang kita ini sahabat kan.. jangan khawatir kalo kamu punya rahasia bakal aman kok hehe" sambung Yasmin sambil sedikit menyindir Bima.
"Ehmm iya Nai.. BTW.. kak Jamie kamu terima gak?" Tanya Bima.
"Gimana aku bisa nolak kak Jamie yang begitu sempurnaa.." Jawab Naila dengan sumringah.
"Ahh kamu lebay deh.." canda Yasmin dan Bima yang hanya tersenyum.
_*_
Malam itu Bima sedang mengerjakan tugas sekolah di kamarnya.
"Ehh apa yang aku tulis ini.. harusnya kan bukan begini aduhh.." tugas malam itu adalah tugas mengarang. Bima terus mengulang-ulang karangannya yang dia rasa selalu berakhir aneh.
"Hahh kenapa aku gak bisa fokus sih.. apa apaan kata-kata yang lebay ini ahh" batin Bima sambil menepuk dahinya.
"Gimana aku bisa nolak kak Jamie yang begitu sempurnaa.." ntah kenapa kata-kata Naila itu terus berputar di pikiran Bima.
"Ahh kak Jamie ya.. memang tidak bisa dibandingkan dengan aku yang payah ini haha.." ucap Bima.
"Tunggu dulu.. apa yang barusan.. haa aku.. gak mungkin.. nggak.. aku gak boleh begini.. aduh apa apaan sih.. haahh.." gerutu Bima sendiri sambil mengacak-acak rambutnya dan meremas kertas karangan anehnya.
_*_
Holaa😄🖐
Setelah 5 bulan lamanya bejuang di medan perang dengan segudang ujian-ujian akhir SMA..
(paan sih lebay😑)
akhirnya A.M Lovers kembali ke dalam hobi favoritnya ini mwehehe😃Jangan lupa klik bintangnya dan komen support ya readers buat anak gadis yang pingin jadi penulis ini hehe.. mohon maaf juga kalo ceritanya masih banyak kekurangan😅
See you on next episode😙 And.....
"RAMADHAN MUBARAK.. SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENJALANKAN😊😊"
-A.M Lovers-
KAMU SEDANG MEMBACA
tHEy
Randomaku wanita yg beruntung dapat menikmati sebagian waktu hidupku bersama mereka. aku tak ingin membayangkan saat hidupku harus berjalan kembali tanpa mereka. mereka secerah mentari dan sesejuk embun pagi.