part 25

76 6 0
                                    

Happy reading💋
.
.
.
.
Sekarang Vino dan Fiska telah sampai dikampus Vino.Saat mereka baru saja keluar dari mobil langsung banyak bisikan bisikan yang didengar ditelinga Fiska.

Hey liat deh, itu Vino kan?

Iya itu Vino, tumben dia mau dateng ke acara kek gini.

Dia bawa siapa tuh? Pacarnya?

Hah??Pacar?? Wiiih pacarnya cantik ya.

Iya cantik ,lebih cantik dari Tika.

Tapi tunggu deh, apa cuma gue yang ngrasa kalo dia itu buta?

Kayaknya bener dia buta.

Yah cantik sih tapi buta. Nggak ada apa apanya sama Vino.

Itulah kira kira bisikan para mahasiswi dikampus ini. Diantara mereka banyak yang menghujani Fiska dengan cemoohan, tapi banyak juga yang kagum. Dengan keterbatasan gadis itu bisa ngalahin Tika yang sempurna untuk ngrebut hati Vino .

Vino merangkul Pinggang Fiska lalu berbisik.
"Lo nggak usah perduliin bacot nggak berguna mereka. Lo lebih hebat dari mereka"

Mendengar itu Fiska tersenyum.Sedangkan para mahasiswi berteriak tak menyangka Vino merangkul pinggang gadis buta itu possesive.

Mereka bisa melihat dari tatapan Vino ke gadis buta itu. Tatapan penuh kelembutan, kasihsayang dan ketelususan yang mendalam.

"Hay Fiska, lo cantik banget hari ini" Sandi tiba tiba datang ketika mereka baru sampai keaula tempat diadakannya pesta. Ya sekarang adalah HUT kampus Vino.

"Eh, hay Sandi. Makasih pujiannya" Fiska membalas dengan ramah.

"Awalnya sih gue pengin ngajakin lo. Tapi sikutukupret ini ngancem gue" ucap Sandi sambil melirik sinis kearah Vino. Tapi Vino santai saja dengan lirikan itu .

"Hay Vino sayaaaang" seru seorang gadis dengan memeluk Vino dengan tiba tiba. Akibat pelukan itu juga tangan Vino yang bertengger manis di pinggang Fiska terlepas.

"Lepas" ucap Vino dingin kearah gadis yang dengan lancang memeluknya.

"Iiih apaan sih kamu Vin.Sama pacar sendiri masa dingin gitu sih" rengek gadis tersebut.

"Lepas Cantika" Vino yang mulai jengah membentak Tika dan mendorong bahu gadis tersebut hingga pelukannya terlepas.

Fiska yang daritadi mendengar itu bingung. Siapa gadis yang memanggil Vino dengan panggilan sayang itu? Apa gadis itu kekasih Vino? Memikirkan saja membuat hati Fiska terasa tercubit.

Saat sedang memikirkan itu tiba tiba ada yang merangkul pinggangnya erat, terasa lebih possesive .

"Nggak usah dipikir, dia bukan pacar gue" bisik Vino yang tadi sempat melihat kening Fiska yang agak berkerut seperti memikirkan sesuatu.

"Ck. Vin,kamu bisa ajakin aku buat jadi pasangan kamu keacara ini. Bukan malah gadis miskin dan buta ini"sinis Tika saat menyadari kalau Vino kesini bersama Fiska.

"Jaga ucapan lo jalang!!" bentak Sandi yang tak terima kalau Fiska direndahkan begitu.

"Apaan sih lo ikut ikut aja. Emang benerkan, dia cuma gadis miskin yang nggak bakal pantes sama Vino yang kaya. Udah miskin buta lagi, malu maluin yang bawa" sinis Tika.

"Jaga ucapan lo Tika. Jangan sekalipun lo ngejelekin El dihadapan gue" ucap Vino dengan nada rendah tapi penuh amarah.

Fiska yang mendengar itu mengusap lenangan Vino. Ia memang sakit hati dengan kata mata gadis itu, tapi ia harus tetap sabar.

"Heh gadis buta!! Jadi orang itu ngaca!! Lo nggak cocok sama sekali sama Vino tau nggak!! Vino itu kek pangeran, lah elo??itik kecemplung got. Buat jalan aja perlu bantuan. Gadis nggak berguna" bukannya mendengar ancaman Vino Tika malah meneruskan ejekannya terhadap Fiska.

"JAGA UCAPAN LO JALANG!!!!!!" Vino dan Sandi reflek membentak Tika setelah mereka mendengar ejekan yang sangat menyakiti hati gadis yang mereka sayang. Bahkan Fiska sudah meneteskan air matanya.

"Jaga ucapan lo Tika! Dia lebih hebat dari pada lo, disaat lo ngemis cinta sama Vino lo slalu ditolak . Sedangkan Fiska diantara keterbatasannya itu dia bisa menangin hati Vino ." ucap Sandi dengan nada penuh amarah.

"Vino cinta gadis buta? Siapa tau Vino cuma merasa kasian sama dia. Karena gadis itu terlihat menyedihkan" sinis Tika tak mau kalah.Tak hanya itu ia bahkan menumpahkan jusnya kedress yang dikenakan Fiska.

"Jaga bacot lo jalang!! Bahkan tanpa lo tau lo lebih menyedihkan dari El. Lo menyedihkan karena lo itu pengemis, lo slalu ngemis cinta sama gue seolah lo itu gadis yang nggak laku sama sekali" Vino tak bisa menahan amarah nya atas ucapan Tika.

Setelah mengatakan itu Vino beranjak pergi dari tempat itu, sebelum kesabarannya benar benar habis.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Setelah membersihkan tumpahan jus itu,Vino membawa Fiska ke taman kampus ini. sekarang ia sedang memeluk gadis itu agar tangisan nya mereda.

Ia mengusap lembut rambut Fiska,sesekali bahkan ia mengecup puncak kepala Fiska.

"Udah ya El, lo tenangin diri lo. Gue bakal slalu disamping lo. Jangan pernah lo terpengaruh sama ucapan dia. Dia sama sekali nggak mikir sama apa yang dia ucapin" Vino berkata lembut agar Fiska tenang.

"Dia bener Vin. Kita nggak sederajat, kita sangat berbeda, kamu sempurna Al. Sedangkan aku? Buat jalan aja aku butuh bantuan. Aku cuma gadis buta yang bisanya ngrepotin" seru Fiska dengan suara sandu.

Vino melepaskan pelukannya. Ia menangkup kedua pipi gadis itu.

Cup

Vino mencium kening Fiska

Cup cup

Vino mengecup kedua mata Fiska.

Cup

Vino mengecup hidung mungil Fiska.

Cup

Ia mengecup pipi Fiska yang hampir mengenai bibir gadis itu.

"Elfiska Sarah Adisa, ini mungkin nggak ada kesan romantis sama sekali. Bahkan terdengar agak kaku kalo aku yang ngucapin. El, aku jatuh cinta sama kamu, aku pengin slalu jadi orang yang bisa nguatin kamu disaat kamu lagi terjatuh, aku pengin Jedi sandaran kamu saat kamu dalam keadaan rapuh, aku pengin jadi mata buat kamu. El, apa kamu mau menerima lelaki penuh kekurangan ini?" ucap Vino lembut sambil menggenggam tangan Fiska.

"Tapi Al, kamu tau aku gadis yang.." ucap Fiska shok.

"Aku cuma butuh jawaban 'nya' dari kamu El"

Mendengar itu Fiska bimbang. Ia juga sangat mencintai Vino, namun ia ragu. Karena keterbatasan nya sangat tak cocok disandingkan dengan ke sempurna yang ada dalam diri lelaki ini .

"El, kamu jangan pernah berfikir kamu nggak cocok sama aku. Kita harus saling melengkapi, saling mendukung, saling menyemangati. Sepasang kekasih harus bisa melengkapi kekurangan dari pasangannya"

Dan Fiska akhirnya menjawab Fiska dengan senyum dan anggukan.

"Iya Al, aku mau" jawab Fiska dengan nada sandu.

"Terimakasih El" refleks Vino memeluk Fiska.

"Karena kita nggak bisa nikmatin acara ini, kita cari tempat buat ngrayain hari kita ini" ucap Vino sambil beranjak pergi dari kampus ini.

"Kita mau kemana Al?" tanya Fiska penasaran.

"Udah ikutin aku aja" ucap Vino sambil tetap menggenggam tangan Fiska.
.
.
.
.
Sorry kalo nggak ada fell-nya samsek🙏

Vote and coment 🤗🤗🤗

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang