part 20

91 10 0
                                    

Happy reading guys😊
.
.
.
.
Saat ini Vino sedang duduk sendiri dikantin kampusnya. Pikirannya slalu terarah pada kejadian hari kemarin.

Ya,kemarin ia melihat Fiska dan Sandi yang berduet dan dilanjutkan aksi pengungkapan rasa cinta Sandi pada Fiska. Ia juga melihat saat Fiska memeluk Sandi sambil membisikan kalimat dan berakhir Sandi membalas pelukan itu.

Kalau bukan diterima mana mungkin reaksi Sandi begitu bukan?

Untuk kesekian kalinya ia menghela nafas berat, ia mengusap wajah frustasi.

Lagian mereka baru pacaran.Gue bakal tetep perjuangin lo El. Gue tunggu putusnya hubungan lo sama Sandi.
Batin Vino menyemangati dirinya sendiri.Ia ingin egois saat ini.

Ia sudah terlanjur nyaman dengan sifat Fiska yang selalu menenangkan hatinya.Jadi ia tak perduli kalau Fiska kekasih sahabatnya. Toh dia menunggu bukan merebut. Nggak salahkan?

"Woooy!!! Kesambet arwah Elsa baru tau rasa lo, jadi gunung es lagi" seruan Sandi dari balik punggungnya yang mampu membuat Vino terkejut.

"Bacot" ucap Vino sebal karena Sandi mengagetkannya dan ia juga sebal jika mengingat kejadian hari lalu.

"ya elah sante bro. Itu muka kenapa kusut gitu lagi siiih. Pagi ini nggak sempet nyetrika???atau mati listrik ??atau listrik rumah lo dicabut gegara nggak bisa bayar??tapi nggak mungkin seca.."

"Bacot lo kaya emak emak komplek " seruan Vino karena ia sangat sebal jika Sandi mulai banyak bicara seperti tadi.

"Kamu galak banget Pin" ucap Sandi dengan wajah dan suara yang dibuat sesedih mungkin .

"Jijik" Vino bergidik melihat wajah Sandi.

"Lo kenapa sih Vin? Kaya cewe pms aja"

"Gara gara lo" jawab Vino datar.

"Hah??Gue???Kok gue sih, ini dari kemaren kita baru ketemu Vin. Apa lo rindu sama gue karna kemarin kita nggak ketemu lo jadi ngambek sama gue?" Sandi berbicara nglantur.

"Kangen lo? Jijik!!!mati aja sana"

"Yaaah bener ni bocah lagi pms" gumam Sandi namun masih bisa didengar oleh Vino.

"Selamat lo bisa dapetin dia, tapi inget! Gue bakal nunggu putus kalian!!" ucap Vino tiba tiba yang membuat Sandi bingung .

"Selamat buat apaan?? Dapetin siapa sih?? Lo ngomong yang jelas dong Vin. Jangan gaje ." jawab Sandi yang bingung dengan ucapan Vino.

"Nggak usah sok polos lo. Gue kemaren liat lo nembak dia"

"Eeh nembak siapa?? Gue bukan penjahat Vin!!gue nggak mungkin melakukan tindakan kriminal kek gituan. Ngaco lo!!!!" Sandi tersinggung dengan ucapan Vino.

"Otak Udang!! Gue kemaren liat lo sama Fiska kepameran.Lo duet sama dia didepan banyak penonton. Dan setelah itu lo ngungkapin perasaan lo. Dan lo diterima tapi Fiska jawabnya dengan bisikan. Tapi San!!lo harus inget. Gue bakal nunggu Fiska" ucap Vino dalam penuh ancaman.

Sandi berpikir beberapa detik sebelum ia tertawa terbahak bahak karena mendengar kalimat Vino.Sontak pengunjung kantin langsung melihatnya dengan tanda tanya besar. Kenapa Sandi tertawa begitu keras seperti itu?apa Vino melakukan Stand up comedy??emang gunung es bisa ngelucu?? Mungkin itu yang ada dipikiran pengunjung kantin.

"oooh itu" setelah tawanya mereda, Sandi menatap Vino serius.

"Lo salah paham Vin. Kemaren itu Fiska nggak jawab gitu.

Flashback on

Fiska memeluk Sandi lalu berbisik.

"San, aku terima perasaan kamu"

"yang bener Fis?"tanya Sandi antusias. Karena ia tak menyangka kalau Fiska menerima perasaannya. Padahal ia kira Fiska Jatuh hati pada sahabatnya.

"Ya aku terima perasaan sayang kamu. Tapi, aku terima rasa sayang itu sebagai sayang seorang adik ke kakak nya San. Aku udah anggep kamu itu kakakku. Kamu pelindung ku, ya memang kamu slalu ada untuk menjadi tongkat per diri ku. Tapi sungguh aku menganggap mu hanya seorang kakak." lanjut Fiska menjelaskan apa maksud dari penerimaan perasaan.

Sandi mencoba menenangkan hatinya yang terasa sakit. Kedekatan nya selama ini hanya dianggap kakak adik.

"Dan harus kamu tau San. Kakak bagiku adalah lelaki terpenting,.ia membuatku kuat,dan slalu ada jika aku sedang tersakiti. Kita tak akan bisa berpisah San. kamu tau bukan? Aku sudah jatuh pada dia. Walaupun tak bisa melihatnya aku merasakan kenyamanan darinya. Ia tak pernah menjauhi ku karna kekurangan ku ini. Ia orang yang mampu membuatku bertahan hingga saat ini"
Lanjut Fiska mencoba menenangkan Sandi.

Sandi tersenyum mendengar itu.Ia tau siapa lelaki yang dimaksud Fiska.
Siapa lagi kalau bukan sahabatnya itu.

Sandi mengeratkan pelukannya dan berbisik.
"Tak apa Fis, slalu dekat sama lo buat gue bahagia. liat senyum tulus lo juga buat gue ikut bahagia. Tetaplah bahagia sama orang yang lo sayangi, kalo lo terluka, berbaliklah dan minta supaya gue sembuhin.Gue bakal langssung sembuhin luka luka itu Fis.
Love you my little girl. Jadilah adik manis bagiku" jawab Sandi sambil mempererat pelukannya.

Flashback off
.
.
.
.
.
Kalo suka vote.
Kalo nggak suka aku ucapin makasih udah mau baca😊😊😊

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang