"Aku udah bilang kan, aku mau kita cerai " ujar Prilly
wanita yang sedang marah-marah itu pada seorang pria yang tak lain dan tak bukan suaminya. Kata demi kata wanita itu lontarkan dengan sangat sadisnya.Wanita itu sama sekali tak ingin keputusannya dibantah oleh suaminya yang diam terpaku mendengar kata cerai dari mulut wanita yang dicintainya yang tak lain adalah Prilly anatasya Nadira Mahendra. Ibu satu anak itu tetap kekeuh pada keputusannya angar ia bisa bebas dari pria yang bernama Ali angkasa fernando.
"Kasih dulu alasan kamu yang pas nadi" ucar Ali lemah. Ya dia orang paling lemah jika menghadapi orang tersayang nya. Mana sosok Ali angkasa fernando yang dingin, dan kasar? Jawabannya adalah sikap itu sudah mati ketika dia menjalani hidup bahagia bersama wanita yang dicintainya apalagi mereka baru di karuniai seorang putri yang amat menggemaskan.
Tapi siapa sangka kelak sikap sikap yang dulu kasar dan dingin itu kembali lagi ketika rumah tangganya retak tak bernilai lagi?
"Aku kan udah bilang.kalo rumah tangga kita gak cocok lagi dan gak seharmonis dulu lagi. Dan kamu juga udah tau aku udah gak kuat lagi dengan sikap kamu. Kamu itu lebih banyak waktu buat kerjaan kamu dan aku udah gak sanggup lagi pertahaninya" lontar Prilly penuh penekanan.
"Dan hak asuh Ririn kamu gak usah khawatir, karna aku ga akan bawa dia" lanjut Prilly pelan di akhir kalimatnya.
Ririn Olivia Nadira Fernando balita yang baru berusia 1tahun itu harus dewasa tampa bimbingan orang tua lengkap. Balita itu hanya terisak di box baby nya mendengar perdebatan antar ibunya dan ayahnya.
"Baiklah jika itu keinginan mu. Aku tak bisa berbuat apa-apa untuk mempertahankan rumah tangga kita lagi" balas Ali lesu.
"Tapi, jika suatu saat nanti kamu ingin kembali atau ingin melihat perkembangan Ririn jangan sungkan pintu rumah selalu terbuka untukmu" lanjut Ali dan tersenyum di akhir kalimatnya.
Setelah mendapat apa yang Prilly inginkan dia langsung bergegas kedalam kamar dan menyimpan pakaian di dalam koper dan tak lupa membawa satu album foto keluarga kecilnya.
Didalam foto itu betapa bahagianya keluarga kecil itu, tersenyum melihat figur itu dan memasukkannya ke tas kecil yang selalu dia bawa kemana pun. Setelah dirasa sudah semua Prilly bergegas keluar sambil menenteng tasnya dan menyeret kopernya.
Dilihatnya Ali menimang putri mereka Ririn yang sedang terisak dipundak Ali. Pasti anaknya itu kehausan tapi karna egois Prilly berlalu dari sana tanpa menoleh ke arah dimana suaminya *eh ralat calon mantan suaminya menenangkan putri mereka.
"Aku pergi dan jangan kwatir aku akan segera urus perceraian kita.dan kalau Ririn tidak berhenti menagis kasih aja susunya di dalam kulkas udah aku siapin buat dia. Dan kalian baik-baik ya aku berangkat " ujar Prilly.
Prilly hendak melangkah tapi diurungkan karna suara Ali menahannya.dengan kesal Prilly berbalik dan menghadap Ali dengan muka yang datar. Ali yang melihatnya hanya tersenyum kecil.
"Seinggak nya kamu pamitan sama anak kamu pril, dan aku mohon sama kamu pertimbangkan lagi keputusan kamu. Ririn masih kecil dia butuh seorang ibu pril" ucap Ali sambil berjalan menghadap Prilly.
Sejenak mereka sama-sama diam saling memandang tapi secepat kilat Prilly mengalihkan pandangannya ke dalam dekapan Ali dimana putrinya meringkuk layak ya baby tertidur pulas.
Mengangkat tangan kanannya untuk mengelus kening putrinya.dan mencium pipi yang mewarisi pipi bulat Prilly dan mengulas senyum sebentar sebelum beranjak melangkah.
Prilly masih mendengar ali yang berkata dirinya egois lalu Ali itu apa kalo bukan egois juga. Sambil menggerutu Prilly berjalan dan memberhentikan taxi.
Jum'at 27/ 07/ 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK
Fanfiction#1 Rank In Retak 31 Januari 2019 #1 Rank In Isi Hati 28 Desember 2018 #11 Rank In April 31 Januari 2019 Rumah tangga tak semulus yang kalian pikirkan,di dalam rumah tangga selalu ada bumbu-bumbu penyedap, pertikaian yang setiap hari bangaikan bunga...