"Aku menunggu." ucapku membuat Chan yg sedang menunduk itu kini menatap kearahku.
"Menunggu apa?"
"Penjelasanmu, kenapa kau membuatku harus bertemu dengan istri dan anakmu? Kau mengatakan padaku tidak akan membuat kehadiranku sampai diketahui oranglain."
Chan mengusap wajahnya kasar, dia bahkan menghela nafas seperti orang yg sangat kelelahan dan frustasi.
"Aku tidak berniat mempertemukanmu dengan mereka, aku hanya menjemput Christina dari sekolah dan menyelesaikan pekerjaanku disini karena Jiho sedang ada urusan tapi aku tidak tahu dia akan datang kesini."
"Lalu bagaimana?" tanyaku bingung, aku benar-benar tidak nyaman dan merasa gelisah.
"Aku akan berusaha melindungimu." ucapnya pelan.
"Tentu saja kau harus melakukannya! Kenapa aku harus berada di situasi seperti ini? Aku hanya mengandung anakmu dan pergi bukan? Jangan membuatku berada dalam masalah!"
Chan yg duduk di sofa didepanku kini menghampiriku dan duduk disampingku, dia menatapku dan tangannya mengelus perutku.
Aku selalu merasa canggung ketika dia melakukan ini, aku hanya surrogate mother dan seharusnya dia bersikap biasa saja. Ini terlihat seperti suami yg sedang memperhatikan istrinya yg tengah mengandung.
"Sejak aku menikah aku sangat menantikan kehadiran seorang anak, Christina lahir dan aku sangat menyayanginya namun ada hal yg membuatku kadang merasa takut saat berhadapan dengannya. Anak perempuan yg cantik itu membuatku takut."
Aku mengernyit, lagi lagi dia mengatakan hal yg cukup aneh. Anaknya sangat cantik dan lucu aku tidak mengerti kenapa dia takut pada Christina. Dan aku merasa harus tahu alasannya.
"Kenapa?" tanyaku dan dia tersenyum tipis dengan tangan yg tetap mengelus perutku.
"Cepat atau lambat dia akan meninggalkanku, Christina akan pergi, dia akan pergi ke jalan yg seharusnya dia lalui sejak dulu. Bukan denganku dan aku takut akan hal itu. Aku menyayanginya bahkan saat dia masih berada didalam kandungan seperti ini."
"Pergi? Maksudmu—"
"Dia akan bertemu Ayah kandungnya, dia pasti akan bertemu dengannya, Ayahnya tidak akan membiarkan Christina hidup bersamaku selamanya. Aku akan kehilangannya, aku tahu itu sejak awal dan aku selalu ketakutan. Itulah kenapa aku ingin seorang anak laki-laki, dia akan menjadi penerusku, pewarisku dan dia tidak akan meninggalkanku karena aku Ayah kandungnya."
Aku menatapnya tidak percaya, Christina bukan anak kandungnya? Lalu kenapa dia menikahi Jiho? Jiho tidak mencintainya dan bahkan Christina bukan anaknya juga. Apa yg ada didalam pikirannya? Apa yg terjadi padanya?
"C-Chan..."
"Akhirnya aku memberitahumu alasan kenapa aku melakukan ini semua dan kenapa aku tidak ingin memiliki anak perempuan."
"Tapi, tapi kenapa kau menikahinya jika semuanya tidak berjalan seperti apa yg kau inginkan?"
"Karena aku mencintainya, aku merasa yakin bisa membuatnya jatuh cinta padaku juga tapi tidak semudah yg kubayangkan. Segalanya menjadi lebih rumit."
Aku memegang tangan Chan diperutku dan menatap tangannya yg kugenggam, aku merasa sesak saat mendengar apa yg dia katakan. Aku tidak mengerti kenapa aku seperti ini.
"Aku akan tetap mempertahankan Jiho dan Christina sebisa mungkin."
"Jika mereka tetap pergi, apa yg akan kau lakukan?"