Retak 17.

2.6K 180 25
                                    

"Jika kita memang hidup di persatukan, maka tunggu tuhan Yang berkehdak. Kita tinggal jalanin Yang sementara seharusnya!! "

-Ali angkasa-

-Ali angkasa-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Sudah Ada sebulan semenjak Ali mempertemukan ririn Dan prilly, dada Ali terasa legah tapi juga resah. Terbukkti dia menyibukkan diri di kantor beberapa hari ini. Ada aja alasan Ali ketia ririn mengajaknya bertemu prilly. Seperti sekarang. Ririn terus merengek ingin bertemu mamanya tapi ali sangat malas keluar Dan pusing juga memikirkan pekerjaanya di kantor Yang sudah menumpuk.

Ririn menunduk sedih di taman belakan rumah mereka, padahal ini Hari minggu, dia sudah membanyangkan jika ia dan kedua orang tuanya pergi ketaman bermain makanya dia capek capek meminta Ke Ali agar di turuti tapi nihil. dia tak bisa seperti orang lain bermain bersama keluarga kecil mereka. Ririn menghela napas dan tanpa sadar matanya berkaca-kaca dan air matanya merambat jatuh. Ali Yang sedari tadi memperhatikan putrinya pun merasa bersalah padahal permintaan ririn tak berat sama sekali.

Ali berjalan mendekati dimana ririn sekarang, dengan pelan ali menempatkan dirinya di samping sang putri yang terisak pelan. Ririn yang mengetahui ali disampingnya dengan cepat tangan mugil miliknya ia arahkan Ke pipi agar air Mata Yang merambat jatuh tadi tak di lihat ali. ali terkekeh dengan tingkah menggemaskan putrinya. dengan sayang ia mengelus rambut Yang menjuntai dan mengecup pipi basah ritin.

"Masa udah mau sekolah malah cengeng?" Ali memperhatikan wajah cemberut ririn dan ITU sangat menggemaskan menurutnya.

Ririn tak menyahut dia hanya melengoskan wajahnya ketika ali terus menatap wajah Yang dibasahi air Mata miliknya.

"Ya udah, sekarang papa Tanya ririn mau main kemana emang?  Gak capek apa mending di rumah aja kan? " ali memberi opsi untuk ririn dan ketika ririn mendengar kata Yang terucap Dari bibir manis papanya lantas ririn menoleh dengan senyum lebarnya.

"Ririn mau ketaman, Pa" ririn berseru senang dan ali pun lantas tersenyum ketika ririn mentapnya dengan wajah binar binar bahagia yang tercetak nyata di wajah imut ririn.

"Mau ngapain Ke taman? mau cabutin rumput?" Ali heran dia Kira tadi anaknya meminta berjalan jalan kemana, kalo Ke taman mah gampang batin ali.

"Is, papa. Bukan cabutin rumput" ririn menimpuk ali dengan tangan kananya, ali terkekeh. "Mau main sama papa dan mama Kaya keluarga lainya" ririn menunduk di akhir kalimatnya.

Ali terdiam sebentar dan tersenyum mengangku ririn di pahanya. Ririn mendogak dan melihat ali tersenyum manis padanya.

"Emang ririn udah bilang sama mama? " pertanyaan ali itu membuat ririn diam, tapi tak Lama dia menepuk keningya.

Ririn menggeleng sambil nyegir memperlihatkan gigi putih rapi miliknya Ke arah ali Yang menatapnga dengan tatapan geli. Lalu tangan ririn mengadah Ke arah ali seperti meminta sesuatu. Kening ali mengerut dan alis ia naikkan satu pertanda ia sedang bingung apa yang ingin ririn minta. Ali menatap ririn dengan tatapan seperti mengatakan sesuatu tapi lewat Mata dan lirikanya.

RETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang