retak 9

2.2K 125 2
                                    

"Satu hal yang bisa membuat kamu bahagia,jauhi yang membuat kamu tertekan dan menderita"

-ali angkasa Fernando-

Ali sangat khawatir dengan keadaan putrinya.ini pertama kali juga ririn sakit,dari dulu ririn tak pernah sakit separa ini.Makanya ali Sangat Takut dan juga khawatir pada kondisi sang anak.

Sampai ali dikamar dia mendapatkan ririn masih terbaring di kasur empuk mata ali menuju pada mbok yani yang menoleh ke arah ali ketika dia mendengar suara pintu di buka. Ali pun menyuruh mboo yani keluar dan mengucapkan terima kasih karna sudah menjaga ririn ketika dia keluar.

Ali mengelus lembut dari rambut dan turun ke pipi ririn dan ali menghela napas lega ketika panas sangat putri sudah mulai turun dan itu membuat ali bahagia luar biasa. Ali berjalan ke sisi ranjang dan mulai berbaring.memperpendek jarak antara dia dan anaknya,ali menjadikan lengan ya untuk bantalan sang anak agar tidurnya terap nyaman tapi belum menutup mata ririn sudah membuka matanya dan menatap sang papa lembut dan masih berwajah pucatnya. Ali menunduk dan mengubah posisinya menjadi miring.

"Kenapa,bangun" tanya ali sambil mengempok-empok pantat ririn.ririn hanya bergumam tak jelas. "mau minum obat sekarang,eh tapi putri papa makan dulu ya baru minum obat" lanjut ali sambil mengambil makanan yang beda di meja dekat kasur.

"buka mulutnya sayang" ali mengarahkan sendok yang sudah berisi nasi dan lauk itu ke mukut ririn,ririn tetap bungkam.menatap ali yang mengarahkan makanan di depan wajahnya.tak lama ririn mengunyak nasi yang disodorkan sang papa.

Ali tersenyum dan menyodorkan lagi "lagi Sayang makanya,biar cepat sembuh"

"Udah,pah" ucap riris ketika suapa ketiga ali layangkan ke mulut sang putri.ali menghela napas pelan dan menyudahi ritual makan sang anak dan tinggal meminum obatnya.

"Yaudah,sekarang ririn minum obat dulu biar cepet sembuh" ali menyodorkan obatnya kearah ririn dan langsung diterima gadis itu.

Setelah meminum obatnya ririn kembali di baringkan oleh ali.ali mengamati wajah pucat sang anak yang tak sepucat tadi pagi, dahi ali mengeryit ketika ririn kembali duduk dari baringanya itu.ririn memilin jari jemari tangan ya itu karna gugup di tatap seintes itu,ali tau ada hal yang ingin sangat anak katakan tapi sepertinya ririn sang buah hatinya takut untuk bertanya.

"Kenapa" tanya ali sambil menggenggam tangan mugil yang saling memilin itu.

Ririn mendogak kepala karna sedari tadi dia hanya tunduk melihat jari jemari yang di pilin tangan ya. Ali mengelus rambut panjang yang indah itu.

"Ada apa? Kamu mau bertanya sama papa sesuatu" kata ali ketika ririn belum mau membuka suara. Ririn mengangguk. "Tentang apa" lanjut ali.

"mama,ririn kangen mama, pa" hanya suara lirihan yang ali dengar dari bibir mugil itu.ali mendekat dan mendekap sang putri erat untuk menguatkan ya.dan suara lirihan ririn itu bertambah.

Ali terus mengelus rambut sang buah hati dan sesekali ali mencium kening ririn,menyayikan lagu penghantar tidur.tak ada suara dan tangisan yang ali dengar yang ada sekarang dengkuran pertanda putri cantiknya sudah jatuh ke alam mimpi,ali membaringkan ririn ketempat semula dan menyelimuti tubuh rigkih itu dan terakhir mengecup kening ririn sayang,dan berlalu dari kamar tempat dimana putrinya tidur.

🌿🌿🌿

Pagi harinya ketika ali membuka pintu kamar dia melihat ririn masih bergulung manja di selimut putih yang empuk itu. Perlahan tapi langkah kaki ali membawa dia ke tempat dimana sang putri tidur pulas.ali mengelus rambut ririn dan menyelipkan rambut yang dengan tenangnya merambai ke wajah cantik anaknya.

RETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang