part 2

191 22 5
                                    

Happy reading.
.
.
.
.
.
Dug..dug...dug...
Suara gedoran pintu yang sangat kencang mengagetkan gadis cantik yang sedang merapihkan tempat tidur nya .

"Kakak,, bangun udah siang waktunya kita berangkat kaka. Yuhuuuu kaka ku yang paling cantik"teriakan maut dari sang adik menyambung gedoran pintu yang sangat keras tadi.

"Disaaaa!!!! Pelankan suaramu nak, ini masih pagi jangan teriak teriak" teriak sang mamah dari belakang , tepatnya sedang didapur.

"Ya ampun,,mamah juga teriak- teriak" balas Disaat dengan teriakan juga.

Tak berselang lama pintu kamar bercat coklat pudar tadi pun terbuka, menampilkan gadis cantik yang menggunakan pakaian sederhananya sambil membawa tongkat kecil, yang panjangnya sebatas pinggang.

"Ya ampun dek, kakak udah bangun dari tadi tau. Kakak kan slalu bangun pagi, nggak kaya kamu" ucap sang kakak sambil tangannya mencari cari sang adik.

Adiknya yang tau sang kakak mencari keberadaannya pun langsung menggapai tangan sang kakak.

"Hehehehe,,maaf kak. Soalnya kan hari ini hari pertama kakak kerja dicafe. Dan karna hari ini sekolahku libur aku pengen lihat kakak tampil dipanggung nanti" ucap sang adik semangat sambil menuntun kakaknya untuk melangkah ke dapur.

"Hmmmm... Ini pasti ibu masak makanan kesukaan kakak kan" tanya sang adik

"Iya dong,,kan biar kerjanya jadi semangat"

"Sini aku bantu mah"

"Nggak usah nak,kamu bantu kakak kamu duduk aja ya" sambil melanjutkan masaknya.

"Maaf ya bu, aku slalu ngrepotin ibu sama Disa. Andai aku bisa melihat, pasti aku bisa bantu ibu masak dan kerja yang lebih baik lagi." ucap sang kakak sambil menundukkan kepala sedih.

"Hey nak, siapa bilang kamu ngrepotin. Ibu bangga punya anak setegar kamu nak."jawab sang ibu.

"Iya bener tuh kak, aku nggak ngrasa direpotin kok. Ayo dong kak,masa pertama kerja mau sedih kayak gini" hibur sang adik.

"Hhhe,,,iya deeeh.. Nih kakak senyum "

"Ya udah yuk sarapan ,ini udah siap disantaaap"

Mereka makan dengan diselingi canda tawa dari sang adik.
Selang beberapa menit mereka selesai sarapan .

"Bu,aku pamit ya,.doain aku semoga betah jadi penyanyi cafe ya dan lancar terus kerjaannya " pamit sang kakak.

"Iya nak,,,ibu slalu mendoakan yang terbaik untukmu " jawab ibu sambil mengecup kening putrinya.

"Dedek juga pamit buat nemenin kakak ya bu".

"Iya,,ya udah sana . Hati hati ya dijalan, di angkot juga hati hati." pesan ibu perhatian.

"iya bu,, daaah bu".
.
.
.
.
"Duuuh dek,ini jam berapa sih. Kayaknya udah panas banget. Apa kita telat ya dek?" tanya sang kakak.

"Iya kak,,ini udah jam 9 lebih. Ini macet banget lagi. "

"Duuuh kakak jadi nggak enak,baru masuk kerja udah telat. Tapi  nanti kakak coba  jelasin deh, ke bos kakak."

"Jelasin? Emang kakak kenal?"

"Iya,kakak kenal. yang punya cafe cuma 2 tahun diatas kakak kok.
Waktu itu tanpa sengaja dia mau nabrak kakak. Sebagai tanda maaf nya dia nawarin manggung di cafe nya." Tutur sang kakak.

"Oooh" sambil menganggukkan kepalanya.

Beberapa menit kemudian mereka turun dihalte yang tak jauh dari cafe nya.

"Ayo kak, kita lari biar cepet . Bentar lagi kita sampe " Ucapnya sambil menyeret kakak nya.

Saat mereka sudah didepan pintu, tanpa disengaja dari dalam cafe ada yang membuka pintu.

Bruuuk

"Eeeh,,, ya ampun kakak. Maaf aku tadi nggak bisa nahan kakak. Ada yang sakit nggak?Ayo bangun kak" sambil membantu sang kaka untuk bangun.

"Iya dek,,nggak papa,,mungkin cuma siku kakak yang lecet dikit" balas sang kakak dengan nada lembutnya.

"Eh mas, kalo mau keluar hati hati dong. Tuh liat kakak saya jadi lecet. " omel adiknya

Sedangkan cowo yang tak sengaja tabrakan tadi hanya mengangkat sebelah alisnya ,acuh.

"Ih dasar nih cowo. Anda bukan patung kan ?"

"Hey Disa, kamu harus sopan dong.
Maaf ya mas ,adek saya memang begitu. Saya tidak papa kok. Sekali lagi saya minta maaf" sambil mengulurkan tangannya, namun tidak searah dengan keberadaan sang cowo.

Karna tidak ada respon sang gadis hanya tersenyum manis.Dan berucap "maaf mas, saya nggak bisa lihat masnya dimana, jadi saya mau jabat tangan aja salah arah ya" sambil terkekeh.

Sang cowo masih tetap diam acuh tak acuh. Selang beberapa lama dari arah cafe ...

"Hey Vin, masa lo mau pulang cuma gara gara kek.." belum sampai menyelesaikan pembicaraan nya Sandi terdiam karena menatap gadis sederhana dihadapannya.

"Eh, kamu baru dateng?"

"Hhhe,,iya San, aku baru dateng. Maaf ya,hari pertama kerja udah telat. Jadi nggak enak." ucap sang gadis sambil tersenyum canggung .

"Iya sante aja,. Yuk masuk.
Oh ya sebelumnya gue kenalin sahabat gue nih namanya Alvino Raka Pratama si kembaran Elsa biasa dipanggil Vino" mengambil tangan Vino.

"Dan,Vin. Ini namanya Elfiska Sarah Adisa. Dia biasa dipanggil Fiska. dia yang bakal manggung sama gue" mengenalkan fiska pada vino. Tapi vino hanya diam tak mau berjabat tangan.

"Nggak penting" jawab vino acuh.

Sandi hanya menghela nafas menghadapi sifat dingin sahabatnya .
Lalu Sandi mengajak mereka masuk cafe .
.
.
.
SORRY KALO MASIH BANYAK KESALAHAN.
JANGAN LUPA VOTE AND COMENT

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang