" Aku ingin jadi kupu kupu agar bisa terbang dan di sukai banyak orang. Katanya kupu kupu itu Indah, tak ada salahnya aku ingin menjelma sepertinya ".
-Prilly Mahendra-
*******
Arland mulai menatap dengan geli ke depan di mana terdapat prilly sedang berjalan ke arah mereka sambil membawa minuman, dan memanggil mereka makan siang bareng karna kebetulan Arland disini jadi tak sia sia prilly memasak banyak makan siang mereka hari ini. Ali yang melihat tatapan Arland jadi gemas sendiri, dan dia kemudian menatap Prilly yang berjalan sambil menunduk ke arah mereka.
"Neng, emang ada apa sih di lantai" kata Arland. "Ada duit jatuh" lanjut Arland dengan racauan khas miliknya.
Prilly menggeleng, dan menaruh nampan yang berisi minuman, kemudian dia mengangkat kepala untuk melihat makhluk dua yang sudah membuatnya malu setengah mati. "Ayok makan, aku udah masak banyak buat kalian" ujar prilly dan di angguki dua orang itu.
"Ah, neng tau aja kalo a'a lagi lapar. Ayok a'a mau nyobain masakan neng yang enak itu" ucap Arland.
Astanga sepertinya ali ingin menimpuk kepala sahabatnya itu dengan vas bunga yang terletak tak jauh dari tempat mereka duduk. Atau menggundul kepala sahabatnya itu detik ini juga biar berhenti mengoceh tak jelas, lihat saja keadaan prilly sangat memalukan tapi bikin Ali gemas sendiri.
Prilly berdehem sebentar dan permisi berlalu duluan ke arah ruang makan yang sudah terisi dengan berbagai makanan, ada makanan kesukaan Ririn, ya, ia baru beberapa bulan ini tau apa makanan kesukaan putrinya itupun ia bertanya pada Ali. Dan Prilly masih sempat mendengar suara tawa yang berasal dari teman Ali, Arland dengan bahana nya terbahak dan suara nyaring mirip ringisan tak lama keluar dari mulut yang terbahak tadi. Siapa lagi pelakunya, Ali dengan gemas menjitak dan menendang bokong tepos milik Arland membuat sang empunya mengadu. Ali kemudia berlalu meninggalkan Arland menuju ruang makan yang.
"Kamu duduk aja, Arland mana. Dia gak ikut makan? " tanya Prilly karna tak menemukan si biang onar satu itu.
Ali mengangkat bahu pertanda acuh, dan tak laka muncul yang Prilly tanyakan tadi, datang ke ruang makan dengan tangan mengusap bokongnya. Lihatlah Ali tak merasa bersalah menendang bokong sahabtnya itu, ia dengan entengya mengambil makanan untuk dirinya sendiri tanpa menghiraukan racauan yang berasal dari Arland.
Arland dengan muka di tekuk dudu di samping Ali. Ia melirik dengan sinis Ali yang sedang makan dengan santainya, Ali yang merasa di liril pun menoleh dan mengangkat satu alisnya menatap Arland yang siapa memakan dirinya. Prilly hendak duduk tapi ia berdiri lagi, akibat decitan kursi yang ia tarik menimbulkan suara kompak dua laki laki tampan itu menoleh ke arahnya dengan tatapan dahi mengerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK
Fanfiction#1 Rank In Retak 31 Januari 2019 #1 Rank In Isi Hati 28 Desember 2018 #11 Rank In April 31 Januari 2019 Rumah tangga tak semulus yang kalian pikirkan,di dalam rumah tangga selalu ada bumbu-bumbu penyedap, pertikaian yang setiap hari bangaikan bunga...