Retak 6

2.7K 137 0
                                    

"Kenapa mencintaimu itu sangat menyakitkan?"

_Ali angkasa fernando_

Seorang laki laki yang masih mudah sedang berusaha membangunkan gadis kecil yang masih nyaman mergulung di dalam selimut tebal yang menutupi tubuhnya dari dinginya pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang laki laki yang masih mudah sedang berusaha membangunkan gadis kecil yang masih nyaman mergulung di dalam selimut tebal yang menutupi tubuhnya dari dinginya pagi hari. Pria itu yang tak lain ali terus menghela napas panjang secara sejak tadi dia membangunkan tapi gadis itu masih tetap enggan membuka kedua matanya.

Ririn meracau tak jelas ketika tangan ali mengelitiki telapak kakinya dan membuat bola mata itu membuka dengan indahnya bak bunga yang sedang mekar.ali tersenyum ketika melihat sang putri sudah membuka kedua mata indah itu.

"Ihhh, papa" racau riris dan dengan mata yang masih terkantuk kantuk dia bangun dan bersandar di sandaran kasur.

"Ayo bagun,masa udah gede ngini masih malas" ali menarik kedua tangan ririn dan mengambil alih tubuhnya untuk ali pangku. "Ini udah setengah enam loh,rin" lanjut ali.

Ririn diam tanpa minat untuk berbicara,dengan nyaman-nya dia sandarkan kepala ke pundak ali. Ali tersenyum melihat betapa mengemaskan putri semata watayang-nya itu. Menoel hidung dan pipi ririn itu yang dilakukan ali agar ririn berngegas bangun.betul ririn membuka matanya lagi dan melihat ke arah ali dan disambut senyum hangat oleh sang papa.

"Ih,,, papa," ririn memukul pundak ali dengan kedua tangan ya. Ali mengaduh,pura pura sakit padahal pukulan ririn tak menimbulkan rasa sakit malah geli.

"Aw,,," jerit ali membuat ririn menghentikan pukulan yang dia layangkan bertubi-tubi ke tubuh ali. Ali yang melihat ririn menghentikan pukulan yang bertubi-tubi itu pun lantas menoleh dan mendapati ririn menatapnya dengan muka melas. Lucu sekali ririn bisa di jailin ali ayahnya sendiri.

"Sakit?" ririn bertanya khawatir. "maaf-pin ririn pa, ririn kekencengan-nya mukulnya" ririn beralih menatap kedua tangan-nya nanar dan beralih melihat wajah ali.wajah lugunya membuat ali gemas selalu.

ali tersenyum dan mengelus pucuk kepala ririn.inilah pagi hari yang selalu terjadi di kediaman Fernando hal hal lucu yang selalu timbul oleh ulah dua orang berbeda usia itu.

"Gak sakit ko," ali berkata " cuman mau jailin ririn aja" lanjut ali sambil mengangkat tubuh ririn tinggi-tinggi, hal itu sontak membuat sang empunya tertawa, tawa yang khas dari ririn mengundang pasangan mata melihat ke arah kamar yang pintunya sedikit terbuka.

🍃🍃🍃

Selesai memandikan ririn dan merias ali membawa keluar kamar, disitu para orang orang yang dirumah sedang menyiapkan sajian untuk ririn dan ali. Ali mendudukkan ririn di samping kursinya dan memanggil pelayan untuk mengambil segelas susu coklat kesukaan ririn.

RETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang