Ini semua salah, aku tahu apa yg kulakukan sejak awal adalah kesalahan tapi kenapa aku tidak ingin berhenti? Bahkan saat aku tahu jika saat ini keadaanku tidak baik-baik saja. Keluargaku dipanti asuhan mungkin telah berpikiran macam-macam tentangku. Tetapi mengingat hal apa yg sudah terjadi bukankah aku memang terlihat seperti gadis murahan yg tidak memiliki harga diri? Ya, aku memang melakukannya karena uang.
Kurasa semua cacian yg ditujukan padaku memang benar, kalaupun aku membela diriku tapi saat seluruh dunia melihat keadaanku saat ini bukankah membela diri sama saja dengan mempermalukan diriku sendiri? Gadis murahan yg merebut suami orang hanya demi uang. Memang kata-kata itu terdengar sangat pas untukku saat ini walaupun aku melakukannya karena aku jatuh hati padanya. Oranglain tidak akan peduli.
"Belum tidur?"
Aku menatap kearah pintu kamar yg terbuka dan Chan ada disana, aku duduk saat melihatnya berjalan kearahku. Aku memang sudah berbaring hanya saja aku tidak bisa memejamkan mataku. Apa yg terjadi akhir-akhir ini membuatku sulit untuk tidur dengan nyenyak.
Chan duduk disampingku, "Kenapa tidak tidur? Apa.. Masih sakit?"
Aku membulatkan mataku saat mendengar pertanyaan dari Chan, kenapa dia harus menanyakan hal itu? Apa tidak bisa dia lupakan saja? Aku sangat malu!
"A-Ah.. Itu.. Bukan karena itu."
"Lalu? Kau tidak menyesal kan? Bukankah kita sudah sepakat? Aku tidak memaksamu bukan?"
"Tidak.. Chan—"
"Tolong jangan katakan hal yg tidak ingin kudengar! Aku sudah memutuskan untuk menjatuhkan harga diriku dengan memohon padamu, jadi—"
"Chan! Kenapa kau membahas itu? Sudahlah, aku tidak apa-apa. Apa yg kau khawatirkan? Aku baik-baik saja. Aku.. Aku hanya malu."
Aku terdiam dan menunduk setelah mengatakan itu, aku mendengar Chan terkekeh dan aku merasa dia sedang mendekat kearahku. Sampai akhirnya aku merasakan Chan menarik tanganku lalu mengangkat wajahku, dia menangkup pipiku dan tersenyum.
"Kau malu?"
"Te-Tentu saja." aku mencoba untuk menunduk lagi tapi tangan Chan menahan pipiku dan sesekali dia mencubitnya.
"Kau menggemaskan. Baru kali ini aku jatuh pada seorang gadis kecil yg polos sepertimu, tetapi ini menyenangkan."
"Menyenangkan? Apa maksudmu?"
"Maksudku, aku biasanya memiliki hubungan dengan gadis yg sudah cukup dewasa dan berpengalaman. Tapi kali ini aku.. Kau.. Aku yg mengendalikan semua sepenuhnya."
Aku melepaskan tangan Chan di pipiku, "Hentikan! Kenapa kau terus membahasnya?!" aku membalikan tubuhku dan membelakangi Chan.
"Hehe maafkan aku. Baiklah, aku akan berhenti."
"Tapi, apa kau pernah melakukannya dengan Jiho?" entah kenapa aku malah penasaran dengan ini.
"Tentu saja."
Aku menghadap kearah Chan dan menatapnya tidak percaya, aku tidak melihat tanda-tanda dia sedang bercanda atas pertanyaanku. Dia bahkan terlihat cukup murung sekarang.
"Benarkah?"
"Ya, maaf."
"Bagaimana bisa? Bukankah dia tidak mencintaimu? Lalu kenapa..?"