Happy reading guys😚
.
.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
.
.Dan disinilah Vino, dikamar apartemen nya dengan ditemani pelukan dari seorang gadis. Siapa lagi kalo bukan Elfiska .
Setelah pergi dari rumah sang ayah ia melajukan mobilnya kerumah Fiska. Ia meminta agar Fiska bisa menemaninya semalam ini saja.
Awalnya Farah tak mengizinkan, namun Vino menceritakan apa yang telah terjadi membuat Farah iba. Vino juga meyakinkan ia hanya butuh teman dan soal tidur mereka bisa pisah kamar.
Dikamar yang maskulin ini, Vino menceritakan seluruh masa lalunya. Menceritakan kegundahan hatinya.Bahkan ketika bercerita Vino tak segan mengeluarkan air matanya dihadapan kekasihnya ini.
Sedangkan Fiska mencoba menjadi pendengar yang baik. Dengan erat ia memeluk Vino,seakan dengan pelukan ini ia menyalurkan kekuatan, menyalurkan kasih sayang dan kehangatan.Sesekali ia juga mengusap pelipis Vino untuk menenangkan pikirannya.
"Sudah lh Al, kamu harus belajar ikhlas menerima masalalu mu itu. Kamu nggak boleh benci sama ayah kamu sendiri karena masalah itu" ucap Fiska penuh kelembutan.
"Tapi El, dia itu istrinya. Kenapa istrinya pergi ia hanya diam tak mencoba mencegah. Dan aku nggak benci ayahku, aku hanya ingin diberi kasih sayang El. Ia slalu memikirkan pekerjaan nya dari aku masih kecil. Disaat kecil harapan seorang anak hanya mendapatkan kasih sayang bukan uang yang melimpah"
Fiska mengusap rambut Vino.
"Semua itu dilakukan ayahmu agar kamu bahagia Al. Biar kamu nggak merasakan susah. Ya walaupun caranya salah tapi kamu nggak boleh menghakimi dia begitu"Vino hanya menghela nafas.
"Ya udah, kita besok berkunjung kerumah ayahmu ya. Perbaiki hubungan mu pelan pelan Al. Menerima masalalu memang buruk, kaca yang hancur memang tak bisa dikembalikan ke semula lagi. Tapi, bukan berarti kita tak bisa mengganti kaca itu kan? Kita ganti kaca yang baru, kaca lama yang retak kita simpan buat pelajaran kedepan. Kamu mau berteman dengan masalalu kan Al?"
"Udah malem El. Ayo, kamu aku anter kekamar sebelah. Kamu malam ini tidur disana." ajak Al mengalihkan pembicaraan.
Fiska menghembuskan nafas.
"Aku pulang ""Nggak El"
"Aku pulang "
"Udah malem El"
"Aku mau pulang Al"
"Yaudah, kamu mau apa? Tapi jangan pulang " Vino coba mengalah. Ia tak ingin Fiska pulang ditengah malam begini.
"Bener nih??"
"Hmmm"
"Nggak mau ah, nggak ikhlas"
"Ikhlas sayang, mau apa?" Jawab Vino lembut yang membuat Fiska yang awalnya cemberut jadi senyum senyum salting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Teen FictionElfiska Sarah Adisa, gadis buta dan ceria yang hidup sederhana bersama ibu dan adiknya . Dia gadis yang sangat mencintai musik Setiap harinya ia bekerja sebagai seorang penyanyi cafe . . . . Alvino Raka Pratama, Cowo dengan sikap dingin dan anti mu...