part 28

70 4 0
                                    

Happy reading.🤗🤗
Maaf banyak typo, kita saling belajar yah😊.
.
.
.
.
.
Setelah perdebatan yang cukup panjang akhirnya Vino mengalah dengan keinginan Fiska. Yaitu pergi kerumah ayahnya.

Setelah selesai sarapan mereka langsung pergi kerumah ayah Vino. Jika ditanya Fiska baju apa, tentu saja Fiska telah membawa bajunya kemarin malam saat ia diajak menginap.

Saat mereka sampai dirumah mewah milik Vino, mereka disambut langsung oleh sang ayah. Karena tadi Fiska menyuruhnya memberitahu pada sang ayah bahwa mereka akan berkunjung.

"Hay nak, akhirnya kalian datang juga. Hay, siapa namamu gadis Manis?" sambut ayah Vino dengan nada lembut.

"Hay juga om, namaku Elfiska om. Om bisa panggil Fiska" jawab Fiska dengan nada riang.

"Nama yang unik dan manis nak, seperti dirimu" ucap ayah Fiska sambil mengusap lembut rambut Fiska.

"Ehm" karena merasa terabaikan Vino sengaja berdehem.

"Apakah putraku cemburu karena kekasihnya mengobrol denganku?" tanya Ernand -ayah Vino- dengan nada gurauan.

"Nggak penting" jawab Vino cuek.

Mendengar nada yang tak sopan itu reflek Fiska mencubit lengan Vino, sampai Vino meringis kesakitan.

"Jangan bicaramu Al, beliau adalah ayahmu. Sungguh tak pantas kau berucap begitu" ucap Fiska memperingati.

"Sudah biasa juga El" jawab Vino Santai kaya di pantai.

"Al!" Fiska kembali menegur.

"Al?El? Apa itu panggilan sayang kalian ?" tanya Ernand karena bingung mendengar panggilan mereka yang berbeda.

"Ehh, iya om. Kami lebih nyaman menggunakan nama itu." ucap Fiska malu malu.

"Ooh, jadi Vino udah mau dipanggil Al lagi" gumam Ernand namun Fiska masih bisa mendengar.

"Lagi? Apa ada yang pernah memanggilnya dengan nama itu?" tanya Fiska penasaran, ya memang dulu ia dilarang keras memanggil Vino dengan panggilan Al. Tapi ia belum tau apa alasannya.

"Ehm. Panggilan itu dulu sering dipakai ibunya sebelum.."

"Cukup! Anda tak berhak untuk menjelaskan apapun pada kekasih saya" potong Vino sebelum Ernand menyelesaikan ucapannya.

Sekarang Fiska tau kenapa dulu Vino enggan dipanggil dengan panggilan Al. Ternyata alasannya adalah nama itu dulu adalah panggilan dari wanita yang membuatnya sakit hati.

"Al,aku sudah bilang jaga ucapanmu!
Om, maafin Al ya, dia memang agak keras kepala" ucap Fiska dengan nada tak enak pada Ernand.

"Tak apa nak, aku sudah terbiasa dengan itu." ucap Ernand dengan nada sandu.

Fiska bisa merasakan suara Ernand yang menyandu dan agak getir itu.

"Om, maaf kalo lancang. Apa aku boleh memeluk om" ucap Fiska pelan. Ia ingin mencoba menenangkan Ernand. Tak hanya itu, ia ingin merasakan pelukan hangat dari seorang ayah.

"Tentu nak" jawab Ernand lembut lalu memeluk tubuh mungil itu erat.

Saat di pelukan itu Fisik sengaja berbisik pada Ernand agar Vino tak mendengar.
"Aku janji om, aku bakal ngrubah pelan pelan sikap Al. Doakan kami semoga hubungan kami tak ada halangan apapun ya om. Aku nggak pernah berharap lebih untuk menjadi pendamping Al selamanya. Aku memang sangat mencintainya, tapi kami sangat berbeda om. Aku hanya ingin merubah Al menjadi sosok yang lebih baik dari ini. Agar kelak jika kita berpisah, ia bisa mendapatkan yang lebih baik pula. Om sabar ya, dia akan kembali"

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang