Di malam yang indah ini Rain di temani kakak kedua nya yang tak lain Revan, sekarang Revan dan Rain duduk di balkon apartemen nya. mereka melakukan kebiasaan mereka dulu menatap bulan yang indah sambil mengingat kenangan masa kecil mereka, sesekali Rain tertawa kecil mengingat kenangan nya dengan Revan sambil menatap lembut ke arah Revan.
Revan mengetahui bahwa ia sedang diperhatikan dan ia tau siapa yang menatapnya, siapa lagi kalau bukan Rain adik kesayangannya itu.
Ada perasaan bahagia dalam benaknya, siapa yang tidak bahagia saat dia di perhatikan oleh orang yang ia sayang? Begitu juga dengan Revan ia bahagia Rain tidak pernah berubah selama dua tahun ini ia tetap sama, menatap wajah tampan Revan terang terangan dan sesekali Revan salah tingkah karena di tatap Rain seperti itu.
"Aku ingin menginap di apartemen mu, boleh kan?" Tanya Revan seraya menatap Rain lembut.
"Tentu kak Re, pintu apartemen ku selalu terbuka untuk mu" Rain mengizinkan dan tersenyum lembut ke arah Revan.
"Oh.. bagaimana dengan pekerjaan mu?"tanya Rain basa basi.
"Baik-baik saja"
"Ku dengar kau sedang dekat dengan supermodel cantik kak Re, benarkah?
"Tidak, dia tidak lebih dari jalang...dan aku tidak suka"
"Sampai kapan kau tidak ingin membuka hatimu kepada wanita Rev?"
"Karena mereka tidak ada yang lebih baik darimu,kau tau tipe wanita yang kusukai seperti apa Lexa" ucap Revan dengan tenang namun didalam hati nya dia sedikit sakit hati karena orang yang dicintai nya menanyakan hubungan nya dengan wanita lain.
"Baiklah, jangan marah...aku hanya bertanya" ucap Rain merasa bersalah,ia tau kakaknya itu tidak suka membahas tentang hubungannya dengan wanita dan alasannya katanya tidak ada yang lebih dari Rain dan tipe wanitanya yaitu seperti Rain.
Revan hanya diam dia tidak membalas ucapan Rain,ia masih kecewa, kecewa karena dirinya tidak bisa menghilangkan perasaan yang dia miliki untuk adiknya sampai saat ini, ini tentu saja bukan salah Rain karena Rain tidak tahu apa yang Revan rasakan saat bersama nya. apa perasaan yang selama ini dia pendam untuk adiknya itu Rain tidak tau, jika Revan menyayangi Rain lebih dari seorang kakak pada adiknya.
"Maafkan aku.... Kak Re kumohon jangan marah...." Tiba-tiba saja Rain duduk di pangkuan kakak tersayang nya itu dan memeluknya erat.
Revan yang terkejut hanya diam terpaku, dia masih shock apa yang adiknya itu lakukan,apa Rain tidak tahu kalau saat ini jantungnya berdetak kencang? Revan diam mematung dan itu membuat Rain lebih mengeratkan pelukan dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Revan.
"Kak Revan.... jangan diam saja,aku minta maaf jika membuat mu sakit hati"
Aku memang sakit hati,tapi itu salah ku bukan salahmu, berhenti minta maaf dan ku mohon jangan membuat perasaan ini lebih besar dengan perlakuan mu itu yang selalu membuat ku jatuh hati lagi kepada mu,jika kita tidak akan pernah bersatu, Rain batin Revan,ia tidak berani mengungkapkan perasaan nya pada Rain karena itu hanya akan memperburuk keadaan.
"Kau tidak salah darling, berhenti minta maaf..."bisik Revan sambil mengelus rambut Rain dengan lembut.
"Apa kau sudah makan Lexa?Aku lapar, bagaimana kita makan dulu?" Lanjut Revan
"Aku belum makan,ya udah ayo makan, kamu mau makan apa?biar aku masakin" tawar Rain
"Tidak,aku tidak ingin kau kelelahan...ayo kita makan di luar, bersiaplah princess."
"Kalau begitu tunggu disini"
Setelah nya Rain berlari menuju kamar nya dan bersiap.
"Aku akan berusaha menghilangkan perasaan ini Lexa" ucap Revan lirih selepas Rain pergi.
Sepuluh menit mereka telah tiba di sebuah restoran yang tidak jauh dari apartemen Rain, jam segini untung saja masih ada restoran yang buka.
Mereka memesan dan setelah nya menuju kursi kosong dekat jendela, masih ada pelanggan yang makan di restoran itu tapi memang tinggal sedikit.
"Bagaimana dengan perusahaan yang akan kau bangun Rain? Kapan kau memulai nya?" Revan membuka percakapan dengan membahas tentang perusahaan Rain nanti
"Entahlah,rencana nanti setelah aku lulus,tapi ayah tidak mengizinkannya"
Pesanan mereka datang membuat mereka berhenti berbicara saat pelayan itu meletakkan pesanan mereka di meja, setelah pelayan itu pergi Revan berniat membicarakan topik lain yang tidak akan membuat adiknya itu terlalu memikirkan pekerjaan.
Revan membahas topik tentang kenangan mereka waktu kecil saat Rain yang selalu ada di bawah pengawasan Revan dan Raihan dulu.
Rain sesekali tertawa mengingat kenangan masa kecil nya yang sangat tidak bebas namun sangat berkesan, memang dulu Raihan dan Revan tidak pernah meninggalkan Rain sendiri bahkan saat Rain ingin ke toilet mereka tidak akan mengizinkan Rain pergi sendiri, mereka selalu memprioritaskan Rain dari kegiatan yang lain, dan sampai sekarang Rain tidak tahu apa alasan mereka selalu protektif terhadap nya, yang Rain tau mereka tidak ingin Rain kenapa-napa tapi itu bukan alasan yang tepat untuk membuat Rain berhenti terheran-heran dengan perlakuan kedua kakak nya.
Kedua kakak beradik itu saling tertawa dan bercanda gurau,saling bertukar candaan dan Revan juga banyak tersenyum membuat dia lebih tampan, jika ada yang melihat mereka, pasti orang itu mengira mereka adalah Sepasang kekasih yang sangat romantis dan serasi.
Tanpa mereka sadari ada seorang pria yang seumuran Rain yang memperhatikan mereka sejak tadi.
Sejam setelah nya mereka pulang ke apartemen Rain namun Revan tidak jadi menginap,alasannya tiba-tiba dia ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda. Tapi dari raut wajahnya Rain tau kakaknya itu berbohong.
⚛⚛⚛⚛⚛
Hay guys....
gimana sama chapter ini? Gaje yah? Kalau gitu aku hanya bisa minta maaf kalo ini ngebosenin,aku sudah berusaha dan menurutku ini lebih dari cukup.Hari ini aku mengalami hal yang menyakitkan karena itu aku nulis Chapter ini kayak sedih gitu,maaf yah karena mood aku yg gak bagus ceritanya juga kebawa sama suasana hati ku yang lagi retak, sekali lagi aku minta maaf.
Dan jangan lupa vote dan komentar juga guys😊
Dan yah hanya itu yang ingin aku katakan, sampai jumpa di chapter selanjutnya...bye💕
Salam sayang ❤
ZARA😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely (TAMAT)
RomanceCOMPLETED ✔️ "kerja keras bukanlah sesuatu yang harus di remehkan,dengan kerja keras kita akan mengetahui seberapa bergunanya hidup yang kita jalani"😊 ALEXANDRA RAINA ORLANDO "Dunia ini dan semua yang ada di dalamnya seperti mainan yang bisa di bel...