part 34

81 6 0
                                    

Happy reading:)
.
.
.
.

Sudah lima hari berlalu Fiska dirawat diICU, keadaannya semakin memburuk.Sangat kebetulan tidak ada ginjal yang cocok dengan Fiska.

Sedangkan Vino sangat sulit dihubungi, bahkan Vino tak pernah masuk kuliah.

Hari ini Sandi berencana menemui Vino dirumahnya. Vino harus tau bagaimana keadaan Fiska saat ini.

Sandi tau,mereka sebenarnya masih saling mencintai. Hanya, mungkin ada satu alasan yang membuat Vino sengaja melukai hati Fiska.

Ting Tong

Sandi membunyikan bel rumah Vino.Tak menunggu waktu lama pintu pun terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya.

"Eh Den Sandi, cari Den Vino ya ?"

"Iya bi, Vino nya ada dirumah?" tanya Sandi dengan ramah.

"Ada den, Den Vino dikamarnya. Udah beberapa hari ini Den Vino nggak keluar kamar. Ayok Den masuk, langsung aja samperin kekamarnya ya" ART dirumah Vino mempersilahkan Sandi masuk.

Sandi langsung melangkahkan kakinya kekamar Vino yang berada dilantai atas.

Tok tok

"Vin, gue Sandi. Gue pengin ngomong sama lo."

Setelah itu pintu terbuka memperlihatkan cowo jangkung yang memiliki muka lusuh.Wajahnya terlihat kurang tidur dan banyak pikiran.

"Apa?" tanya Vino dengan nada dingin.

"Vin, gue udah bilang Fiska sakit"

"Lalu?"

"Lo nggak usah sok nggak peduli Vin. Fiska ko--"

"Gue emang nggak peduli" potong Vino dengan suara dinginnya.

"Tapi Vin,"

"Udah gue bilang gue nggak peduli!! Lo budek?" jawab Vino tajam.

Vino membalikan badan hendak menutup kembali pintu kamarnya sebelum Sandi berkata.

"Fiska koma"

Dua kata yang terucap dari bibir Sandi membuat Vino membeku ditempat. Jantung nya berdebar sangat kencang, kenapa bisa.

"Fiska sakit Vin. Ginjal dia nggak berfungsi gara-gara tabrakan di pameran musik waktu lo ninggalin dia. Dia udah mulai cuci darah beberapa minggu ini. Tapi minggu-minggu ini ia enggan cuci darah, karena lo Vino. Dia mau sembuh karena dia nggak mau lo sendiri. Dia semangat ngejalanin cuci darah karena dia pengin sembuh biar lo nggak sedih kalo dia bakal gini. Tapi lo yang matahin semangat itu Vino!!! KARENA LO!!! Kalo emang lo udah nggak perduli gue cabut " setelah menjelaskan itu Sandi melenggang pergi meninggalkan Vino yang masih membatu di pintu kamarnya.

🍁🍁🍁

Vino termenung dikamarnya. Ia khawatir dengan keadaan Fiska, tapi egonya memerintahkan agar ia jangan perduli pada keluarga itu.

Ayah Fiska yang telah merebut mamahnya. Ayah Fiska yang telah menghancurkan keluarganya dengan berselingkuh dengan mamahnya.

Kriing kriing

Hp Vino bergetar membuat ia tersadar dari ketermenungannya. Saat ia melihat nama Sandi yang terdapat pada layar Hp ia menolak panggilan itu.

Beberapa kali Hp nya tetap berbunyi. Tapi Vino enggan untuk mengangkat.

Ting

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang